Chapter 10 [I Found Her]

156 17 4
                                    

Aku sampai di suatu rumah. Aku mendapat pesan dari Nayeon jika Jaebum tidak ada di rumahnya karena ia akan bertemu dengan Nayeon. Aku rasa Nayeon juga akan mencoba menghajar Jaebum karena sudah menculik oppanya . Entah bagaimana petarungan antar vampir aku tidak tau.

Benar-benar penjagaan rumahnya sangat ketat, bodyguard dimana-mana. Haaa aku harus pemanasan dulu untuk bertarung dengan mereka. Untung saja sekarang jantungku kuat.

Satu... Dua.... Tiga.... Empat... Lima.............. Dua puluh...

Sial aku berhasil mengalahkan 20 bodyguard dari sepanjang pintu utama sampai pintu masuk kamar yang mencurigakan ini. Aku membuka pintu kamar itu, kamar tersebut ditutupi oleh gorden tidak ada celah untuk cahaya matahari masuk ke dalam ruangan, tidak ada juga cahaya lampu yang menyinari padahal ini malam hari, di dalam kamar itu hanya ada lilin saja.

"Mark?" tiba-tiba seorang perempuan yang sedang berdiri di dekat jendela memanggilku.

"Mina..." tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya lalu memeluknya erat.

Entah aku sangat merindukan pelukan ini, aku merindukan aroma rambut yang selalu kucium dulu. Tanpa sadar aku menitikan air mataku.

"apa kau baik-baik saja hm?" aku bertanya padanya dengan mengelus pipinya.

"hmm... Mian~" ucapnya menangis.

"sstttt.... Aku bersyukur kau baik-baik saja. Aku merindukanmu" ucapku menenangkannya sambil memeluknya kembali.

"sekarang kau ikut aku"

"aku takut Mark, kau mungkin tidak akan dapat menerimaku... Sekarang aku ini...."

"aku tau, aku tau... Sekarang kau ikut denganku dulu"

Aku pergi bersamanya meninggalkan rumah itu. Entah aku akan pergi kemana yang jelas aku akan menjauhi tempat itu, meskipun aku yakin nanti Jaebum akan menemukan kami. Kami berdua menaiki mobilku.

"Jaebum menyukaiku...." tiba-tiba kalimat yang terucap di mulutnya saat kami dalam perjalanan.

"dia mengurungku dan membuatku menjadi seperti ini. Awalnya dia yang akan membunuhmu, tapi tidak ku ijinkan jadi aku yang menembakmu meskipun sangat berat"

"hmm"

"kami menjalankan skenario itu semua, aku menembakmu lalu pergi dan membiarkan mobil terbakar agar kau berfikir kami mati"

"hmm"

"lalu kami mengantarmu pulang ke dekat rumahmu"

"hmm"

"mian...."

"hmm"

"kau hanya merespon dengan 'hmm' apa kau marah?"

Aku menghentikan mobilku sebentar dipinggir jalan yang sangat sepi malam itu.

"apa kau menyukai Jaebum?"

"mana mungkin, aku tidak menyukainya. Dia menolongku saat di sandra. Tapi dia menolongku dengan mengajukan beberapa syarat, aku diberikan pilihan olehnya aku mati ditangan mereka dan kau mati ditangannya, atau aku ikut bersamanya dan kau tetap akan dibunuh oleh Jaebum, aku marah ketika menerima pilihan itu. Jika aku melihatnya membunuhmu maka aku akan sangat dendam padanya, maka dari itu aku memilih pilihan kedua tapi meminta izin padanya agar aku saja yang membunuhmu. Tidak apa jika kau membenciku yang terpenting kau tidak ditembak oleh pria jahat itu"

"lalu kau membunuhku?"

"demi kebaikanmu, mian... Aku kaget dan bersyukur kau masih hidup"

"lalu kenapa kau berkeliaran dan mencoba menelfonku lewat telfon umum?"

"mwo? Jadi kau tau?"

"aku melihatmu di cctv"

"aku mencoba kabur dari Jaebum dan ingin menelfonmu. Tapi aku takut kau tidak akan menerimaku"

"ckckck"

"setelah kau melihatku apa kau penasaran bagaimana aku bisa hidup?"

"aku hampir gila karena tiap hari memikirkan itu"

"mian~"

"jadi kau tidak menyukai Jaebum?"

"Mark... Aku sudah bilang aku tidak.."

'cup' aku menciumnya sekilas.

"gomawo" ucapku saat itu lalu bersiap melanjutkan perjalanan.

"Mark... Ini terlalu berbahaya, kau tidak akan menang melawannya. Apa kau tidak peanasaran bagaimana kami masih hidup meskipun mobil itu sudah terbakar? Sekarang dia sudah berbeda dengan dulu. Dia...."

"vampir dan kau juga"

"darimana kau tau?"

"Nayeon aku tau darinya"

"kau mengenalnya? Dia berbahaya juga, Mark aku mohon kau jangan terlibat dengan ini. Aku sudah rela menjadi seperti ini agar dia melepaskanmu"

"jika aku Mark yang dulu mungkin aku akan takut, tapi Mark yang kau kenal sekarang berbeda"

"apa maksudmu?"

"lihat mataku" saat Mina melihat mataku dia langsung memejamkan matanya.

"kau siapa sebenarnya? Kau siapa?"

"aku Mark"

"kenapa kau menyeramkan?"

"buka matamu sekarang, Mina jangan takut aku memang makhluk yang paling kalian takuti tapi aku tidak akan menyakiti kekasihku ini"

"jadi cerita itu benar? Ada musuh kami yang melebihi srigala, apa itu kau?"

"jangan beritau yang lain bahwa aku ini 'crank' musuh terbesar kalian"

"apa Nayeon tau kau itu crank?"

"tidak ada yang tau selain kau dan Jackson"

"kau tidak akan mencelakakan aku kan?"

"sudah ku bilang tidak akan, aku akan menyelamatkanmu"

----

Kami sampai di tempat yang dituju, hari itu matahari mulai terbit aku melepas jaketku lalu menutupi badan Mina agar dia aman. Tapi sial saat kami turun dari mobil beberapa orang tiba-tiba mendekati mobil kami. Aku melihat Jaebum keluar dari mobil dengan ditutupi payung.

"ah rupanya kau masih hidup"

"sudah lama kita tidak bertemu Jaebum-ah"

"mengapa kau membawa Minaku?"

"Minamu? Sejak kapan? Semua orang juga tau dia pacarku, kau menculik milik orang lain"

"berani sekali kau! Bawa Mina sekarang kalian tunggu apalagi!" Jaebum memerintahkan bodyguardnya.

"Mina-ya, aku menyelipkan gps di sakumu. Tenang saja" bisikku pada Mina.

"aku menunggumu menjemputku lagi"

Aku tidak melawan aku pura-pura lemah dan membiarkan Mina dibawa mereka. Sialnya aku pun di ikat dan dibawa oleh mereka padahal aku berniat menyelamatkan Mina nantinya makanya aku menyimpan GPS di sakunya.

----

Tempat yang begitu gelap sangat gelap, tanganku diikat di tembok. Jaebum benar-benar ingin bertarung denganku?

-tbc-

I'm Not a Human | Mark x Mina FF [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang