Chapter 13 [Do I Know Her?]

167 17 14
                                    

Aku kembali melanjutkan pekerjaanku memasukan barang-barangku ke dalam koper. Tiba-tiba saja ada tangan seseorang memelukku dari belakang. Pelukan yang sangat hangat.

"apa kau yakin tidak apa-apa jika pergi ke Seoul sekarang?"

"hmm, jika bersamamu aku rasa semua akan baik-baik saja"

"kalau begitu kau harus tetap siaga menyiapkan VBI untukku"

"hari ini bukankah sudah waktunya untuk menyuntikan VBI?"

"iya.."

"kajja" ajakku pada wanita ini.

Ya betul sekali dia Mina, Mina seorang wanita yang benar-benar aku sayang. Akhirnya kami bisa bersama lagi. Ini pun karena bantuan dari Jackson saat itu. Saat Jaebum mengancam akan menyalakan lampu di belakang Mina, aku melihat Jackson yang sedari tadi mengendap-endap jalan menghampiri Mina lalu, saat Jaebum menyalakan lampu itu Jackson dengan sigap menutupi Mina dengan kain yang pada awalnya menutupi tubuh Jackson. Mina akhirnya aman dan dibawa oleh Jackson ke tempat yang aman.

"sekarang aku sudah bisa bertahan selama 3 minggu dari paparan cahaya" ucapnya memberi tahu saat aku menyuntikan VBI padanya.

"baguslah berarti mulai sekarang alarmku akan di ubah menjadi tiap 3 minggu sekali"

"Mark... Apa kau tidak takut mempunyai kekasih seorang vampir?"

Aku menyimpan kedua tanganku di pipinya. Aku melihatnya sangat tulus. Aku benar-benar mencintai wanita ini, bagaimana mungkin aku takut?

"dengarkan aku. Aku bukan manusia sekarang, bahkan aku adalah musuh terbesar bangsa vampir. Seharusnya pertanyaan itu aku tujukan padamu"

"hahaha baiklah, aku salah! Seharusnya aku yang takut padamu, bisa saja kau mencengkramku lalu melemparku ke dindingkan?" ucapnya meledek karena itu merupakan perlakuanku pada Jaebum.

"aku akan benar-benar mencengkrammu!" ucapku sambil memeluknya erat.

"Mina-ya jangan tinggalkan aku lagi" ucapku pelan seraya mengelus belakang kepalanya.

"tidak akan" ucapnya seraya menggelengkan kepalanya lalu membenamkan wajahnya di dadaku.

"besok kita akan pergi ke Seoul, aku tanya sekali lagi apa kau kuat?"

"tentu saja, aku bisa! Aku kuat pada cahaya matahari selama 3 Minggu"

"baguslah kalau begitu" ucapku sambil melepas pelukan kami.

"ngomong-ngomong apa di Seoul ada teman wanita?" pertanyaannya dengan tatapan yang curiga.

"tentu saja, dulu aku tinggal satu rumah dengan seorang wanita muda" balasku menggodanya.

"benarkah? Dia memanggilmu apa?" aku melihat wajahnya menunjukan ekspresi kesal dan cemburu.

"oppa" jawabku singkat sambil tersenyum karena gemas melihat ekspresi wajahnya.

"jinjja? Markeu-ya~ ternyata kau bersama perempuan lain selama tidak bersamaku"

"aigoo~ kau sedang cemburu hm?" tanyaku lalu mengacak-ngacak rambutnya.

"tidak" balasnya singkat sambil merapikan rambutnya dan terlihat semakin kesal.

"kau saja satu rumah dengan Jaebum" ucapku membalikkan keadaan.

"ya!" tiba-tiba dia tidak suka ketika aku membahas Jaebum.

"tenang saja, dia hanya rekan kerja. Aku rasa dia dan Jackson sekarang sudah berkencan. Aku hanya milikmu, kau tidak usah marah" ucapku sambil mengelus rambutnya, memang pria selalu menjadi pihak yang salah padahal sama-sama satu rumah dengan orang lain.

'cup' ia pun mencium pipiku lalu tersenyum sebelum akhirnya dia pergi ke dapur untuk memasak makan siang kami.

Ia mulai kuat menghadapi sinar matahari karena VBI (Vampire Blood Injection) ini semacam suntikan dan isinya adalah darahku. Aku senang akhirnya setelah beberapa usaha aku menemukan solusi agar Mina tidak terbakar ketika berhadapan langsung dengan cahaya.

Semua misteri ini sudah terbongkar. Ah iya, aku sudah lama tidak bertemu dengan Nayeon, jangan sampai dia tau bahwa darahku bisa membuat vampir tidak terbakar. Jika tau maka akan ada lagi urusan baru. Untung saja dia bilang tidak akan mengusik diriku lagi.

----

"Markeu-ya~~ whatsup bro? Sudah lama sekali kita tidak bertemu, aku sangat merindukanmu" tiba-tiba siara Jackson memenuhi isi bandara ketika menjemputku.

"aku baik-baik saja, dimana mobilmu?"

"di sebelah sana, kajja" ajaknya tapi dia berhenti ketika melihat Mina.

"apa tidak apa-apa jika dia keluar siang-siang begini?" tanya Jackson lalu bersiap melepas jaketnya.

"tidak perlu Jack, dia baik-baik saja"

"bagaimana bisa?"

"nanti saja ceritanya aku lelah, cepat mana mobilmu"

"Mina-ssi kajja" ajaknya pada Mina.

"ah ne" balas Mina pelan lalu ia melingkarkan tangannya di lenganku.

"Mark oppa!" tiba-tiba suara Sinbi terdengar ketika dia berteriak dari kejauhan.

"astaga, kau bikin kaget saja. Kenapa kau dan Jackson suka sekali berteriak?"

"maaf aku terlalu excited"

"Sinbi-ya kau menunggu disini dari tadi?" tanyaku lalu bersalaman dengan Sinbi.

"iya, kenapa kalian lama sekali?"

"cepat masuk, kenapa kau sangat cerewet?" ejek Jackson pada Sinbi.

"kau pacar Mark oppa?" tanya Sinbi lalu melihat ke arah Mina.

"ne, perkenalkan aku Mina"

"aku Sinbi, woah selera Mark oppa sangat bagus. Kau pandai memilih wanita cantik" ucap Sinbi saat itu, dia masih seperti dulu sangat blak-blakan.

"ah terimakasih" balas Mina dan aku lihat dia sedikit malu-malu.

"apa kalian akan tetap ngobrol di luar mobil? Di luar sangat panas, ayo cepat masuk mobil" aku kaget karena Jackson sedikit berteriak saat menyuruh kami masuk.

----

"rumah ini tidak ada berubahnya sama sekali" ucapku saat memasuki rumah paman Jackson.

"jika berubah aku bisa-bisa dimarahi pamanku"

"biarkan saja dulu barangnya, kalian duduk dulu. Biar aku bawakan minuman" Jackson berlaga menjadi tuan rumah lalu dia pergi ke dapur membawa minuman untukku dan Mina.

"kau mau kemana Sinbi-ya?" tanyaku saat melihat Sinbi pergi keluar rumah.

"ada klien menelfon" balasnya singkat.

"Jackson-ah apa kau masih bekerja di bidang yang sama?"

"hmm, dua bulan ini kami mulai lagi bekerja sebagai detektif"

"kau bersama Sinbi? Hanya berdua?" tanyaku dan sedikit kaget karena mereka ternyata masih menjalankan bisnis detektif ini.

"tidak, berempat. Kau melupakan Jinyoung dan Jisoo"

"ah aku kira hanya berdua" ucapku lalu meminum minuman yang di bawakan Jackson.

"Jackson oppa, aku mendapat telfon barusan ada orang yang membutuhkan bantuan kita. Dia bernama Nayeon" ucapan Sinbi saat masuk ke dalam rumah dan tentu saja hal itu membuatku kaget karena aku merasa tidak asing mendengar namanya.

"uhuk" aku dan Mina batuk bersamaan ketika mendengar Sinbi menyebut nama Nayeon.

Apakah mungkin dia Nayeon iblis itu?

-tbc-

I'm Not a Human | Mark x Mina FF [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang