Chapter 18

153 13 0
                                    

Petang itu langit tampak sangat indah dengan guratan jingga yang berpadu dengan awan putih. Gadis kita- Haruno Sakura yang tengah menengadah untuk menikmati langit senja sembari menunggu sang kekasih- Uchiha Sasuke yang tengah mengikuti ekskul Basket agar dapat pulang bersama… dan mungkin berkencan sebelum pulang. Yahh… begitulah rencana Sakura.

Namun, sudah cukup lama dia menunggu, Sasuke tak kunjung selesai bermain. Kalau begini, bisa-bisa kencan mereka tak jadi.

“Haaahhh” Lenguhan nafas Sakura yang sudah mulai lelah menunggu dan bosan

“Sakura? Apa yang kau lakukan sendirian disini?” Suara familiar yang terdengar sangat lembut itu menerpa gendang telinga Sakura

“Ahh… Toneri Senpai!” Riang Sakura setelah mengetahui bahwa suara tersebut adalah suara milik senpai yang telah membantunya beberapa waktu lalu.

“Aku hanya sedang menunggu Sasuke. Bagaimana dengan Senpai sendiri?”

”Begitu Rupanya… Aku baru saja selesai membantu para anggota Osis merapikan beberapa dokumen” Kata Toneri seraya duduk disamping Sakura

Ia kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan dua buah kopi kalengan. Memberikan satu kepada Sakura dan meminum yang satunya lagi. Tampak di wajahnya yang lelah, dia sangat membutuhkan kandungan kafein saat ini.

Sakura yang melihat senpainya yang sudah sibuk dengan osis padahal baru masuk tentunya merasa sedikit aneh. Iapun memutuskan untuk bertanya kepada Toneri. Lalu Toneripun menjelaskan bahwa anggota osis tersebut ribut ingin dia masuk kedalam ekskul.

Namun, karena Toneri tahu betapa sibuknya anggota Osis tersebut iapun menolak permintaan para juniornya. Namun sayangnya mereka tidak menyerah sampai disitu. Setiap hari mereka mendatangi kelas Toneri untuk membujuknya masuk Osis.

Akhirnya, Toneri menerimanya dengan syarat dia diperbolehkan pulang disaat dia ingin.
Sakura yang mendengarnya pun menganga dan mengangguk-angguk tanda megerti. Ternyata Senpainya bukanlah siswa biasa. Namun luar biasa. Baru masuk saja dia sudah disulitkan dengan berbagai hal oleh anggota Osis.

“Apakah di Amerika Senpai juga diperlakukan seperti ini?”

“Tidak juga.. disana banyak yang lebih pintar dan berwawasan dariku. Haahh… tahu begini aku tidak akan pindah ke jepang” Ia melirik Sakura sejenak lalu melanjutkan perkataannya

“Yaahh… meski aku tidak menyesal karena bisa bertemu denganmu” Toneri mengucapkannya sembari tersenyum lembut yang cukup membuat hati sakura bergetar karena Toneri terlihat sangat tampan dan juga manis- Tidak seperti seseorang.

Mengingat seseorang itu… Sakura semakin kesal karena Sasuke berjanji hanya akan bermain sebentar dan mengajaknya kencan ke Danau. Padahal dulu katanya dia tidak mau bergabung ke ekskul basket. Tapi apa-apaan ini!? Dia bahkan bermain tak kenal waktu! Sakura melirik jamnya dan terkejut bahwa kini jam menunjukkan pukul 06.00 petang.

Sakura kembali mendengus dan membuat Toneri menoleh dan bertanya

“Apa aku membuatmu tak nyaman?”

“Ah.. bukan begitu, senpai! aku hanya kesal karena Sasuke tak juga selesai bermain”

“Untunglah bukan karenaku… Daripada menunggu Sasuke yang tak jelas kapan selesai, apa kau mau menemaniku jalan-jalan, Sakura? Aku benar-benar ingin tahu tempat yang indah disini” Pinta Toneri

Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang