Chapter 1

34 6 0
                                    

"Prok prok prok" terdengar suara tepukan tangan yang tiba-tiba mengganggu telinga Lita yang sedang tertidur dengan santainya.

"Ya ammpunn bocah, jam segini belum bangun, udah siang ini eh, masa cewek kerjaanya molor, liat nihh abang yang keren udah mau berangkat sekolah" omelan Byan yang panjang lebar, Byan emang terkenal cerewet di keluarganya, sampai-sampai Lita marah karena keberisikannya.

"Apaan sih bang, Lita kan masih ngantuk tau. Capek dari semalem harus begadang ngerjain PR" rengek Lita yang ingin agar abangnya pergi dan dia akan ngelanjutin tidurnya.

"Ini udah siang dan kita harus berangkat, lo mau kita telat terus di hukum, gue mah ogah" Alaynya seorang Byan.

"Oke, abangku yang tampan gue mau mandi dulu, lo tunggu aja di meja makan" sambil ngacir masuk kamar mandi karena takut di omeli Byan lebih lanjut.

"Dasar ya lo dek, gak pernah berubah" heran Byan sambil berjalan menuju meja makan.

***

Lama menunggu Lita yang belum kelar-kelar dandannya. Byan pun bergegas berangkat sekolah sendiri tanpa Lita, karena di sekolah Byan ada rapat OSIS yang enggak bisa di tunda.

Setelah hampir setengah jam akhirnya Lita keluar kamar juga, dan dia ngacir menuju meja makan. Takut Byan menunggu.

"Bang gue udah selesai nih" teriak Lita tanpa sadar jika abangnya tidak ada.

"Mah, bang Byan mana kok gak ada?" tanya Lita kepada mamanya yang sedang mengolesi roti dengan selai coklat.

"Bang Byan udah berangkat, dia ada rapat OSIS yang gak bisa di tunda" jawab mamanya.

"Terus Lita berangkat sama siapa? Udah jamnya keburu siang lagi" celoteh Lita dalam hati.

"Yaudah ya mah Lita mau berangkat dulu" pamit Lita.

"Diminum dulu susunya, sayang" perintah mamanya."

"Oke mamaku yang cantik".

Lita memilih untuk berangkat naik ojek padahal dirumahnya dia punya mobil hadiah ulang tahun dari orang tuanya.

Dia berjalan menuju halte, tadi malam memang habis hujan, jadi banyak genangan air yang harus Lita lewati dengan hati-hati. Dia panik karna bentar lagi bel disekolahnya akan masuk dalam beberapa menit, sehingga dia berjalan dengan cepat. Dan tanpa sadar ada mobil melewatinya dengan cepat, dan "certtt" air mengenai baju Lita.

"BRENGSEK" teriak Lita

"woy berhenti Lo" dengan tiba-tiba mobil tersebut berhenti.Dan keluarlah sesosok manusia tampan, tinggi, manis. Dan Lita pun gelagapan melihatnya

"ya ammpunn kok ganteng banget sih" puji Lita dalam hati. Tetapi Lita sangat marah karena ulah pengendara mobil yang telah dipujinya tadi.

Lita menghampiri lelaki tersebut dengan langkah cepat "lo punya mata gak sih? Liat nih baju gue jadi kotor kan?" lelaki tersebut tetap diam.

"Lo bisa ngomong kan, kenapa dari tadi diam? Lo gak ngerasa bersalah ha?" bentak lita karena dia kesel dengan cowok itu yang enggak menanggapi Lita yang sejak tadi ngomel-ngomel.

"Udah ngomelnya?" giliran cowok itu yang ngomong, belum ada jawaban dari Lita tapi cowok itu mencekal tangan Lita agar masuk kedalam mobil mewahnya.

" ehh lo mau bawa gue kemana? Apa lo mau nyulik gue? Tolonggggggg!!" tanpa sadar ada tangan yang reflek langsung menutupi mulut Lita.

" Lo bisa diam gak sih" ya dia lelaki yang menutupi mulut Lita agar  diam. Lita yang kaget langsung diam seribu bahasa.

"Kenapa jantung gue mau copot ya" batin Lita dalam hati.

Ternyata lekaki tersebut membawa Lita menuju sekolahannya, "lo kok tau kalau gue sekolah disini?" tanya Lita karena dia heran kenapa cowok ini bisa tau sekolahannya.

"Apa lo gak sadar kalo seragam lo sama gue sama" suara datar lelaki yang belum Lita ketahui namanya.

Lita hanya mampu terdiam setelah mendengar lelaki itu bicara.

Pemburu Cinta LolitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang