Dengan berjalan seorang diri, Irene memandangi sekitarnya dalam diam.
Secarik ingatan yang mulai terlihat kembali, di saat setelah ia mulai masuk kembali ke kampus yang sebenarnya tidak ada alasan pasti baginya untuk kembali ke dunia perkampusan yang sudah lama ia tinggalkan ini.
Hanya saja hatinya tiba-tiba menyuruhnya untuk menghentikan sikap konyol yang sama sekali tidak ada manfaatnya itu. Karna tatapan adiknya yang begitu bisa membuat hatinya bergerak dan menyadarkannya.
"Hufttt...banyak sekali hal-hal yang telah kulakukan sebelum aku pergi meninggalkan tempat ini." Gumamnya sendiri dengan mata yang masih setia memandangi sekitar.
Terhanyut nya ia ke dalam ingatan yang ia ciptakan kembali, tanpa ia sadari seseorang mulai berjalan untuk menghampirinya."Bae Irene!" Panggilnya.
Mendengar teguran seseorang, Irene langsung berhenti berjalan dan berbalik agar bisa melihat siapa yang memanggilnya.
"Wahhh betulan kau ternyata!" Ucapnya sendiri.
Setelah melihat wajah seseorang yang memanggilnya tadi, Irene langsung memiringkan kepalanya karna sedikit bingung. Ia merasa seperti mengenalnya, tapi ia tidak mengingatnya dengan jelas siapa seseorang itu.
"Ng?! Apa kau lupa dengan ku?!" Tanyanya lagi karna sadar akan kelupaan Irene tentang dirinya.
"Heummmm aku tidak yakin kalau aku pernah mengenal mu atau tidak. Mian. " Jawab Irene tanpa ragu sedikit pun.
"Yaampun...baiklah aku akan memperkenalkan diri ku sekali lagi. Dan ku harap kau tidak akan melupakannya!" Pintanya.
Irene membalas dengan anggukan.
"Oke! Nama ku Choi Minho. Aku adalah kawannya Junmyeon. Senang berkenalan dengan mu lagi. " -Minho
"Ahhhh....ohhh kau kawannya Junmyeon yang pecicilan itu ya?! Astagah aku baru ingat!" Ucap Irene.
"Yahhh untunglah kau sudah mengingat ku." Balas Minho.
"Wahhh tapi bukannya kau seharusnya sudah lulus?"-Irene
"Ahhh sebulan setelah kau menghilang. Aku ambil cuti karna ada masalah. Jadi baru tahun ini aku melanjutkannya lagi. Hehehehe..."
Irene menanggapinya dengan anggukan kepala lagi.
"Ah apakah aku boleh menanyakan sesuatu pada mu?" Tanya Minho.
"Tentu saja. Kenapa tidak?"-Irene
"Tapi apakah kau tidak apa-apa jika aku bertanya ini padamu?"-Minho
"Tergantung dengan apa pertanyaan mu. " Jawab Irene.
"Ah tahulah, aku akan tetap bertanya! Apa kau sudah berakhir dengan Junmyeon?" -Minho
Ia bertanya sambil menatap Irene ragu. Tidak seperti Minho Irene terlihat santai dan tenang.
"Yaampun, ku kira kau mau menanyakan alasan kenapa aku menghilang waktu itu. Tapi kalau itu pertanyaan mu, untuk apa aku akan kenapa-napa?!" Tanya Irene balik.
"Ani, hanya saja aku takut kau akan tersinggung atau menjadi sensi jika aku bertanya seperti itu padamu." Jawab Minho.
"Hahahaha tenang saja, kami berpisah dengan baik-baik kok. Toh kami juga berpisah tanpa adanya perasaan antara satu sama lain lagi. Jadi kalau kau bertanya apa aku sudah berakhir dengannya? Aku akan menjawab tidak. Mengapa? Karna terkadang kami masih berhubungan. Tapi kalau kau bertanya apa aku sudah tidak berkencan dengannya. Aku akan menjawab iya." Jelas Irene.
"Ohhhh akhirnya rasa penasaran ku sudah terjawab." Ucap Minho sambil tersenyum canggung.
"Tapi kau kan kawannya Junmyeon. Mengapa tidak bertanya dengannya saja?"-Irene
"Sudah kutanyakan. Tapi ia tidak pernah mau menjawab dan mengganti topik pembicaraan secara tiba-tiba." Jawab Minho dengan berbohong.
"Ohhhh dia memang tipe seperti itu. Lalu apa sekarang ia sudah menggandeng tangan wanita lain?"-Irene
"Boro-boro menggandeng tangan wanita lain. Ia saja tidak ada waktu untuk bertemu dengan ku." -Minho
"Ng? Mengapa bisa begitu?!"-Irene
"Ia sibuk mengurus perusahaan ayahnya. Udah gitu ia sering berpergian jauh dari kantornya." -Minho
"Wahhh daebak! Cerah sekali masa depannya. Tidak dengan ku, aku masih saja seperti ini dari dulu. Iri sekali aku dengannya yang sudah menghasilkan banyak uang." Keluh Irene.
"..........."
Minho terdiam sesaat mendengar perkataan Irene. Mengapa? Karna kebenaran bahwa Junmyeon baik-baik saja setelah berpisah dengan Irene, itu hanyalah bullshit. Minho sebenarnya tahu bahwa mereka sudah berpisah sejak lama. Tapi ia hanya pura-pura tidak tahu, agar dapat mengetahui bagaimana reaksi Irene ketika ditanya seperti tadi. Dan apa? Irene menjawabnya dengan santai dan tak menutupi apapun. Jadi Minho bertanggapan bahwa Irene sudah bisa move on dari sahabatnya Kim Junmyeon itu.
Lagian Junmyeon sekarang berubah 180° dari yang dulu. Ia menjadi lebih murung, dingin dengan setiap wanita, dan gila kerja. Sudah berkali-kali ia masuk rumah sakit karna kecapekan kerja. Minho juga tahu kalau masih ada Irene di hati Junmyeon. Tapi karna harga diri dan rasa gengsi yang diutamakan Junmyeon untuk meminta balikan pada Irene. Ia menjadi melampiaskan itu semua ke dirinya. Dengan cara menyibukkan dirinya agar lupa dengan Irene. Minho juga sebenarnya sudah lulus kuliah dari lama, tapi karna ia dengar Irene kembali ngampus dari Seulgi. Ia pun langsung bergegas mendaftarkan kembali dirinya agar bisa satu jurusan dengan Irene lagi dan berakting seakan-akan tidak tahu apa yang terjadi.
Tujuan Minho untuk melakukan semua itu adalah agar ia bisa meminta Irene untuk mau bertemu dengan Junmyeon lagi dan memberitahunya agar tidak memaksakan dirinya terlalu keras. Minho terlalu frustasi untuk memberitahu Junmyeon agar tidak melakukan itu lagi. Tapi apa? Ia tak ada kuasa untuk bisa mengendalikan sahabatnya itu. Jadi satu-satunya cara adalah membuat Irene bertemu dengan Junmyeon lagi dan memintanya untuk menghentikan semua itu agar bisa memulai awal yang baru lagi. Awal yang lebih baik dan Indah lagi.
"Waegeure? " Tanya Irene yang bingung dengan maksud dari diamnya Minho.
"Ah tidak apa-apa. Hanya teringat sesuatu saja. Maaf ya aku harus pergi sekarang. Lain kali aku akan mentraktir mu. Annyeong ~" Ucap Minho yang dilanjut berjalan pergi menjauh dari Irene.
ⓣⓑⓒ
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT FEELING
FanficBaru juga ketemu udah ciuman aja?!? Mau tahu lanjutannya?? Baca dulu gih🐼