Dua sisi

718 62 3
                                    

2 bulan kemudian.

Tak terasa sudah memasuki akhir semester. Liburan sudah di depan mata. Kampusku hanya memberi libur selama 2 minggu, itu waktu yang sebentar jadi aku harus memanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Cafe baru saja buka, aku membalik papan closed ke open. JunGi menata meja dan kursi, EunHo merapikan bagian kasir. Baru saja aku melangkah ke dapur, sudah ada pelanggan yang datang.

"Selamat datang"
Hani berbalik dan menyambut pelanggan itu.
"Jihoon?"

"Ini"
Jihoon memberikan surat.

"untukku?"
Hani menerimanya dengan ragu.

"kau harus datang, aku akan menunggu sampai kau tiba"
Ucap Jihoon seraya meninggalkan cafe.

"surat apa itu?"
JunGi menghampiri Hani karna penasaran.

"DAEBAK!!"
Eunho berteriak memecah suasana hening di cafe ini.

"mwo? apa yang daebak?"
JunGi merebut surat yang dipegang Hani.
"DAEBAK!!!!"
Lanjutnya sambil menatap Hani.

"kalian berisik"
Hani kembali ke dapur.

Kedua temanku ini sangat heboh. Ini kan hanya undangan makan malam biasa. Lagi pula aku dan Jihoon juga pernah makan malam. Walau bersama Daniel juga hehehe... Tapi intinya sama kan, makan malam. Daripada pusing melihat temanku yang banyak bicara ini. Lebih baik aku mengambil bahan persediaan cafe.

"arraseo, aku akan memakai pakaian bagus dan berdandan."
Ucap Hani.
"kiriman bos sudah datang, aku akan ambil."
Lanjutnya.

"JunGi bantu Hani cepat"
EunHo menepuk pundak JunGi.

*******

Jihoon mengirim pesan.

Jangan lupa nanti malam jam 7 :)

Pesan itu tidak aku balas. Tenang saja Jihoon, aku masih ingat kok. Kira-kira sekitar 1 jam lagi menuju jam 7 dan aku masih di cafe.

"OMO, yak Kim Hani!"
EunHo berteriak.

"apa? jangan berteriak, telingaku masih berfungsi."
Sahut Hani yang sedang merapikan gelas kopi.

"sudah jam setengah 7 ini, apa kau ingat janjimu?"

"aku ingat kok"

Eunho menarik tangan Hani untuk menyuruhnya pulang.
"palli"

"masih banyak pelanggan, aku harus bekerja."
Sahut Hani.

"aku sudah memanggil Yoori untuk kesini"

"annyeong eonnie"
Yoori datang ditemani JunGi.

"palli....!. kau sudah tidak bisa mengelak."
EunHo masih menarik-narik tangan Hani.

"arraseo, aku akan kesana sekarang."
Hani menaruh celemeknya dan bergegas pulang.

"hwaiting Kim Hani!"
Ucap EunHo.

"Kim Hani! Kim Hani! Kim Hani!"
Yoori, JunGi, EunHo bersorak pelan meneriakkan nama Hani. Hani menoleh dan tersenyum. Dari gerakan bibirnya, terlihat ia mengucapkan kata gomawo ke teman-temannya itu.

Bagaimana ini?

Waktu sudah mepet, aku tidak bawa baju ganti lain.
Batinku.

Tiba-tiba EunHo datang ke ruangan karyawan.

"ini, JunGi bilang tadi sore ada paket untukmu dan ia lupa memberikannya."
EunHo memberikan kotak paket ke Hani.

Aku mengambil paket itu dan membukanya bersama EunHo. Didalamnya ada gaun dan sepasang sepatu, serta surat lagi. Aku sudah menebak itu pasti dari Jihoon karena amplop suratnya sama seperti tadi siang. Benar saja itu dari Jihoon.

BARISTA ( Bts Jjk ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang