galeri bakso

36 2 0
                                    

Di sepanjang perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka.
Anta yang fokus dengan jalanan sementara kejora yang tak mau menganggu anta berkendara.

Sampai akhirnya anta yang tak tahu arah yang ingin mereka tuju memulai percakapan untuk menghilangkan keheningan di antara mereka.

"Mau ke mana " anta berteriak di dalam helm fullface miliknya karena takutnya kejora tak mendengar jika ia berbicara pelan.

"Terserah yang penting enak" timpal kejora juga dengan berteriak namun tak memakai helm,karena anta hanya membawa 1 helm.

"Yaudah, pegangan awas jatuh" titah anta dan kejora semakin mencengkram erat jaket milik anta.

Tak lama kemudian mereka telah sampai di tempat makan pilihan anta.

Galeri bakso nama itu terpampang jelas di atas depan pintu masuknya. tempatnya begitu ramai. dari anak-anak, remaja bahkan orang dewasa ada di sana.

bau kuah bakso yang sedap langsung menjamah hidung kejora saat pertama kali menginjakkan kakinya di tempat itu dan itu pula membuat kejora semakin lapar.

"Ayo masuk" ajak anta setelah memarkirkan sepeda cb miliknya dan melepas helm fullfacenya.

Mereka pun masuk dan mulai mencari tempat duduk, kejora baru tahu jika warung bakso ini lumayan luas bahkan di sini di sediakan 2 konsep duduk, lesehan dengan meja rendah dan di atas kursi.

Anta berjalan menaiki tangga,menuju spot lesehan yang berada di lantai atas. Kemudian mereka duduk di sebelah kiri pembatas yang menunjukkan pemandangan ramainya kendaraan jalanan di bawahnya.

Sementara kejora yang tak tahu seluk beluk tempat itu hanya mengekor di belakangnya, seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

"Lo mau makan apa" tanya anta sembari membalik buku menu yang sudah ada di setiap meja setelah menaruh gitar miliknya di sampingnya.

"Samain aja deh kayak punya lo" putus kejora pada akhirnya, karena yang terpenting bagi kejora saat ini adalah makan lalu kenyang.

"Mbak" teriak anta sembari mengengkat tangan untuk memanggil pelayan yang kebetulan tak jauh dari mereka duduk saat ini.

"Iya mas ada yang bisa saya bantu" timpal pelayan tersebut sopan.

"Saya pesan bakso beranak 2, es tehnya 2 ya"

"Baik segera akan saya siapkan" kemudian setelah mengatakan itu, pelayan tersebut pun akhirnya pergi untuk membawakan pesanan anta dan kejora.

Kemudian hening. karena di lantai atas tak seramai di lantai bawah dan di sana hanya ada mereka berdua, karena kebanyakan mereka lebih suka duduk menggunakan kursi dari pada lesehan. hanya suara dari kendaraan di luar yang mendominasi di sana, selain itu senyap.

Kemudian anta berdehem untuk menghilangkan kecanggungan di antara mereka, sementara kejora yang sedari tadi bengong tergagap mendengar deheman anta.

"Gimana kalau kita latihan sekarang, sambil nunggu pesanan" tawar anta sekaligus menghilangkan kecanggungan di antara mereka.

"Hm, boleh juga. yaudah ayo latihan"

Kemudian anta menggambil gitar yang sedari tergeletak di sampingnya, sedangkan kejora membuka smartphone miliknya untuk melihat mahakarya yang sudah ia buat tadi.

"Permisi, maaf menggangu ini pesanannya sudah siap" suara pelayan menghentikan kegiatan mereka.

"Oh iya makasih ya mbak" timpal kejora sopan, dan di jawab anggukan oleh pelayan.

Kemudian setelah itu pelayan itu pun pergi, sedangkan anta dan kejora menunda acara latihannya untuk makan terlebih dahulu.

---

Keadaan di depan rumah kejora begitu sepi hanya ada lampu depan yang menyala sebagai penerangan.
Karena mentari yang sudah berganti rembulan di atas sana, namun sayangnya tidak ada bintang, Entahlah kemana mereka hilangnya.

"Makasih ya udah traktir gue tadi"

"Iya santai aja, gue pulang dulu ya udah malem"pamitnya yang masih berada di atas sepeda cb miliknya.

"Yaudah sana" judes kejora padahal sebenarnya ia ingin menawarkan mampir tapi tidak jadi, you know lah.

" ye dasar bukannya di suruh mampir eh di usir"sakras anta namun masih di balas wajah jutek oleh kejora.

Kemudian anta menghidupkan sepeda motornya, menurunkan kaca helm miliknya setelah itu melaju membelah malam yang terang oleh cahaya rembulan.

"Thnks ya ta" lirih kejora saat melihat anta yang mulai menjauh kemudian hilang di pertigaan karena belok ke kiri.

kemudian ia membuka pagar lalu masuk ke dalam rumahnya, karena sejujurnya kejora sudah mengigil karena hawa dingin yang menusuk kulitnya.

-------
Aloha author come back again setrlah sekian lama gak nongol gra" sibuk, ya you know lah kls 12 tugas banyak coy bejibun,menggunung, membukit dan sebagainya jadinya fokus-fokus trulala sama pelajaran😢😢😢😴😴, oh iya w mau minta doanya ya guys w kan mau ikutan snptn doain w bisa masuk ke univ tujuan gue ya 😇😇
Oh iya thnks ya yang udah baca dan nunggu kenta
W tau nunggu itu gak enak, sakit pasti, maafin authornya ya guys😢😇

Jangan lupa sentuh tanda bintang di pojok kiri bawah dan boleh coret-coret di kolom komentar kalau perlu spam ae gratis tis tis😊

Salam sayang dari author💕💕

KENTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang