Day 2

632 54 0
                                    

Hari kedua jalan-jalan Jungkook dimulai sore hari. Ia ingin mencicipi jajanan khas pinggir jalan. Aku telah siap tepat waktu dan menunggu Jungkook di depan halte bus. Lokasi yang kami tuju tidak terlalu jauh, tapi mengharuskan kami naik bus satu kali kemudian berjalan di sepanjang jalan yang kanan-kirinya penjual jajanan. Diujung jalan aku melihat Jungkook turun dari mobil dengan memakai masker. Ia melihatku dan melambaikan tangannya. 

"sudah lama menunggu?" Kata Jungkook. Aku menggeleng. Tak lama setelah Jungkook sampai, bus yang kami tunggu datang. Jungkook meggandeng tanagku untuk naik ke bus, ia memilih kursi panjang di belakang. Kami duduk bersebelahan. Di bus cukup banyak orang, jadi aku tidak banyak mengobrol dengan Jungkook. Tapi ia membuka pembicaraan awal kami, "aku punya ini" Jungkook memperlihatkan gelang perak padaku. "woahhh, cantik gelangnya" kataku sambil melihat gelang itu. Kemudian Jungkook meraih tangan kiriku dan memakaikan gelang itu padaku.

"untukku?" tanyaku. 

"ne, ini gelang pasangan. " Jungkook memperlihatkan tangan kanannya yang memakai gelang sama dengan yang aku pakai. 

"gomawo" Aku berterima kasih sambil melihat gelang cantik ini. Kemudian aku menarik tangan kanan Jungkook untuk aku sejajarkan dengan tangan kiriku. Kemudian aku memotretnya dan mengirimnya ke Garnis eonnie. 

"kenapa dikirim ke dia?" tanya Jungkook heran. 

"aku ingin pamer padanya" ucapku. 

"dia juga punya gelang pasangan" Kata Jungkook memecah suasana. 

"jjinja????" aku kaget, kemudian ponselku berbunyi. ternyata Garnis eonnie mengirim foto memakai gelang pasangan dengan Jimin. "kau benar, kenapa tidak beli yang berbeda eoh??" ucapku kesal ke Jungkook. Jungkook hanya tertawa melihatku ngambek "kau lucu saat kesal". Aku berbalik menghadap ke arah jendela bus dan menghiraukan Jungkook. 

*******

Kami sampai di tempat tujuan. Tapi aku masih menghiraukan Jungkook. Ia bahkan berjalan di belakangku layaknya pengawal. Aku berjalan melihat sekeliling dan bermain ponsel. 

"awww" aku terjatuh karena tersandung tali sepatuku yang lepas. Jungkook dari belakang sigap membantuku berdiri "gwenchana?". Ia berusaha membopong tubuhku tapi aku menolaknya. "jangan ngambek terus ne" ucap Jungkook sambil menggengam tanganku. Aku menundukkan kepalaku dan tetap diam tidak menjawab perkataan Jungkook. "nanti aku belikan yang berbeda, dan aku traktir ramen juga sepuasnya" Jungkook berusaha merayu. 

omo ramen.. aku tidak bisa menolaknya. demi ramen aku harus memaafkan oppa.  Batinku.

Kemudian aku mengangkat kepalaku dan menatapnya sambil mengangkat jari kelingkingku "janji?". Jungkook mengaitkan jari kelingkingnya dan berjanji. Kemudian ia membantuku mengikat tali sepatuku. "eoh lututmu terluka" katanya sambil melihat ke arah lututku yang memang sedikit terluka. "gwenchana" aku berusaha berdiri tapi Jungkook menahanku "apanya yang baik-baik saja, kau terluka.. sini biar aku obati" Jungkook mengeluarkan hansaplast dari tasnya dan menempelkannya ke lututku yang terluka, sebelumnya dia sudah membersihkannya dengan alkohol. 

Diam-diam aku mengamatinya, dia sangat peduli. Ini hanya luka kecil tapi seakan-akan menganggapku seperti orang yang habis tertabrak mobil. 

"sudah selesai, ayo berdiri" Jungkook merangkulku dan membantuku berdiri. 

"oppa gomawo" ucapku, Jungkook hanya tersenyum lewat matanya. 

Kami melanjutkan perjalanan kami, kini posisi kami sejajar layaknya pasangan yang sedang jalan-jalan. ia bahkan menggandneg tanganku terus. Baru melewati sekitar 5 penjual, Jungkook sudah berhenti dan ingin membelinya. 

BARISTA ( Bts Jjk ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang