42. Good Luck!

166 28 2
                                    

H-1 Sidang.

Satu langkah menuju akhir setelah empat tahun kuliah dan sisanya yang mencoba mengerjakan skripsi dengan susah payah. Pada akhirnya Yerin bisa sampai ditahap ini. Seperti mahasiswa kebanyakan, semakin mendekati hari sidang, semakin besar tekanan yang dirasakan. Pikiran Yerin mulai kemana-mana, takut dibantailah, nggak bisa jawablah, nggak luluslah, dari kemarin dia nggak bisa nyingkirin bayangan terburuk itu.

Semakin malam, Yerin makin insecure. Dia makin nggak fokus latihan presentasi depan cermin. Yerin sampai mengacak rambutnya frustasi karena sikap insecurenya itu.

Tok! Tok!

Pintu kamar Yerin diketuk. "Masuk. Nggak dikunci." Jawab Yerin karena terlalu malas buat jalan kearah pintu.

Soojin muncul dari balik pintu dengan membawa secangkir coklat. Untuk ketiga kalinya Soojin masuk ke kamar, kali ini dengan membawa coklat panas. Mungkin kalau Jonghyun atau Eunbi yang masuk berkali-kali dia bakal kesal, tapi nggak kalau Soojin. Soojin satu-satunya orang yang bikin dia jauh lebih tenang.

"Istirahat dulu. Ini Mbak bikinin coklat panas." Soojin duduk di pinggir kasur Yerin dan memberikan cangkirnya pada adik iparnya tersebut. Yerin pun ikut duduk di samping Soojin.

"Gimana?" Tanya Soojin.

"Makin malem makin panik aku, Mbak." Yerin memijit keningnya.

"Sidang nggak semenyeramkan itu, sugesti dari kita sendiri yang bikin kayak gitu." Kata Soojin. "Mungkin kamu butuh istirahat. Kamu udah capek, daritadi pagi nggak berhenti belajar."

Yerin mengangguk, "Dedek udah tidur?"

"Udah, makanya Mbak bisa ke sini." Soojin langsung memeluk Yerin yang tampak kelelahan. "Nggak berasa ya kamu bentar lagi lulus kuliah."

"Serius nggak berasa?" Yerin terkekeh. "Aku molor setahun lho."

"Nggak usah dibahas," Soojin ikut tertawa. "Buat aku nggak berasa, dulu aku ketemu kamu 'kan pas masih baru masuk SMA masih kayak bocah. Sekarang udah mau lulus kuliah, bentar lagi kerja, bentar lagi...nikah, deh~"

"Kok ngomongin nikah, sih!" Yerin berubah cemberut. "Jodohnya belum keliatan juga!"

"Terus Mino apa kabar?"

Yerin berdecak, "Jangan mancing deh, Mbak!" Yerin melepaskan pelukkannya dari Soojin. "Pokoknya abis lulus kuliah, mau kerja terus cari duit yang banyak!"

"Oke..." Soojin mengelus puncak kepala Yerin. "Udah istirahat sana! Besok 'kan kamu sidang pagi!"

Begitu Soojin keluar dari kamar, Yerin langsung menaruh hard copy PPT-nya di atas meja. Lalu dia sendiri merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sembari tiduran, Yerin membuka beberapa chat yang masuk ke ponsel. Sebagian besar ngedoain Yerin biar lancar.

Tiga diantaranya, dari Yuna;

Yuna
Good Luck, Rin! 😘😘

Hani;

Mbak Hani
Lancar sidangnya, yaa! Maaf Mbak nggak bisa dateng! Love you!

Juga Wooseok.

Wooseok
Semoga lancar skripsinya, Nyet.

Disaat sedang membalas chat, Yerin terkejut karena nama Mino keluar di layar ponselnya. Mino tiba-tiba meneleponnya. Kemudian Yerin langsung bingung sendiri. Angkat nggak ya? Akhirnya Yerin pun mengangkat teleponnya.

"Halo?" Jawab Yerin ragu.

"Rin..." suara Mino terdengar pelan. Ugh, meskipun sebel karena postingan IG story waktu itu, Yerin tetep kangen denger suara Mino. "Aku ganggu?"

"Nggak sih, kenapa?"

Mino sempet diam sebentar dan akhirnya berkata, "Good Luck buat besok..."

Yerin tersenyum kecil, "Eum...good luck juga buat kamu. Kamu juga sidang besok, 'kan?"

Iya, kebetulan Mino juga sidang besok. Jika Yerin dapat jadwal pagi, Mino dapat jadwal siang.

"Iya, Rin. O, iya..." Mino berdehem. "Di IG story waktu itu...cowok yang kamu foto itu siapa sih?"

Yerin langsung terkekeh geli begitu mendengar pertanyaan Mino. "Kenapa nanya?" Mampus ini orang kena jebakan batman.

"Gakpapa..." Mino beralasan seperti itu. Tapi tiba-tiba langsung ditambah, "Agak cemburu sih..."

Yerin malah nanya balik, "Terus yang kamu update IG story foto bareng junior cewek? Dia siapanya kamu?"

"...lho kamu nggak tahu ya kalau itu sepupu ?"

"Ha?"

Mino tertawa, "Berarti bener kamu nggak tahu. Itu sepupu aku, Rin. Dia emang masuk jurusan kita."

Yerin langsunga bangkit dari tidurnya, "Kok aku nggak tau!?"

"Ya kamu emang nggak pernah mau tau soal aku semenjak putus??"

Yerin diam dan pada akhirnya mengakui. Dia emang suka nggak mau tahu sih. Milih tutup kuping. Bodoh banget emang.

"Terus cowok itu siapa?"

Yerin menghela napas, "Sepupu aku juga..."

"Beneran sepupu?" Mino berubah curiga. "Kok pake sayang-sayangan?"

"Tanya aja sama orangnya! Aku kasih nomornya sekarang juga!"

Mino ketawa ngakak, "Alhamdulillah kalau kayak gitu. Aku kira aku punya saingan!"

Wajah Yerin memanas, kalau diterusin bisa-bisa baper berkepanjangan. Yerin pun langsung meminta untuk mengakhiri pembicaraan, "No, udahan ya. Aku mau tidur."

"Oh, oke! Good luck buat besok ya, Rin!"

"Ya. Good luck!"

***





[NU'NIVERSE] The (Un)Simple Life of Kim's // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang