Why you gotta hug me like that
Every time you see me?
Why you always making me laugh?
Swear you're catching feelingsI loved you from the start
So it breaks my heartWhen you say I'm just a friend to you
'Cause friends don't do the things we do
Everybody knows you love me too
Tryna be careful with the words I use
I say it 'cause I'm dying to
I'm so much more than just a friend to youWhen there's other people around
You never wanna kiss me
You tell me it's too late to hang out
And you say you miss meAnd I loved you from the start
So it breaks my heartWhen you say I'm just a friend to you
'Cause friends don't do the things we do
Everybody knows you love me too
Tryna be careful with the words I use
I say it 'cause I'm dying to
I'm so much more than just a friend to youYou...
You say I'm just a friend to you
Friends don't do the things we do
Everybody knows you love me too
I tried to be careful with the words I use
I say it 'cause I'm dying to
I'm so much more than just a friend to youA friend to you
A friend to you
A friend to youMeghan Trainor – "Just A Friend to You"
* * * * * * *
TIINT!!! TIINTT!!!
Suara klakson dari motor bebek milik Bintang mengejutkan Kasih yang asik mendengarkan musik dari aplikasi radio melalui ponselnya. Saat itu ruang memori dari ponsel tidak sebesar seperti zaman sekarang, sehingga mendengarkan musik melalui radio sudah merupakan keasyikan tersendiri bagi Kasih. Musik selalu menemaninya selama ia berjalan menuju sekolah yang tak begitu jauh dari rumah, akan tetapi hari ini ritual paginya itu diganggu oleh cowok menyebalkan yang bernama Bintang.
"Bisa nggak sih lo nggak usah ngerusuh, masih pagi juga!" Kasih melepaskan headset-nya dan mulai mengomel saat motor Bintang melaju pelan menjejeri langkahnya.
Yang diomeli hanya cengengesan, seolah sudah terbiasa mendengar rentetan ceramah dari mulut gadis berambut hitam gelap yang panjangnya mencapai pinggang jika tak dikuncir kuda itu.
"Naik yuks, Neng. Ojek gratis nih dari abang!" Ajak Bintang, ia menghentikan motornya begitupula Kasih yang menghentikan langkahnya. Dibonceng oleh Bintang memang bukan hal pertama bagi Kasih.
"Tumben lo datang pagi? Biasanya mepet jam masuk sekolah.." ujar Kasih sambil menaiki motor. Setelah merasa gadis itu sudah duduk dengan nyaman, Bintang mulai melajukan kembali motornya.
"Bokap sama Nyokap gue berantem lagi dari subuh, jadi gue milih berangkat lebih cepet aja daripada dengerin mereka saling ngamuk." cerita Bintang, seolah apa yang ia beritahu itu bukan lagi cerita baru. Kasih sendiri juga sangat paham, cerita itu bukanlah hal pertama yang ia dengar. Meskipun hatinya dapat merasakan kesedihan Bintang, gadis itu berusaha terlihat santai dalam menanggapi.
"Jadi, kali ini apa yang pecah?"
Bintang tertawa mendengar itu, "thanks lho Neng, lo lebih peduli sama barang-barang di rumah ketimbang perasaan gue sendiri."
"Emang punya perasaan?" sahut Kasih cuek.
Bintang kembali tertawa, Kasih selalu mampu melontarkan pertanyaan yang membuatnya dapat terkekeh geli.
"Lo mau gue turunin, ya? Sono, jalan kaki lagi!" Gurau Bintang
"Tuh, kan emang nggak berperasaan." keluh Kasih tanpa merasa bersalah dan lagi-lagi Bintang tertawa.
Tawa Bintang sudah cukup membuat Kasih ikut tersenyum, ia tahu sosok jenaka itu tengah memendam luka yang hebat namun berhasil ditutupi oleh tingkah menyebalkannya. Tak sampai dua menit mereka sudah tiba di parkiran sekolah, jika berjalan kaki Kasih membutuhkan 7 menit lamanya untuk sampai. Kasih turun dari motor dan Bintang melepaskan helmnya.
"Thanks, ya.." ucap Bintang sambil meletakan helm-nya di motor. Kasih sengaja menunggunya agar mereka bisa bersama-sama menuju kelas.
"Buat?"
"Lo udah memperbaiki mood gue pagi ini."
Kasih diam, ia kini menatap langsung ke arah mata Bintang meskipun kepalanya harus sedikit mendongak, "lo nggak perlu menahan kesedihan itu sendirian, Bintang. Kalau memang lo butuh tempat untuk mengurangi segala unek-unek, lo tau kepada siapa lo harus datang."
Senyum Kasih mengembang manis, membuat hati Bintang tersentuh oleh kata-kata tersebut.
"Maksudnya, gue bisa datang ke elo?"
"Nggak. Tapi ke guru BK." jawab Kasih sambil lalu, membuat Bintang gemas dan ingin menjitak gadis itu.
Kasih melarikan diri diiringi tawa, sedangkan Bintang menyesal karena sempat merasa terharu dengan ucapan gadis itu. Di dalam hati Kasih, ia berjanji akan selalu siap ada untuk Bintang kapanpun laki-laki itu membutuhkan dirinya. Karena bagi Kasih senyum seorang Bintang adalah sesuatu yang harus ia pertahankan.
YOU ARE READING
Adakah Bintang untuk Kasih?
Romance"Aku hanya kehilanganmu, tapi mengapa aku seperti kehilangan sebagian duniaku?" - Bintang - Bagi Bintang, ia sudah tak membutuhkan teman cewek lagi selain Kasih. Cewek pintar pemilik mata coklat gelap itu selalu siap ada untuknya bahkan di saat terb...