6. Jam Tangan

296 41 0
                                    

"Maas~ jangan kelamaan mandiin Jun. Nanti telat, lho!" seru Soojin yang sedang memilih kemeja dan dasi mana yang akan dipakai Jonghyun ke kantor nanti. Karena Jonghyun nggak punya selera bagus dan nggak bisa mencocokkan warna yang tepat, dia bakal minta tolong Soojin tiap harinya. Bukan cuma buat milih baju, tapi juga kalau mau beli baju juga sama Soojin. 

Jonghyun memang selalu bergantung dalam hal apapun ke Soojin. 

Setelah Soojin selesai menyiapkan segala sesuatu untuk Jonghyun, Jonghyun juga sudah selesai memandikan Jun yang sekarang udah dibalut handuk digendongan Jonghyun. Soojin yang melihatnya cuma bisa geleng-geleng kepala. Yang mandi sebenernya cuma Jun atau Jonghyun ikutan mandi lagi? Jonghyun sampai basah gitu. Belum kamar mandi di dalam kamarnya masih becek dan berantakan kayak habis perang. 

"Jun udah mandiii~ udah wangii~" Jonghyun mencium-cium wajah Jun sambil mengeringkan seluruh badan Jun. Jun cuma ketawa-ketawa geli. 

"Mas, biar aku aja yang ngeringin Jun. Kamu siap-siap." titah Soojin. "Kamu tuh abis mandi apa abis perang sih...berantakan gitu kamar mandi..."

"Itu 'kan juga bekas mandiin Byul." Jonghyun terkekeh geli sembari mengeringkan rambutnya lagi pakai handuk. "Tahu sendiri Byul paling nggak bisa diem kalau mandi. Nggak bakal keluar bathtub sebelum jarinya keriput."

Soojin  tersenyum tipis. Mereka memang anak papanya banget. Suka main air. Kayak kura-kura. Bukan cuma Jun sama Byul, Joo juga seneng banget berenang. 

"Lho?"

Soojin menoleh saat mendengar suara Jonghyun. Jonghyun tampak kebingungan melihat jam tangannya. "Kenapa, Mas?" tanya Soojin selagi memakaikan Jun baju.

"Jam-ku mati..." kata Jonghyun. "Padahal bulan kemarin baru ganti baterai jam."

Soojin menghampiri Jonghyun dan ikut melihat jam tangan Jonghyun. "Tandanya Mas harus ganti jam tangan." 

"Sayang, Dek." Jawab Jonghyun. "Biar nanti aku ke tempat servis jam aja." 

"Tapi jamnya udah lama, Mas." kata Soojin. "Udah jelek gitu."

"Tapi aku suka banget jam ini." Jonghyun mengusap kaca jam tangannya yang mulai kusam dan banyak goresan. "Ini 'kan hadiah pertama dari kamu." 

Jam tangan yang masih setia Jonghyun pakai sampai saat ini adalah jam tangan hadiah pertama yang diberikan Soojin pada hari ulang tahunnya sekitar lima tahun lalu. Saat mereka belum menikah. Jam tangan tersebut sudah berkali-kali masuk tempat servis jam tangan, dan berkali-kali pula Soojin meminta Jonghyun untuk menggantinya. Tapi Jonghyun nggak pernah mau dan tetap memakainya. Padahal Jonghyun bisa beli jam tangan yang jauh lebih mahal dan lebih awet dibanding jam tangan itu. 

"Jam murah itu, Mas." Soojin membetulkan simpul dasi Jonghyun yang agak berantakan. "Aku beli yang sesuai dengan jumlah tabungan aku dulu sebagai mahasiswa."

"Jam murah? Sombong, ya. Merek ini kan mahal." Jonghyun mendecak. "Kamu sampe rela ngabisin tabungan kamu dulu buat beli jam ini. Lupa ya gara-gara jam ini kamu dimarahin Ayah?"

Soojin menggigit bibir. Soojin ingat hari itu dimana ayahnya tahu kalau Soojin menghabiskan tabungan pribadinya hanya untuk beli jam tangan buat Jonghyun. Ayah marah besar di rumah sampai ikutan marahin Jonghyun yang nggak tahu apa-apa. Padahal tabungannya itu harusnya dipakai buat keadaan mendesak bukannya buat beli hadiah. 

"Inget, lah." Jawab Soojin. "Itu pertama kalinya Ayah marah besar gara-gara aku bohong dan nggak nurut sama Ayah."

Jonghyun tertawa keras, "Ya pokoknya aku nggak mau ganti jam ini sampai benar-benar nggak bisa dipakai. Dek, aku berangkat dulu!"

[NU'NIVERSE] The (Un)Simple Life of Kim's // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang