09💉Unusual Date Place

437 116 14
                                    

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterku
klik tanda
tunggu sampai berubah jadi ⭐
🙆‍♀️🙇‍♀️

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterkuklik tanda ☆tunggu sampai berubah jadi ⭐🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brukk...

Kurebahkan tubuhku di atas ranjang. Malas rasanya untuk bangun dan menyambut pagi yang cerah ini. Apalagi bertemu dengan dr.Bryant yang sudah menungguku di bawah. Tapi untuk apa dia ke sini pagi-pagi? Seingatku, aku tidak ada jadwal check up hari ini.

Drtt... drtt...

📱 dr.Bryant : Jangan tidur lagi! Cepat bangun dan mandi! Atau aku yang akan memandikanmu!"

Iya, aku bangun sekarang. Dasar bawel.

💉💉💉

Kedua orang tuaku sudah pergi ke kantor karena ada rapat penting yang harus mereka hadiri. Jadi jangan tanyakan mengapa rumahku sepi, hanya aku dan beberapa pembantu yang melayani semua keperluanku.

Saat menuruni tangga, aku melihat tatapan mata si dokter gila tidak lepas dariku. Aku yakin dia bukan terpesona oleh kecantikanku tapi karena kebodohanku semalam. Iya, aku tahu dia sedang menahan tawa dan ingin segera adu mulut denganku.

Jarakku dengannya tinggal 1 meter, kulihat dia mulai berdiri dari sofa dan berjalan mendekatiku. Hidungnya mulai mengendus wangi tubuhku, memperhatikan penampilanku dari ujung rambut hingga ujung kaki sambil mengitariku. Aku risih dengan apa yang dia lakukan, tapi aku suka berada di dekatnya. Parfum bulgari khas dr.Bryant yang menyejukkan indera penciumanku. Aku sangat menyukainya.

"Kau sungguh ingin berkencan denganku? Dandananmu berlebihan, Ji. Haha." Terlihat dr.Bryant menahan tawanya.

"T-tidak. Aku tadi sedang menunggu seseorang yang mengajakku berkencan. Tapi karena dia ada kepentingan mendadak, jadi kami membatalkan kencan kami hari ini.," bohongku.

Enak saja aku dibilang dandan berlebihan dan sangat berniat untuk kencan dengannya. Sedikit berbohong tidak akan memperpendek umurku, bukan?

"Apa itu dr.Steve?" tanya dr.Bryant sedikit pelan dengan muka terlihat berharap kalau yang aku tunggu bukanlah dr.Steve.

"Kalau iya memangnya apa masalahmu?"

Seperti di drama-drama yang aku tonton, membusungkan dada adalah lambang percaya diri. Aku menirunya untuk aktingku kali ini.

"Tidak ada," balasnya dengan ekspresi wajah datar.

"Mau ke mana kau mengajakku pergi pagi-pagi begini? Bukankah aku tidak ada jadwal check up hari ini?"

Diapun membalikkan badannya dan kembali menghampiriku. "Berikan padaku!" pintanya.

Aku tidak mengerti dengan apa yang dia maksud. Jadi ku berikan saja tasku padanya. Mungkin dia ingin bersikap sok romamtis dengan membawakan tas kecil kado ulang tahun dari ibuku tahun lalu itu.

Make Me Complete [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang