Seorang gadis berambut soft pink berdiri sambil menenteng tas di genggaman tangannya. Ia sedang menunggu hujan reda agar bisa pulang, jika saja ia tak menolak ajakan Sasuke untuk pulang lebih cepat bersamanya, Sakura pasti tidak akan telat pulang seperti ini. Bukan tidak ada alasan dia menolak ajakan Sasuke ketika bel pulang berdentang, Sakura hanya merasa ia perlu menyelesaikan tugasnya dulu.
"Bukan salahku jika tertidur di pelajaran kakashi-Sensei, diakan sangat membosankan. Hhh, tapi sebagai akibatnya aku harus menanggung Pr sebanyak gunung"
"Sasuke-kun juga tak perhatian sama sekali, apa salahnya sih menunggu aku siap mengerjakan tugas itu? Atau bantu aku untuk menyelesaikannya lebih cepat! Apa gunanya otak cerdasnya itu!? Dasar pantat ayam tak peka!"
"Sekarang bagaimana Caraku pulang? Hujannya terlalu deras"
"Sekarang sudah jam 17.35 dan aku lapar, hujan cepatlah berhentiii!"
"Huaaaa, kenapa semua orang meningalkanku dalam keadaan begini!?"
Dan banyak lagi ocehannya yang entah pada siapa diberikan
"Mau pulang bersama?" Ajak seseorang dibelakang Sakura
Sakura yang terkejut segera membalikkan badannya, terlihat seorang pemuda tampan berambut putih sedang tersenyum melihatnya.
"Ah, aku tak bermaksud macam-macam. Hanya ingin mengantarmu pulang dan... Berkenalan mungkin? Aku baru saja mendaftar disekolah ini"
"Anak baru?"
"Ya, hehe"
"Oh, begitu. Baiklah, namaku Haruno Sakura. Salam kenal"
"Otsusuki Toneri, desu. Umm, jadi bagaimana? Kau mau pulang bersamaku?"
"Yaah, kurasa tak ada salahnya. Aaa, tapi apa kau mau mampir ke kedai ramen dulu? Aku sangat lapar"
"Haha, baiklah. Hujan begini memang enaknya jika makan ramen"
.
"Jadi, Toneri-San masuk kelas mana?" Tanya Sakura seraya menyeruput ramennya
"XII IPA 1"
"Uwaaahh, ternyata kakak kelas. Maaf saya kurang sopan, Senpai"
"Haha, bicara senyamannya saja Sakura-Chan. Kita kan hanya beda 1 tahun"
"Uhm, kalau begitu aku akan bicara dengan nyaman dan memanggilmu dengan sebutan 'Senpai' "
"Baiklah, tak apa"
"Hehe, ngomong2 Senpai pindahan darimana?"
"Oh, aku dari Amerika. Minggu kemarin pindah ke Jepang karena ibuku merindukan tanah kelahirannya"
"Begitu, jadi Senpai ini campuran?"
"Hmm... Tidak juga, aku sepenuhnya orang Jepang. Hanya saja, karena beberapa masalah di masa lalu, kami sekeluarga memutuskan untuk ke Amerika"
"Souka" Sakura mengangguk-anggukan kepalanya mengerti
"Sakura-Chan ternyata lebih cerewet dari yang kuduga ya?"
"E-eh? Maaf Senpai"
"Tak apa kok, aku suka gadis cerewet"
"A--"
"Makannya sudahkan? Ayo Kuantar pulang"
"Ha'i"
.
Sesampainya dirumah, Sakura segera memasuki kamarnya dan membuka ponsel.
Ia sebenarnya masih ingin memikirkan kata-kata Toneri tadi, tapi ya sudahlah. Tak usah dibahas, mungkin Toneri tak bermaksud mengatakan itu.
Yang penting sekarang itu adalaah...
mengirimkan berbagai macam pesan yang berisikan kekesalan Sakura terhadap Sasuke.Enak saja dia meninggalkan Sakura dalam keadaan mengenaskan seperti tadi. Sakura pusing, kelaparan, dan sendirian di perpus.
"Aku akan mengirimkanmu bom pesan, Sasuke-kun! Tak bisakah kau mengerti keadaanku tadi? Dasar pantat ayam!"
Namun sayangnya, Sasuke hanya menanggapi ocehan Sakura dengan kalimat andalan kesayangnya.
"Hn, aku sudah mengajakmu pulang tadi. Tapi kau tak mau, jadi bukan salahku"
Selesai dengan singkat sekali. Sakura hanya membaca pesan itu dan tak memberikan balasan apapun lagi. Percuma berdebat dengan Sasuke, ia akan selalu membalas dan tak mau mengalah.
"Sasuke-kun memang takkan pernah bisa perhatian. Huh, apa yang kuharapkan sih? Hanya karna kemarin dia mau diajak ke taman bermain?"
.
Pagi menjelang, Sakura berangkat menuju sekolah dan tak sengaja berpapasan dengan Toneri didepan Caffee. Mereka lalu berangkat bersama menaiki mobil Toneri.
"Terimakasih ya Senpai"
"Doumo"
Sakura segera turun dari mobil dan berjalan bersama Toneri, Sasuke melihat keduanya dan berlari menghampiri mereka.
"Dia siapa, Sakura?"
"Oh, Sasuke-kun. Ini Toneri Senpai, dia murid baru sekolah kita dan dia juga yang mengantarku pulang kemarin. Ah, Senpai juga mentraktir ku ramen, dia sangat baik. Tak seperti seseorang"
"Kau menyindirku?"
"Ah, sebaiknya aku duluan ya Sakura. Kalian selesaikan saja berdua, jaa ne"
"Jaa, Arigatou ne Senpai!"
Toneri membalas dengan lambaian tangannya, Sasuke memandang sinis Senpai barunya dan kembali pada Sakura dengan pandangan intimidasi.
"Hhh, aku malas berdebat Sasuke-Kun. Kalau kau cemburu, itu masalahmu dan karenamu juga itu terjadi"
"Maksudmu?"
"Kau meninggalkan ku sendiri kemarin, padahal kau bisa membantuku mengerjakan tugas itu atau paling tidak menungguku selesai. Aku kesal sekali tahu! Kemarin aku kelaparan, tapi tetap harus melanjutkan tugas. Kau tahu itu, tapi tak berniat membantu"
"Kau bisa mengerjakannya dirumah, kenapa harus disekolah?"
"Karena aku lebih fokus disekolah!"
"Kau seharusnya bisa fokus dimana saja"
"Tidak bisa! Aku berbeda denganmu yang jenius, Sasuke-kun!"
"Pasti bisa kalau kau mau mencoba"
"Aahh, terserahlah. Sudah ku bilang aku sedang malas berdebat, moodku hancur sekarang!" Sakura menghentakkan kakinya dan berjalan meninggalkan Sasuke
"Apa salahku? Hei, tunggu aku Sakura"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate And Love
FanfictionBenci dan Cinta Sebenarnya apa itu benci? Dan apa itu cinta? Banyak orang berkata,Benci dan Cinta itu sesuatu yang beda tipis.Jadi,kalian harus berhati-hati menentukannya.Jangan sampai ada penyesalan dikemudian hari.Disaat kalian baru menyadari bahw...