I'm Here For You

33.3K 1.2K 93
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue mau nanya dong. Sini duduk dulu bentar." Perintah gue.

Dia celingak-celinguk, terlihat sedikit ragu untuk diam lama di tempat gelap seperti itu, "Ngg.. Tapi kak.."

"Nanti gue kasih rekomendasi konsumsi yang bisa dikerjain dalam waktu dua hari deh."

"OKE KAK SIAP!" Mendengar hal itu, dia langsung duduk di sebelah gue dan memasang mimik wajah yang seakan berkata, silakan-kak-tanya-apa-aja-semua-pasti-aku-jawab.

Gue berpikir sebentar. Sesekali mengetuk-ngetuk layar HP mencari kata-kata yang tepat untuk setiap pertanyaan di benak gue saat ini.

"Terlepas dari kalian emang satu fakultas, gue mau tanya, kamu bisa kenal dia karena apa?" Gue mulai menanyakan pertanyaan pertama.

Dia terlihat berpikir, "Kalau aku nggak salah sih, kak, dulu kak Lifana itu ketua angkatan."

"Eh?" Gue sedikit kaget.

"Iya, tapi di tahun kedua entah ada kasus apa dia diganti sama yang namanya Rico Rico itu."

Gue angguk-angguk sok ngerti, "Tapi kamu tau kasusnya apa ga? Gosip-gosip gitu pasti ada kan?" Tanya gue lagi.

"Ada sih kak. Aduh tapi aku nggak enak, kak. Ndak baek ngomongin orang."

"Tapi kan dari tadi kita udah terlanjur ngomongin orangnya." Tukas gue.

"Iya juga sih ya. Yaudah deh. Denger-denger dari gosip yang beredar sih karena dia itu cewek nggak bener, kak."

"Dalam artian?"

Dia terlihat gelisah. Seperti bingung harus mencari kata-kata apa. "Nakal gitu, kak. Jadi aja sama kakak-kakak angkatan yang lain, dia diturunin jabatannya. Takut merusak nama baik kedokteran katanya." Tukasnya sambil bisik-bisik padahal di taman itu cuma ada kami berdua.

Gue angguk-angguk. Walaupun masih banyak yang ingin gue tanyakan, tapi gue paling males ikut campur urusan orang. Gue bertanya ini pun karena gue hanya sepintas ingin tahu siapa cewek yang sialnya harus ada di kehidupan gue beberapa hari ke belakang ini.

"Oke deh thanks ya infonya." Kata gue.

"Kak tadi janjinya bakal dikasih kontak buat konsumsi." Dia menagih sambil nyodorin HP-nya.

Gue ambil hp itu lalu gue masukkan nomer hp si Budi. Gitu-gitu si Budi itu banyak koneksi kalau urusan konsumsi. Soalnya dia juga yang ngurus catering buat sarapan sama makan malem anak-anak kost.

"Namanya Budi. Bilang aja dapet mandat dari Mas Ryan. Inget, harus pake MAS!"

"Siap, kak! Terima kasih banyak kak." Katanya yang lalu kembali ke dalam kampus meninggalkan gue sendirian di sini.

This Is Why I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang