2

10 1 0
                                    

Anggriani PoV

"Papa" panggil gue sama bokap gue
"Hmmm" jawab bokap gue lesu.
"Ihh, papa seriusan" kezel gue, gimana gak kesal coba, papa gue menjawab dengan bertatap dengan berkas nya.
"Iya serius, ada apa ani ?"
"Pa, ani cuma mau bilang nanti di sekolah baru ani, namanya jangan anggriyani ya pa."
"Loh kenapa ?, kok gitu."
"Biarin pa, ani cuma mau cari teman yang pasti setia ama ani, bukan karna lihat ani anak seorang penyanyi dan seorang pengusaha"
"Ok ok, papa ngerti jadi kamu mau nama kamu di ganti apa ?"
"Hmmm, gimana kalau Nengsih" Usul aku.
"Ihhh yuuu, nama lo terlalu norak dek, kasihan gue lihat lu". Datang lah abang gue yang sangat laknat yaitu Anggara alias ara.
"Apaan sih lu, ikut sama urasan gue" Sumpah, dia bikin gue kesel banget.
"Yakan, gue abang lu dan gue harus peduli ama lu karna kita satu sekolah jadi gue harus jagain elu" Sambil mengelus kepala gue dan akhirnya rambut gue berantakan.
"Eeittsss, lo gak boleh ngakuin gue sebagai adek lo di sekolah nanti"
"Loh, kok lu gitu dek sama abang lo, apa lo malu ya jadi adek gue tapi ya dek seluruh cewek yang ada pasti mau sama gue napa lo malu ?" heran abang gue.
"Lo bukan gitu bang, bang lu kan tahu masalah gue di sekolah lama gue, mereka mau temenan ama gue karna gue cantik, anak penyanyi dan harta, gue capek bang, gue butuh temen yang setia ama gue yang mau menerima apa adanya, bukan karna apa yang gue punya" Tak terasa air mata gue turun dan terisak mengingat kejadian dulu.
"Ara, tanggung jawab kamu sudah bikin adek kamu nangis, Sudah!!, papa tinggal dulu." Kata papaku.
"Aduh, udah dong dek jangan ingat lagi dan jangan nangis nanti abang belikan Ice Matcha Latte dengan toping Oreo Chrispy" Tawar sang abang tercinta yang bikin gue bahagia banget.
"Seriusannn?"
"Iya, adek ku sayang"
"Sekarang ya ?"
"Harus banget ya??" Tanya abang ku, yang demi apa pun bikin aku kesel banget.
"Kan, hiks hikss ta..ddii ab..a...nggg u,,dahh Hiks hiks jan.."
"Huss, ya udah sekarang tapi lo harus mandi dulu dan ganti baju, kita sekalian cari perlengkapan sekolah ya adek gue sayang"
"Ok abang gue yang super laknat" Kata gue sambil lari dari ruang kerja bokap gue.
"ANIIIII" Teriak abang guee..

Hahaha sejujurnya gue juga sayang banget sama abang gue, dia itu bagaikan malaikat yang nengobati luka di hati gue, pertama di saat ibu gue meninggal karna di akibatkan kanker di situ gue masih bocah Smp kelas 2 gue nanggis dan gak sanggup untuk hidup lagi, makanya abang gue kasih semangat untuk hidup lagi.
Kedua, gue sedih banget di mana di saat gue mendengar ucapan temen gue yang ternyata karna ibu dan ayah gue yang tajir dan cuma mau mencari ketenaran doang.

SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang