Buat aku tertawa, hingga aku lupa bahwa aku sedang terluka
---------
Kejora memandang lurus kedepan, memandang senja yang mulai tenggelam seperti yang biasa ia suka.
Seperti biasa setelah pulang sekolah dan membersihkan diri, ia langsung meluncur ke bukit yang biasa ia kunjungi.Helaan nafas terdengar di sana, ia menunduk dan tanpa ia sadari hujan mulai turun di sana.
Ia mengusap kasar tiap tetesannya, berharap tidak akan ada yang tahu ia sedang menangis di sana.Walau sebenarnya ia tahu tak ada satu orangpun di sana.
"Dorr!!!" teriak seseorang dari belakang.
Kejora terperanjat, ia kaget bukan main, kemudian ia mengelus dadanya untuk menetralkan deguban jantungnya.
Mukanya merah menahan amarah,Kemudian ia memandang arah samping kirinya untuk mencari tahu siapa orang gila yang telah menganggu ketenangannya.
Ia memandang datar seorang lelaki dengan senyum bodoh di wajahnya, seolah tanpa dosa sebelumnya karena telah mengganggu kejora.
Dengan gitar di tangannya seakan ia siap untuk menyanyi di sini, apa dia selau membawa gitar?, gumamnya dalam batin sembari mengangkat alis sebelah kirinya.
"Latihan yok, kita latihan cuman sekali pas hari senin doang itu pun kita gak latihan"ucapnya memulai percakapan.
" dari mana lo tau gue ada di sini" ucapnya datar, dan mengabaikan ajakan anta.
"Siapa ya? Gak ada sih kayaknya" ucapnya cuek, sembari memetik gitar miliknya.
Kejora menghembuskan nafas lelah,percuma menghadapi seorang anta yang kelewat gila.
"Katanya cold price, mana? cih" gumam kejora di iringi decakan di akhir kalimat .
"Lo bilang apa ra" tanya anta, setelah menghentikan petikan gitar miliknya.
"Gak" jutek kejora sembari melihat pemandangan di depannya.
"Lo udah buat puisinya kan?" tanya anta kepada cewek di sampingnya ini.
"Hmm, belum sih" ringis kejora.
Helaan nafas terdengar dari indra pernafasan anta, dan kejora di buat tidak enak karenanya.
"Trus gimana ini udah mau mepet lo, kurang 2 hari lagi kita tampil" cerocos anta di samping kejora.
"Hah 2 hari lagi!!!" teriak kejora, bagaimana ia lupa kalau sekarang hari jumat sedangkan pada hari senin nanti ia akan tampil.
"Gak usah teriak kali, sakit nih telinga gue" ketus anta sembari menggosok- gosokkan telinga sebelah kanannya karena suara kejora yang seperti toa masjid.
"Ah maaf-maaf gue gak sengaja, soalnya gue gak ingat kalau hari ini hari jumat, gue kira masih kamis" timpal kejora sembari cengengesan dan memperlihatkan gigi-giginya yang putih rapih.
Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan, batin anta terkesima melihat senyum manis kejora.
"Yaudah ayo kita latihan sekarang" ajak kejora yang membuat anta tersedot kembali ke dunia nyata.
"Ah,, i..iya ayo" gugup anta takut jika ia kepergok mengagumi kejora,kan memalukan.
"Bentar gue buat textnya dulu di hp gue, dan lo terserah mau ngapain" titah kejora dan di balas gumaman oleh anta.
Setelah itu hanya ada petikan gitar dari senar yang di petik oleh anta untuk mencari nada. Sementara kejora tengah mencari ide dan inspirasi untuk membuat puisi untuk nantinya ia akan tampilkan di aniversery sekolahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTA
RandomTentang duka yang terpendam Tentang luka yang menganga Tentang dia yang menggoreskan luka, meski hati kerap memanggil namanya -pelita kejora anastasia