School Life
NOTE : Terdapat adegan kekerasan, harap bijak saat membaca
Jiyeon akhirnya merasakan indahnya cinta di bangku SMA, namun perjalanan cintanya tak semulus yang ia bayangkan. Mampukah jiyeon memperjuangkan cintanya? Kisah ini juga dibumbui...
sore chinguya.. mumpung lagi mood mari kita sambung ceritanya..
Selamat Membaca
-SCHOOL 2018-
.
.
.
"bukan mereka.. tapi orang lain"
Mata hyomin tertuju pada myungsoo yang berjalan sambil merangkul woohyun. Ia tersenyum senang, entah mengapa jantung hyomin berdeguk kencang memompa adrenalin didalam dirinya membuat ia penuh dengan semangat. Ia ingin melihat jiyeon berada didekat myungsoo. entah mengapa chanyeol tidak menyukainya, tapi hyomin sangat menyukai setiap kali myungsoo menatap jiyeon dengan penuh cinta, meski keduanya tidak mengatakannya, namun hyomin bisa merasakannya, ia melihat saat kedua mata jiyeon dan myungsoo bertemu, mereka seolah saling menarik, saling menatap dengan tulus.
Jiyeon tengah sibuk dengan ranselnya, mencari beberapa makanan ringan yang ia curi di lemari pendingin dari jihoon tadi pagi. "dimana coklatnya ya". gumam jiyeon sendiri, ia membuka kantung bagian depan ranselnya lalu tersenyum lebar setelah berhasil menemukan coklat yang ia cari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mungkin sekarang didalam rumah keluarga jiyeon, jihoon sedang.. "DINO NOONAAAA DASAR PENCURI LICIK. COKLATKUUUUU T.T". oke skip kita tinggalkan jihoon dengan kegalauannya.
Kembali kedalam bis nomor lima, woohyun naik terlebih dahulu lalu myungsoo menyusul dibelakangnya. Dari jauh hyomin langsung bisa menangkap lesung pipi myungsoo meruncing saat melihat jiyeon berada di bis yang sama dengannya, senyumnya mengembang sebelum akhirnya myungsoo kembali memasang wajah dingin pada siswa lainnya.
"ehm kau absen mereka. Aku akan duduk dibelakang". Gumam myungsoo pelan ditelinga woohyun. Pria itu mengangguk, ia mengeluarkan kertas absen yang diberikan irene lalu mulai mengecek kembali agar tidak ada murid yang tertinggal.
Beberapa siswi perempuan menyapa myungsoo sopan, beberapa dari mereka pasti penggemar myungsoo karena mereka terlihat senang saat tahu senior mereka itu satu bis dengan mereka. Hyomin mengamati, tatapan mata myungsoo hanya tertuju pada sahabat karibnya yang kini sibuk mencari ponselnya dengan satu tangan, satu tangan lain tengah kerepotan memegang bar coklat yg sudah ia buka.
Hyomin dan myungsoo saling bertukar pandang, tanpa jiyeon sadari hyomin bangkit dan pindah duduk ke sudut kursi yang lain, membuat tempat disamping jiyeon menjadi kosong. Myungsoo berusaha mengulum senyumnya, geli memandangi jiyeon yang tidak juga sadar jika pria itu kini melangkah semakin mendekat padanya.
Myungsoo duduk ditempat hyomin semula, menggigit coklat ditangan jiyeon lalu mendekatkan wajahnya ke bahu jiyeon, melongok kedalam isi tas jiyeon. "apa yang kau cari eum?"
Jiyeon terlonjak kaget melihat myungsoo sudah ada disampingnya, maksudnya, sejak kapan, mengapa ia tidak sadar. Hyomin terkikik geli, jiyeon semakin terkejut saat mengetahui sahabatnya itu sudah pindah ke sisi kiri dirinya, padahal tadi hyomin masih menempel pada jendela sebelah kanan yang ada disampingnya, tempat yang kini di isi oleh myungsoo.
