Six

634 81 3
                                    

Pagi ini, kampus kembali penuh dengan mahasiswa yang beraktivitas. Chanyeol kembali menjadi anak badung yang menerobos jalanan kampus dengan mengemudikan motor balapnya dalam kecepatan tinggi.

Dengan santainya Chanyeol berjalan menuju kelasnya. Tiba-tiba ada dua orang namja yang berlari kecil menghampirinya. Namun Chanyeol tidak menghentikan langkahnya, ia tetap berjalan santai, membuat kedua namja tersebut mau tidak mau mengikutinya.

"Hei Chanyeol-ah, aku kapten baru klub basket. Kemarin aku melihat permainanmu, dan itu sangat bagus." ujar salah satu namja tersebut, sangat menguntungkan jika Chanyeol masuk kedalam team mereka mengingat Chanyeol yang sangat handal memasukkan 'si bundar' itu ke dalam ring.

"Iya benar, Bagaimana? Apa kau tertarik bergabung dengan klub basket kami?, jika ada penyerang depan sebaik dirimu, kita pasti bisa menjadi juara." ujar namja satunya lagi.

"Tsk, hanya buang-buang waktu saja!" sahut Chanyeol singkat.

Mendengar kata-kata Chanyeol yang begitu singkat, kedua namja tersebut menghentikan langkahnya untuk mengikuti Chanyeol yang menaiki tangga.

Setelah beberapa undakan tangga, Chanyeol kembali menoleh menghadap kedua namja itu,
"Kalau jadi juara, apakah aku akan dapat uang?"

"Tentu saja tidak." jawab kedua namja itu, merasa aneh dengan pertanyaan Chanyeol.

"Kalau begitu lupakan saja!" ujar Chanyeol, berbalik dan kembali menaiki tangga menuju kelasnya, membuat kedua namja tersebut terbengong.

"Bukankah sudah kubilang, dia itu aneh!" ujar salah satu namja tadi.

"Dia terlalu sombong!" balas namja yang lain.

.

.

.

.

.

Semua anak klub seni telah berkumpul diruang seni. Dengan langkah yang pelan, seorang namja masuk dari pintu belakang ruang seni. Ia tengah mencari sosok yang ia yakini akan ditemukan bila dicari diruang seni.

Tepat! Orang yang ia maksud sedang hikmat memandangi objek seni yang berada didepan sana, dengan panduan seorang pengajar yang terus berkeliling untuk mengawasi.

"Psst... Sehun-ah..."

Tidak ada sahutan untuk panggilan itu.

"Sehunnn....."

...Sehun-ah!!!" Namja yang pantang menyerah itu meninggikan suara panggilannya.

Suara itu sukses membuat Sehun dan semua orang disitu merasa terganggu, termasuk sang songsaenim.

Sehun, yeoja yang sedari tadi dipanggil itu, tertunduk malu
karena merasa dirinya lah yang menjadi penyebab keributan itu.

Sang Songsaenim menghampiri Sehun, dan melayangkan tatapan kesalnya pada Chanyeol, sedangkan yang ditatap hanya menunjukkan cengiran khasnya.
"Annyeong Jung Songsaenim."

Pengajar itu tidak menghiraukan sapaan Chanyeol,

"Sehun-ssi, kenapa kau bisa kenal dengan anak nakal itu? Dengarkan nasehatku, jauhi dia!" pengajar itu tidak suka kelasnya terganggu oleh Chanyeol, atau yang sebenarnya Ia memang benar-benar tidak menyukai Chanyeol yang ter-cap sebagai pembuat onar di kampus.

Sehun hanya menunduk saat mendengar hal itu, sedangkan Chanyeol hanya tersenyum tidak peduli. Setelah sang songsaenim berlalu, Sehun masih diam di tempatnya dan tidak menghiraukan Chanyeol.

MARS (CHANHUN GS) Slow Update!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang