Chapter 6 [She's a Devil]

153 14 3
                                    

Kami bertiga sampai di rumah orang yang meminta bantuan kami bertiga.
Saat itu dia mempersilahkan masuk. Dia seorang perempuan dan tinggal seorang diri di sebuah apartemen yang lumayan besar. Dan ternyata dia seorang tuna netra.

"aku merasa bahwa aku diikuti seseorang"

"bukankah maaf kau tidak bisa melihat" tanya Sinbi begitu percaya dirinya.
Aku langsung memukul kakinya.

"aku memang tidak bisa melihat tapi aku dapat merasakan jika ada orang di sekitarku"

Jackson langsung mewawancarai dia, sedangkan aku hanya memperhatikan sekeliling rumah tersebut.

"apa kau tinggal sendiri? Bukankah kau memiliki seorang suami?"

"suamiku masuk penjara, karena dia diduga membunuh seorang model"

"di duga? Memangnya dia tidak salah?"

"itu menurutku, menurut polisi ia bersalah menurutku dia bukanlah pembunuhnya"

"suamimu bekerja di bidang apa?"

"suamiku fotografer"

"mohon maaf memotong pembicaraan kalian, apa aku boleh lihat studio foto suamimu?" aku memotong pembicaraan Jackson dan perempuan itu.

"dia sebenarnya tidak mengijinkan orang lain masuk ke dalam studio fotonya"

"ah baiklah"

"tapi karena dia sekarang ada di penjara jadi kau tidak apa-apa jika ingin masuk kesana, ruangannya ada di dekat kamar mandi"

"terimakasih"

Aku berjalan menuju studio foto dan tempat mencetak foto suaminya. Aku kaget karena di dalam studio tersebut terdapat sebuah kamera lalu ada tulisan di kertas 'dia iblis yang sesungguhnya'

Saat ku nyalakan kamera tersebut mati sepertinya rusak, maka aku pun membawa card yang ada di dalam kamera tersebut secara diam-diam.

----

Kami sampai di rumah setelah mendengarkan cerita dari perempuan tadi.

"ada yang aneh! Perempuan yang tadi itu mencurigakan!"

"Sinbi-ya~ mungkin kau iri karena kecantikannya"

"Jackson oppa aku tidak iri padanya sama sekali"

"Sinbi-ssi apa kau bisa membenarkan kartu memori yang rusak?"

"bisa memangnya kenapa?"

"aku butuh data di kartu memori ini" aku memberikannya pada Sinbi.

"baiklah, tapi ngomong-ngomong apakah bisa kita lebih akrab? Apakah aku boleh memanggilmu oppa?"

"ah terserah padamu"

"ok Mark oppa"

Sinbi melakukaan pengecekan pada card itu. Tapi nampaknya fotonya sangat pecah dan buram.

"aku harus memperbesar pixelnya ini tidak akan lama"

"aku tunggu"

"memangnya itu foto siapa Mark?"

"aku saja tidak tau Jack itu berisi foto siapa"

"ya sudah aku akan masak dulu di dapur Sinbi-ya apa kau mau makan?"

"tentu aku sangat lapar"

"ok"

"kenapa kau tidak menawarkan makanan pada Mark oppa?"

"ah... Dia pasti makan tanpa ku tawarkan"

Sinbi belum tau mengenai aku yang berbeda sekarang. Aku sekarang tidak makan, aku tidak pernah merasakan lapar dan haus sekarang. Dan sekarang jika aku mulai berubah bukan menjadi Mark maka Jackson akan menyemprotkan alat yang di beri oleh Jinyoung tempo lalu.

"oppa~ fotonya sudah selesai tapi bukankah ini wanita yang tadi?"

"mana biar aku lihat"

Benar saja, foto itu berisi si pelapor tadi jadi iblis itu dia? Apa benar dia? Apa maksudnya semua ini?

-tbc-

I'm Not a Human | Mark x Mina FF [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang