Ten

274 23 10
                                    

Jongin dan Sehun saling terdiam. Tak ada seorang pun
yang memulai pembicaraan. Sehun hanya merundukkan
kepalanya, sulit baginya untuk menatap wajah Jongin saat ini. Jujur saja, la juga sangat terkejut saat Chanyeol memintanya untuk berkencan dengan Jongin. Saat Chanyeol mengatakan itu, jantungnya
berdegum kuat, rasa sakit tertoreh tak terlihat dihatinya. Sehun juga bingung dengan apa yang ia rasakan.

Saat ini Jongin dan Sehun berjalan bersisian dengan jarak yang cukup jauh. Jongin sesekali mencuri pandang kearah Sehun. la terlihat sangat gugup, seolah semua
perjuangannya tak sia-sia. Bertahun-tahun ia menunggu. Menunggu saat ini hadir. Saat dimana Sehun bisa berada di dekatnya walaupun dengan jarak cukup jauh. Dan tanpa penolakan dari yeoja itu membuat hatinya menghangat.

"Berjodoh sekali, ya?"

Jongin memulai
percakapan,

Sehun mengangkat
kepalanya, menatap Jongin

Berjodoh?

"Ya, Kita sangat berjodoh! Sejak sekolah menengah
sampai kuliah, kita selalu sekelas."

Sehun tersenyum, seolah
mengiyakan pernyataan namja itu.

Jongin tersenyum bahagia, hatinya berjingkrak gembira. Demi Tuhan! Senyuman itu sangat indah, sangat menawan hati. Ini pertama kalinya
senyuman itu bisa ia lihat sedekat ini. Ingin rasanya
Jongin memeluk tubuh yang berada didepannya saat ini, tapi ia sadar diri. Bisa berkencan dengan Sehun sudah menjadi hal yang sangat hebat baginya. Ia tidak ingin merusak moment indah ini.

"Kau masih ingat? Saat itu kita sedang lomba dansa
dan hanya kau yang tidak berani berdansa. Lalu aku
pun memilih untuk menemanimu, dan kita berduaan di kelas sampai sore."

Jongin semakin berani memulai percakapan karena merasa Sehun sudah mulai mau merespon ucapannya.

Sehun masih tidak berkata apapun, Seolah tidak menyerah, Jongin kembali bercerita.

"Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Sudah
empat tahun lebih sejak saat itu. Sudah empat
tahun lebih juga kita menjadi teman sekelas."

Lagi dan lagi Sehun hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Kau mau minum kopi?" tawar Jongin saat keduanya melewati Coffee shop.

"Boleh." jawab Sehun singkat

"Atau, kita pergi nonton saja? Kudengar akhir-akhir
ini banyak film yang bagus"

"Terserah kau saja." jawab Sehun masih dengan senyuman yang bertahan di wajahnya.

"Baiklah, aku akan beli tiket dan kau tunggu aku di Coffee shop itu."

Sehun mengangguk,

Jongin berlalu dari hadapan sehun, namun baru beberapa langkah Jongin menghentikan kakinya, Ia berbalik memandangi Sehun yang kembali merundukkan kepalanya.

Jongin merasa ada yang aneh dengan Sehun, ia merasa Sehun tidak bahagia dengan kencan mereka.

"Sehun-ah"

Sehun menolehkan kepalanya,

"Apa kau bahagia?"

Sehun mengernyitkan dahinya, sejujurnya ada hal yang 'mengganjal' dihatinya. Entah apa itu. Kencan seharusnya
selalu bisa membahagiakan, tapi.., Sehun tidak merasakan semua itu. Bahkan Ia merasa jiwanya tidak bersamanya saat ini.

Takut mengecewakan Jongin, lantas ia menjawab "Aku bahagia."

Jongin lega, seolah jawaban itu adalah suntikan energi bagi tubuhnya,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARS (CHANHUN GS) Slow Update!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang