07💉Heartisis Nervousia

1.2K 198 133
                                    

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterku
klik tanda
tunggu sampai berubah jadi ⭐
🙆‍♀️🙇‍♀️

1 vote dari readers sangat berharga untuk moodboosterkuklik tanda ☆tunggu sampai berubah jadi ⭐🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genggaman tangan hangat ini tidak ingin aku lepaskan. "Maukah dokter ikut pulang bersamaku?"

"Apa?? Barusan kau bilang apa, Ji?"

"Ahh... tidak. Lupakan saja! Ayo cepat kita bergegas! Aku ingin segera menyapa kasurku yang empuk di rumah."

"Dasar..."

Bibir ohh... bibir, kenapa engkau tidak bisa aku kendalikan? Membuatku malu saja. Bagaimana bisa aku mengajak dr.Bryant semudah aku membuang ingus? Untunglah pendengarannya agak sedikit rusak, jadi aku bisa mengelak. Aku rasa... anda perlu ke THT, dr.Bryant.

💉💉💉

Degg... degg...

Aku memejamkan mataku sambil merapalkan doa, semoga stetoskop dr.Bryant sedang rusak. Jantungku lagi-lagi berdegup kencang saat jemarinya memegang alat itu untuk  memeriksaku. Yaa... Tuhan, semoga si tampan tidak mendengar degup jantungku ini. Amin.

"Jisselyn??"

"Ahh... iya, ada apa dokter?" jawabku gugup.

"Kenapa detak jantungmu tidak normal?" tanya-nya.

Kan benar dugaanku. Matilah kau, Jisselyn. Aku harus mengelak seperti apa agar dia tidak curiga, setiap kali diperiksa pasti degup jantungku tidak akan pernah bisa normal. Hampir semua alasan di muka bumi ini sudah aku pakai, sampai aku kehabisan stok alasan untuk menjawabnya. Mulai dari bermimpi buruk, pemanasan di ruang inapku agar tubuhku tidak kaku, sampai berbohong jika aku melihat hantu.

"Ehh... itu, anu... tadi..."

"Iya anu-mu tadi kenapa, Ji?"

What the crazy... kenapa jadi anu-ku?? Mulutnya ternyata sedikit kotor, sepertinya perlu aku pel.

"A-aku tadi berlari ke mesin pendingin. Yaa... benar, begitu."

dr.Bryant meletakkan pulpennya dan mulai mendekatkan wajahnya. "Benarkah?? Kau tidak berbohong, Ji? Kenapa harus berlari, bukankah mesinnya hanya beberapa langkah dari sini?"

Bunuhlah aku detik ini, yaa... Tuhan. Acara berbohongku jadi gagal total karena aku melupakan jarak mesin itu dengan ruanganku.

Make Me Complete [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang