11💉Irregularities

424 105 18
                                    

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterku
klik tanda
tunggu sampai berubah jadi ⭐
🙆‍♀️🙇‍♀️

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterkuklik tanda ☆tunggu sampai berubah jadi ⭐🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan kanan dr.Bryant mengelus lembut anak rambut yang berjatuhan mengenai dahiku. "Dalam kisah nyata, mungkin si pria yang justru akan meninggalkan si wanita lebih dulu."

Dahiku mengernyit heran. "Maksudmu?"

Ceklekk...

"Jisselyn? Kami pulang, sayang..."

Itu suara kedua orang tuaku di ambang pintu.

"Bagaimana ibu tahu kalau aku belum tidur?" tanyaku polos sambil menghambur ke pelukannya.

"Kami melihat mobil dr.Bryant masih terparkir di depan. Dia pasti di sini menemanimu," lanjut ayah.

"Baiklah. Karena kedua orang tuamu sudah pulang, aku pamit, Ji." dr.Bryant merapikan jasnya. "Selamat malam, tante-om."

"Terima kasih sudah menemani putri kami. Selamat malam, hati-hati di jalan."

Kenapa ayah sok perhatian sih? Lagipula dr.Bryant sudah besar, pasti lah dia bisa menjaga dirinya dan pulang ke rumah dengan selamat.

"Kau tidak ingin mengantarnya sampai depan, Ji?" Ibu memandangiku penuh harap.

Mata berbinar yang membuatku tidak pernah bisa menolak keinginan ibuku.

"Baiklah... "

💉💉💉

Tapp... tapp...

Karena aku terpaksa harus mengantarkan dokter gila ini sampai depan, jadi aku juga tanpa semangat melangkahkan kakiku. Bahkan aku enggan berjalan beriringan dengannya. Biarlah saja aku tetap berjalan di belakangnya seperti ini, memasukkan kedua tanganku ke dalam kantung coat kesayangan sambil bersenandung.

Brukk...

"Aww... sakit. Kenapa kau berhenti?"

 Kenapa kau berhenti?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Make Me Complete [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang