Flashback...
Mata Bintang terus mencari sosok Kasih, namun cewek itu tak kunjung muncul padahal bel masuk sekolah sudah berbunyi. Bangku di sebelah Maya itu tampak kosong, tidak menunjukan tanda-tanda kehadiran dari pemiliknya. Tidak seperti biasanya seorang Kasih terlambat masuk sekolah, bahkan dialah yang selalu datang lebih pagi dari yang lain. Hal ini membuat Bintang penasaran.
"Jo, si Kasih mana?" tanya Bintang pada Jojo yang juga teman sebangkunya.
"Izin, nggak masuk. Katanya dia mau ngurus SIM. Kenapa? Lo mau nyontek PR kimia ya? Nih, bukunya ada sama gue. Tadi Kasih titip." Jawab Jojo, ia tengah menyalin jawaban PR kimia dari buku Kasih.
"Dasar, udah kelas dua belas. Masih aja nyontek PR orang!" Omel Bintang.
"Lo lama-lama mirip Kasih deh, kerjanya ngomel mulu gara-gara gue kurang belajar." Sahut Jojo masih sambil menyalin PR. Tangannya menulis jawaban secepat kilat, ntah dia paham atau tidak maksud dari jawaban PR yang sudah Kasih kerjakan.
Lima menit kemudian seorang guru kimia masuk dengan wajah sangar, guru tersebut memang terkenal galak dan cerewet. Ia dijuluki wanita bermata elang karena tatapannya yang tajam dan seperti mengintimidasi siapapun yang bertemu mata dengannya.
Jojo berhenti menyalin, ia tak peduli jika belum selesai menulis semua jawaban asalkan tak kepergok tengah menyontek PR milik Kasih. Beruntung guru kimia mereka tak menyadari, sebelum memulai pelajaran, ia langsung meminta seluruh muridnya untuk mengumpulkan PR dan yang tidak membuat disuruh mengerjakan PR tambahan.
Bintang kembali melirik bangku milik Kasih yang kosong, ntah kenapa ia berharap Kasih ada dan sedang duduk di sana.
* * *
Kasih! Kasih! Kasih!
Bintang mengirim pesan singkat kepada Kasih di saat jam istirahat. Dua menit kemudian ponsel Bintang bergetar, Kasih membalas;
Bintang. Bintang. Bintang.
Bintang tersenyum kecil saat membaca balasan itu. Kemudian ia kembali membalas;
Lo dimana?
Tak sampai dua menit Kasih kembali membalas singkat.
From Kasih : Kantor polisi.
Ditahan gara2 ngerampok hati w? :P
Bintang tertawa geli saat mengetik pesannya sendiri, ia membayangkan bagaimana suntuknya wajah Kasih saat membaca pesannya.
From Kasih: Nomor lo, gw blokir.
Benar saja dugaan Bintang, Kasih pasti sedang merutuk dirinya. Bintang langsung tak kuasa menahan tawa saat membaca balasan ketus dari Kasih.
Becanda Neng, wkwk. Btw hr ini pertandingan terakhir w, dtg ga lo?
From Kasih: Iya, gw usahain dtg klo urusan disini dah kelar.
Ok deh. Ditunggu lho yaaa...
From Kasih: Ok. Good luck Bintang! :)
Senyum Bintang mengembang saat membaca pesan terakhir dari Kasih. Pesan itu singkat dan hanyalah ucapan dukungan biasa, tapi Bintang menyukainya.
* * *
Kasih melangkah cepat seolah dikejar waktu, buru-buru ia masuk ke gedung olahraga yang saat ini riuh oleh teriakan suporter. Mereka sibuk mendukung tim basket dari sekolah masing-masing, teriakan paling kencang berasal dari kaum wanita yang tentunya dituju untuk salah satu idola mereka, Bintang. Terpaksa Kasih menutup telinganya karena merasa terlalu bising. Gadis itu sebenarnya tak menyukai suasana ramai, tapi ia hadir ke tempat itu karena janjinya kepada Bintang.
YOU ARE READING
Adakah Bintang untuk Kasih?
Romance"Aku hanya kehilanganmu, tapi mengapa aku seperti kehilangan sebagian duniaku?" - Bintang - Bagi Bintang, ia sudah tak membutuhkan teman cewek lagi selain Kasih. Cewek pintar pemilik mata coklat gelap itu selalu siap ada untuknya bahkan di saat terb...