Four

765 90 7
                                    

Jongin membasuh wajah dan rambutnya –yang terkena kapur– di westafel. Wajahnya terlihat kesal saat melirik namja yang sedang terkikik disampingnya.

"Kenapa Lemparan Kim Joon Songsaenim selalu jitu yah? Bagaimana kalau Pertandingan Basket sore nanti kita ajak dia saja?" Tanpa adanya rasa bersalah sedikitpun, Chanyeol mengeluarkan candaannya dengan gamblangnya.

"Tutup mulutmu! Jelas-jelas tadi dia ingin melemparmu." ketus Jongin

"Jinja?? Aku kira tadi dia mau mengingatkanmu agar jangan suka tidur dikelas."

Jongin mendelik dengan sebal, "Sebenarnya Kim Joon Songsaenim sedang mencegah tangan genitmu itu. Kuberi tahu padamu Chanyeol, jangan genit di kelasnya. Bisa-bisa kau tidak lulus."

"Mata kuliahku sudah banyak yang tidak lulus Jong, Nilaiku tidak akan membaik kalau pun aku tidak menggoda yeoja-yeoja itu."

"Terserah.., Tapi jangan pernah mengganggu yeoja bernama Oh Sehun!" tanpa di sadari, sederet kalimat larangan keluar dari bibir Jongin.

Namja berwajah stoic itu menatap Jongin dengan tatapan mengintimidasi, "Apa kau sangat mengenalnya?."

Jongin terlihat kikuk saat Chanyeol menunjukkan tatapan intimidasi padanya. untuk menetralisir keadaan, ia menyambar handuk putih kecil yang bertengger di bahu Chanyeol dan mulai mengeringkan rambut dan wajahnya. Sesekali ia menata ulang tatanan rambutnya yang berantakan di depan cermin.

"Sewaktu SMA, Aku sekelas dengannya. Makanya aku tahu tentang dia. Sehun itu sangat aneh. Seharian hanya menggambar saja, tidak pernah bicara dengan orang lain. dan dia sangat benci dengan namja. Kalau ada namja yang mendekatinya, dia akan merasa terganggu, seperti disentuh barang kotor saja. Aku masih ingat dulu, di kelas kami ada pertandingan dansa, tidak tahu kenapa dia tidak mau di gandeng oleh namja yang menjadi pasangannya." Tutur Jongin Panjang lebar.

"Apa mungkin dia sakit?"

"Lebih tepatnya, dia takut dengan namja."

"Takut apa?" Tanya Chanyeol, bingung.

"Takut semacam Phobia. Phobia terhadap namja. Terutama namja 'Kelamin berjalan' sepertimu. Jadi lebih baik kau jangan mendekatinya."
tegas Jongin, Sesaat menatap Chanyeol dari arah cermin.

Sebagai sebuah balasan, Chanyeol tersenyum menjawabnya. Jujur saja, Ia malah semakin penasaran dengan sosok Sehun.

Kedua Sahabat itu pun keluar dari toilet dan berjalan melintasi lorong kampus, dan Chanyeol seperti biasa, masih tetap bercanda, bahkan menunjukkan sebuah kelas dimana ada adik kelas yang cantik pada Jongin. Tapi sepertinya Jongin tidak berminat dan terus berjalan.
.
.
.
.
.
Sekarang ruang kelas telah berganti di dalam lab bahasa. Di sudut kiri ruangan terlihat Chanyeol yang sedang duduk bersebelahan dengan Jongin, ia tengah bersantai memakan cemilan potato miliknya.
Matanya sesekali melirik kearah Sehun yang duduk di kursi tengah, lebih tepatnya yeoja itu sendiri, tanpa ada teman yang mau duduk disamping kanan dan kirinya.

"Oh Sehun, coba terjemahkan halaman pertama." Perintah Lee Songsaenim.

Dengan ragu Sehun berdiri dari tempatnya, dan bersiap membaca apa yang diperintahkan Lee songsaenim.

Chanyeol memusatkan perhatiannya. Dia ingin mendengar suara seorang Oh Sehun. Namun Sehun membacanya dengan suara yang sangat lirih, nyaris berbisik.

"Aku tidak dengar!" suara ledekan dari seorang Do Kyungsoo nyaring terdengar. Kyungsoo yang duduk dideretan kursi paling depan, tampak menggerutu kesal.

Namun Sehun tetap membacanya dengan suara pelan.

"Teman, tolong baca dengan suara lebih keras." yeoja disebelah Kyungsoo menimpali.

MARS (CHANHUN GS) Slow Update!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang