40. Karyawan Baru HRD

180 29 10
                                    

"Mbak Soojiiiiin!!" Seo Jisoo, salah satu staff marketing yang baru saja datang langsung memeluk Soojin ketika mereka berpapasan dilorong. Jisoo memeluk Soojin erat sambil memasang wajah sedih. "Mbaak, maaf ya kemarin aku nggak masuk, kerjaan aku jadi dikerjain Mbak Soojin semua..."

Soojin terkekeh, "Hehehe...nggak apa-apa, Ji. Kamu 'kan lagi sakit. Sekarang udah sehat?" 

Jisoo melepas pelukkannya dan kemudian memperlihatkan hidungnya yang memerah sembari menyedot ingusnya. "Hidungku masih mampet. Tadinya disuruh nggak masuk lagi sama Mama, tapi aku nggak enak."

Raut wajah Soojin berubah cemas, "Harusnya nggak usah masuk dulu. Mau aku buatin teh anget? Biar enakkan." Tawar Soojin. 

Saking senengnya diperhatiin sama ibu negara satu ini, Jisoo makin lengket ke Soojin. Bahkan sampai memeluk pinggang Soojin dan ikut Soojin berjalan menuju pantry. "Huhu, makasih, Mbak. Ih, sumpah semenjak ada Mbak di marketing tuh suasana makin adem aja. Nggak kayak dulu, suram. Ibu negara paling the best lah." 

Soojin meringis, "Apa sih, Ji..."

Saat tiba di pantry, langkah Soojin terhenti begitu melihat seorang laki-laki tinggi yang sedang mengaduk kopi. Laki-laki itu membelakangi Soojin dan Jisoo. Ketika berbalik badan sambil menyesap kopinya, laki-laki tersebut langsung tersedak dan batuk-batuk. Soojin dan Jisoo sama-sama kaget. 

"Ka-kamu nggak apa-apa?" tanya Soojin pelan. 

Laki-laki itu langsung kayak ketakutan. Dia langsung membungkuk ke Soojin lalu buru-buru angkat kaki dari pantry. Tapi emang dasar sial, kakinya kepentok meja. "ADUH!!"

"Eh! Hati-hati!!" pekik Soojin. 

Baru Soojin mau deketin, laki-laki itu langsung mengangkat tangan. "Maaf, Bu! Radius 10 meter! Bukan mahram!"

Sekali lagi dia membungkuk ke Soojin, lalu ngacir sambil membawa cangkir kopinya. Meninggalkan Soojin dan Jisoo yang cengo. Jisoo bergidik sambil menggeleng-geleng kepala. "Itu orang kenapa sih? Ngeliat Mbak kayak abis ngeliat setan aja!" 

Soojin bingung mau nanggepin apa. Dia cuma bisa garuk-garuk pipi. "Mungkin...mukaku nyeremin?"

Jisoo menatap Soojin nggak setuju, "Masa muka gini nyeremin? Mbak yang bener aja deh! Kalau aku yang nyeremin sih nggak papa! Apa aku ngelewatin sesuatu kemarin?"

Ya...Jisoo emang ngelewatin suatu kejadian kemarin karena sakit. Dimana kantor tiba-tiba rusuh karena ada yang ngamuk. Kalau diingat-ingat, bikin Soojin sakit kepala aja.

***

Sehari sebelumnya...

Soojin yang baru saja kembali dari toilet dan berjalan menuju ruangannya, merasakan ponselnya bergetar di saku blazernya. Tanpa melihat nama yang tertera di layar, Soojin langsung mengangkat teleponnya.

"Iya, Mas?" Jawab Soojin hangat.

"Dek, maaf ya kayaknya siang ini kita nggak bisa makan bareng. Aku ada meeting dadakan. Makan bareng sama temen kamu nggak papa, 'kan?"

"Nggak masalah, Mas. Nanti aku makan sama Sojung aja. Hati-hati ya, Mas!"

"Siap!"

Pada dasarnya emang Soojin teledor banget, dia terlalu fokus ke ponselnya hingga tanpa sadar dia menabrak seseorang yang sedang membawa tumpukkan kertas. Soojin limbung ke belakang, sementara yang dia tabrak sudah jatuh duluan dengan berkas berserakkan.

"Astaghfirullah!" Pekik orang yang ditabrak Soojin.

Soojin yang melihatnya langsung kelabakkan. Buru-buru dia bantu laki-laki itu membereskan berkas-berkasnya. "Ya, ampun! Maaf ya saya nggak lihat-lihat. Biar saya bantu!"

[NU'NIVERSE] The (Un)Simple Life of Kim's // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang