20💉Marriage Canceled?

552 107 21
                                    

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterku
klik tanda ☆
tunggu sampai berubah jadi ⭐
🙆‍♀️🙇‍♀️

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterkuklik tanda ☆tunggu sampai berubah jadi ⭐🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hikss... hikss..." Ku bungkam bibirku agar tidak membangunkannya.

"Eunghh..."

Oh... tidak, sepertinya dr.Bryant terbangun karena mendengar isakanku. Dan air mataku yang jatuh mengenai tangannya. Pasti itu mengusik tidurnya. Buru-buru aku membalikkan badan dan berniat meninggalkan kamar sebelum dia melihatku yang begitu menyedihkan ini.

"Ji... kau kah itu? Lexa Jisselyn... berbaliklah! Aku ingin melihat wajahmu untuk yang terakhir kali, sebelum aku pergi."

Degg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Degg...

Waktu seakan berhenti saat si tampan mengatakn sesuatu yang sama sekali tidak ingin aku dengar. Apa sakitnya sudah separah itu? Kenapa seolah hanya aku seorang yang terlambat mengetahui semua ini?

Orang-orang di sekitarku bahkan terlalu jahat menyembunyikan rahasia sebesar ini dariku. Aku merasa hanya aku seorang yang bodoh sampai tidak tahu tentang kondisinya.

Memang benar aku tidak bisa melakukan apa-apa untuknya, tapi tidakkah mereka cukup mengijinkanku untuk tetap tinggal di sisinya? Bahkan kelak jika dia atau aku yang akan pergi terlebih dulu, biarlah tidak ada penyesalan ataupun perasaan yang tertinggal diantara kami.

"Ji...?"

Sungguh aku tidak bisa mengabaikannya walaupun hanya satu detik. Hatiku terlalu lemah, apalagi melihat kondisinya yang seperti ini.

"Apa kau puas membuatku khawatir sampai hampir gila mencarimu, hah?" Akhirnya aku membalikkan badanku dan mulai menatapnya dengan tajam.

"Hey... kenapa kau marah sambil menangis? Kalau marah ya marah saja... kalau mau nangis ya nangis saja, Ji." dr.Bryant tersenyum dengan simpul manis pada bibir pucatnya.

"Kau menyebalkan. Kalau mau mati ya mati saja, tapi jangan membuatku bingung seperti ini. Apa kau tahu seberapa besar aku merindukanmu dan mengkhawatirkanmu? Kenapa kau tega membuatku seolah kehilangan semangat untuk hidup? Kenapa... hikss..."

Make Me Complete [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang