Mata Kasih terbuka saat tiba-tiba ia merasakan guncangan kuat dari pesawat yang baru saja mendarat di bandara Yogyakarta. Gadis itu benar-benar tidak menyadari sudah berapa lama ia tertidur sejak lepas landas, bahkan ia tak menyadari ada bungkusan makanan dari pesawat yang terletak di pangkuannya. Kasih segera meminum air, berupaya menjernihkan pikiran dan memaksa matanya untuk terbuka meskipun berat.
Pesawat telah benar-benar berhenti, Kasih lekas turun dan menuju tempat pengambilan barang. Keluar dari pesawat, cahaya matahari mulai menyengat wajah gadis itu. Cuaca Jogja sangat cerah, berbanding terbalik dengan suasana hati Kasih. Dari sekian kota yang dapat Kasih kunjungi, hatinya tertuju pada Jogja yang merupakan tempatnya menimba ilmu selama empat tahun. Kasih merindukan suasana Jogja yang tak dapat ia jumpai di Jakarta. Meskipun kota tersebut merupakan tempatnya pertama kali berjumpa dengan Atta, bukan berarti segala kenangan yang ada di Jogja terkait dengan lelaki itu. Jauh sebelum bertemu Atta, gadis itu lebih dulu jatuh hati terhadap Jogja.
Kasih baru saja selesai mengambil barang-barang dari bagasi dan meletakannya di atas troli, ia mendorong troli tersebut dan keluar bandara melewati pintu kedatangan. Kepala Kasih menoleh melihat sekelilingnya, mencari seseorang..
"Kasih!"
Senyum Kasih mengembang manis saat mendengar seorang wanita yang sangat ia kenali memanggilnya dengan riang.
"Dita!" seru Kasih tak kalah semangatnya, ia mendorong trolinya dan menghampiri wanita berjilbab yang memiliki tahi lalat di dagu tersebut kemudian memeluknya erat. Wanita berhijab yang memiliki nama Dita Novitasari itu adalah teman baiknya semasa kuliah, perempuan asli Jogja tersebut selalu membantunya ketika Kasih hidup sebagai perantau di Jogja. Saksi perjalanan hidup Kasih selama di Jogja adalah Dita. Bahkan orang tua Dita sudah menganggap Kasih sebagai anak mereka sendiri.
"Astaga, kamu kenapa kurusan gini? Bikin ku minder aja." Canda Dita.
"Kurusannya nggak sehat, Dit. Gara-gara banyak yang dipikirin."
Dita hanya tersenyum maklum mendengar ungkapan tersebut, ia tahu masalah apa yang sudah menimpa Kasih. Saat Kasih menghubunginya dan menceritakan batalnya pernikahan, tak dapat dipungkiri hal itu turut meretakan hati Dita. Bagaimana tidak? Ia sudah sudah mengenal baik Kasih maupun Atta sejak masa kuliah, dan selalu beranggapan Atta merupakan laki-laki terbaik untuk Kasih. Nyatanya Tuhan membuka mata Kasih dan menunjukan 'hitam'-nya seorang Atta.
"Aku seneng banget pas denger kamu mau liburan ke Jogja, udah lama banget kamu nggak kesini. Terakhir ke Jogja cuma buat dateng ke nikahan aku, itupun sehari doang. Kamu sekarang bener-bener sibuk." Celoteh Dita sembari ikut mendorong troli yang dibawa Kasih.
"Suami dan anakmu kabarnya gimana, Dit?"
"Alhamdulillah anakku sehat, udah setahun lebih usianya, sekarang lagi main di rumah Mbah-nya. Kalau Mas Dani lagi tugas di Aceh, kami sebulan LDR-an, makanya ku semangat banget pas kamu ngabarin mau nginep di rumah. Soalnya sepi banget, aku cuma berdua doang dengan anak."
"Beneran nggak apa-apa nih kalau aku nginep di tempatmu? Aku takut ngerepotin."
"Kamu ini kayak sama siapa aja. Ojo pekewoh ngono, aku yo seneng koe dolan nang omahku."
Kasih menyunggingkan senyumnya, Dita sama sekali tidak berubah dari sejak pertama ia mengenalnya. Wanita itu dulu menikah dua bulan setelah mereka wisuda, dan sudah memiliki seorang anak, kecerewetan Dita mengingatkan Kasih akan sahabatnya yang juga cukup bawel, Maya.
"Astaga, kamu liat deh. Tuh, yang di depan pintu keberangkatan. Pelukan mesranya nggak liat-liat sekitar, ngehalang orang jalan aja ckck.." tunjuk Dita pada pasangan yang berdiri tak jauh dari pintu keberangkatan. Kasih dan Dita berjalan tak jauh melewati pasangan yang wajahnya tak terlihat itu saat menuju parkiran.
YOU ARE READING
Adakah Bintang untuk Kasih?
Romance"Aku hanya kehilanganmu, tapi mengapa aku seperti kehilangan sebagian duniaku?" - Bintang - Bagi Bintang, ia sudah tak membutuhkan teman cewek lagi selain Kasih. Cewek pintar pemilik mata coklat gelap itu selalu siap ada untuknya bahkan di saat terb...