Bagian 2 : Tembak Aja Dulu

16 0 0
                                    

El Zaara hadir buat nemenin malam minggu kalian nih. yuk di baca part 2 nya.

jangan lupa vote sama comment yaaa. 

happy reading ^_^

*****

Waktu istirahat jam kedua telah tiba. sesuai rencananya tadi, Zaara berniat untuk menemui yayang El nya untuk berkenalan secara resmi, dan kalo ada kesempatan cewek itu berencana untuk 'menembak' sekalian.

Zaara berjalan menyusuri koridor kelas X di lantai satu. Ia melangkah dengan riang, Senyumnya mengembang, memikirkan bawa ia akan bertemu pujaan hatinya segera.

"YA AMPUN, LO LIAT KAK EL NGGA SIH TADI?!! GILAAA GUYS HOT BANGEEET"

Zaara menghentikan langkahnya. Mencari sumber suara. Siapa gerangan yang berani membicarakan yayang El nya dengan suara menjijikan seperti itu?

Matanya menyipit pada dua orang gadis yang tengah duduk di bangku panjang yang ada dikoridor kelas X.

"moga aja dia masih available yaaa. Jadi gue masih punya kesempatan buat jadi ceweknya"

Zaara mendelik, ia melirik bet kelas yang ada pada seragam kedua cewek tadi. Kelas X IPA-2.

"huh, masih kelas X ternyata. Cih, baru kelas X udah berani-berani nya mau nikung gue!" ucapnya sebal tidak sadar diri kalo dia juga bukan siapa-siapanya Elgio.

Zaara menggulung lengan seragam osisnya yang pendek menjadi semakin pendek. Ia sudah bersiap melangkah untuk menghampiri kedua cewek itu, meskipun dirinya membenci pelajaran hitung-menghitung. Tapi demi yayang El nya, ia akan membuat perhitungan dengan kedua cewek itu.

Tapi baru satu langkah, Cewek itu merasa langkahnya semakin berat, ia menatap kakinya. Dahinya menyengrit. Kakinya mencoba bergerak, tapi kenapa ia tidak berpindah tempat? dirinya juga merasa seragamnya sesak di bagian leher. 

Gadis itu mengedarkan pandangannya, menyadari bahwa anak-anak di koridor tengah menatapnya dengan cekikikan, sebagian lagi menatap sesuatu di belakang Zaara dengan pandangan aneh.

Karena menyadari bahwa ada yang salah dibelakangnya, Zaara kemudian mengalihkan pandangannya ke belakang. Cewek itu langsung mendelik begitu menyadari bahwa di belakangnya ada Aryan yang tengah menarik kerah seragamnya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya ia masukkan ke dalam saku celana.

"Abang ish! Lepasin Zaara! Jangan di tarik ih kerahnya! Nanti seragam Zaara sobek, nanti badan sexy Zaara keekspos, nanti cowok-cowok pada jatuh cinta sama Zaara, nanti yayang El cemburu. Abaaaaang aaaaaa!!!!"

Cewek itu membalikkan badannya, menatap Aryan sebal karena cowok itu melepaskan cengkeraman tangannya di kerah seragam Zaara tiba-tiba karena pusing mendengar adiknya merancau, membuat cewek itu terhuyung kebelakang. Hampir jatuh kalau saja Aryan tidak menahan punggungnya.

"Mau kemana?" tanya Aryan tanpa memperdulikan tatapan menusuk adiknya.

"Mau ke. . . Raja Ampat" jawab Zaara asal, tidak lupa menunjukkan layar ponsel nya pada Aryan, mengikuti alur iklan yang hampir setiap hari ia lihat di tv.

Aryan langsung membuang nafasnya kasar mendengar jawaban asal Zaara.

"Jangan bikin masalah dek! Ini hari pertama sekolah."

Zaara mengerucutkan bibirnya. Sebal karena abangnya ini seperti punya alat detektor canggih yang membuat Aryan bisa langsung tahu kapan pun dirinya akan membuat masalah.

"Siapa yang mau bikin masalah abang Aryan ganteng? Zaara itu cuma mau ketemu yayang El di atas"

"Ini jam istirahat dek. Ngga ada yayang-yayangan. Sekarang balik ke kelas! Makan bekal kamu, abang udah capek bangun pagi-pagi buatin kamu bekal." Balas Aryan.

El ZaaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang