three

873 83 9
                                    

Setelah libur seminggu lamanya, mahasiswa-mahasiswi kembali beraktivitas mengisi keriuhan di Seoul University. Seorang namja tampan sedang asyik berjalan sendiri, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Sesekali ia berlari kecil guna merilekskan pikiran, mempersiapkan otaknya yang sebentar lagi akan dipenuhi tugas dari dosen-dosen terkasihnya.

"Hei Mingyu-ah! Nanti sore klub basket kita mengadakan taruhan, jam 3 kita berkumpul di lapangan, oke!" seru namja tadi yang kita ketahui bernama Kim Jongin. Ia sengaja menyapa salah satu teman di klub basketnya yang secara kebetulan memang sedang berjalan tidak jauh dari namja berkulit tan itu.

"Oke !!" ujar sang pemilik nama, Mingyu.

"Awas saja kalau sampai lupa!" seru Jongin lagi.

Jongin menghentikan langkahnya saat menatap Siluet tubuh seorang yeoja yang sangat ia kenal, Sehun.
Sehun sedang berjalan di depannya, tanpa memperhatikan apapun, yeoja itu berjalan dengan langkah yang mengayun dengan tempo sedang. Sesekali yeoja itu menghindar bergeser ke kanan dan ke kiri saat seorang namja menyodorkan selebaran padanya.

Jongin begitu hafal dengan karakter yeoja itu. Ia terus memandanginya dengan hikmat tanpa berniat mengusik sang yeoja. Walau matanya hanya mampu memandang punggungnya, namun hati Jongin terlonjak kegirangan. Sungguh, ia sangat menyukai Sehun.

Suara deru mesin motor yang sangat mengganggu, membuat semua pandangan teralih memperhatikan dari kejauhan. Sebuah sepeda motor Ducati yang sedang melaju begitu cepat, tanpa memperdulikan keselamatan pejalan kaki, hingga dalam hitungan sepersekian detik motor itu sudah berjalan mendekati mereka.

Sebentar! Jongin sepertinya mengenal siluet tubuh yang sedang menaiki Ducati itu,

"Chanyeol?" terka Jongin.

Jongin masih belum begitu yakin dengan apa yang ia lihat. Seingatnya, Chanyeol tidak memiliki kendaraan, bahkan sepeda saja ia tidak punya. Nah sekarang yang sedang ia lihat dari kejauhan -kalau tidak salah prediksi, Chanyeol sedang menaiki sebuah sepeda motor dan tak tanggung-tanggung sebuah sepeda motor Ducati berwarna silver. Ayolah Berpikir rasional, darimana Chanyeol bisa membeli 'barang' semewah itu, bahkan untuk makan saja ia susah.

Dan benar saja dugaan Jongin, itu adalah Chanyeol.
Semakin lama, motor itu semakin dekat dengannya,

.

.

.

Hingga...

.

.

.

"Hei! Chan!" Jongin berteriak tak senang, saat Chanyeol dengan lancangnya mengambil bekal makan pagi yang sedari tadi terbungkus rapi dan di pegang olehnya.

Chanyeol terkikik puas dalam hati ketika berhasil merebut kantong milik Jongin, ia melirik kaca spionnya dan langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kesal dari sahabatnya itu.

Itulah PARK CHANYEOL, si pembuat onar.

.

.

.

Chanyeol memarkirkan sepeda motor miliknya. Ia membuka helmnya yang senada dengan motornya –silver. Pandangannya berpaling saat seorang namja paruh baya sedang berlari menghampirinya.

Sepertinya namja tua itu sudah mengejar Chanyeol sedari tadi, terlihat jelas dari suara nafasnya yang benar-benar tidak teratur,

"Hosh...hosh...Hosh..."

MARS (CHANHUN GS) Slow Update!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang