Page I

8.8K 340 6
                                    

Reansdra Pov'S

Aku sesosok hewan. Ya, aku mengakuinya, tapi aku lebih menyukai kalau kalian tahu bahwa aku hanyalah sesosok manusia serigala tanpa menyebut kata hewan, karena itu terkesan hina dan menjijikkan bagiku. Aku akui lagi bahwa kini usiaku bukan seorang remaja labil lagi tapi lebih tepatnya seorang pria dewasa. Mereka tahu siapa aku, seorang Reansdra dari Warrior moon blue, tapi, sangat disayangkan bahwa ternyata mereka salah dalam mengenalku.

Keluargaku masih utuh, dari kakek nenek, ayah, ibu, paman dan bibi. Aku seorang pewaris gen tunggal, tidak mempunyai kakak apalagi seorang adik karena takdirku sudah ditetapkan. Aku bukan seorang Alpha dalam bangsa werewolf karena aku hanya seorang pendatang baru yang kebetulan terlahir diantara keluarga Alpha dan King bangsa werewolf terkuat di seluruh dunia.

"Reans?" dan satu lagi yang ingin aku beritahu pada kalian, jujur. Aku lebih merasa tenang kalau kalian memanggilku dengan panggilan Reans tidak dengan panggilan yang lain yang membuatku lebih ingin memangsa daging lembut.

"Ibu. Ada apa?" jawabku dengan menatapnya, seorang wanita yang sudah melahirkan ku kedunia dan kini diusianya yang sudah lanjut, wanita-ku itu masih cantik dan manis di senyuman tulusnya.

"Kau sudah siap?" aku mengerti maksud pertanyaannya, dan kubalas dengan anggukan kepala.

"Pernikahanmu akan dimulai lima menit lagi, bersiaplah dan jangan terlalu gugup, ibu akan pergi menemui ayahmu. Okay, pangeran tampanku." dan lagi aku mengangguk. Membayangkan suatu sumpah suci terucap dari bibirku dan membuka veil dikepalanya lalu kemudian tanggung jawabku berubah di detik selanjutnya.

Suasana ramai dan beberapa riuh ricuh para tamu yang sedang menanti pengantin baru. Seseorang mengalihkan tatapanku, ia berjalan dengan penuh hati-hati agar tidak menginjak gaun panjangnya, bersamaan dengan gandengan tangan besar yang menuntunnya menuju padaku. Aku menatap wajah itu dengan diam sampai dimana suara pendeta menghentikan tatapanku dan ... kabut putih menghalau semua yang kulihat, aku merasakan tanganku kosong, tidak ada genggaman ataupun jari-jari kecil yang menyatu dalam telapak tanganku. Inilah awal pencarianku. Mencari tulang rusukku yang berada di surga, membawanya pulang dan membuka mata sebelum kembali menutup dan takkan pernah ia kembali terbuka lagi.

Author Pov'S

Dari sekian banyaknya jenis spesies berwarna, hanya satu yang kini mengembangkan senyumnya. Langkah kaki itu mendekati sela akar pohon dan meletakkan senjatanya, dengan satu tarikan, panah runcing itu dengan gesit menancap pas tepat di jantung seekor hewan kecil yang lalu tergeletak sudah tak bernyawa di tanah. Seseorang dengan memakai jubah juga penutup wajahnya melangkah mendekati hewan tersebut, ia berlutut mengambilnya dan menatap hewan itu dengan teliti.

"Dreinec." 'berupa seekor burung betina berwarna putih kemerahan dan memiliki sayap yang berwarna pelangi, dan berupa obat bagi berbagai penyakit. spesies tersebut pun hanya sekedar fiksi.'

"Quilda."

"Ya, aku datang kak." Quilda. gadis berusia 17 tahun itu mencabut anak panahnya dari tubuh burung tersebut dan tersenyum, ia membalikkan tubuhnya menatap seorang pria lebih tua lima tahun darinya, pria itu mendekatinya dengan tatapan mengintimidasi.

"Sudah kubilang jangan memanah burung lagi, dik. Kau tidak pernah jera rupanya, yaa.." Quilda tersenyum lebar dan menatap burung ditelapak tangannya.

"Dia tidak akan mengganggu ku lagi, kak."

"Menurutmu. Menurutnya? Dia tetap akan mengikutimu dan kau akan memiliki anak bersamanya." mata gadis itu terbuka lebar, ia membuka penutup wajahnya menatap kakak lelakinya yang sungguh mengesalkan.

"Berdoalah yang baik untukku kak, pastinya. Aku akan membunuhmu." Quilda melenggang pergi meninggalkan pria itu dan juga hasil buruannya yang sudah ia jatuhkan kembali ketanah.

"Aku bukan miliknya. Aku juga bukan ratunya. Aku ... Quilda Astroxna. Dan hanya milik pasanganku, suamiku." ucapnya lantang dengan satu tarikan nafas.

"Dan akulah yang akan menjadi pasanganmu sekaligus suamimu, Nana." mata itu membulat besar, ia membalikkan tubuhnya menatap dari ujung kaki hingga sampai disebuah senyuman tipis yang tidak berarti apalagi bermanfaat untuknya.

"Sayangnya, seorang Quilda sudah menikah." ucapnya menatap remeh lelaki tanpa identitas tersebut.

"Siapapun yang berada ditanganmu, mereka akan mati bersama satu helai rambutku, hanya satu pilihanmu, menikah denganku dan melupakan siapa dirimu, Nana." lelaki itu tersenyum dengan tenang

"Dan satu takdir yang perlu kau ketahui lelaki gila. Aku bukanlah 'Nana'. Aku adalah Quilda dan akan selamanya seorang Quilda." lantang Quilda didepan wajah lelaki tersebut yang masih menampilkan senyum tanpa menghiraukan semburan maut dari Quilda.

"Dan satu lagi ... Aku Tidak Peduli. Yang kumau ialah memilikimu dalam hidupku."

"Aku tidak akan pernah sudi.
Brengsek!"

....

"Quilda, bangun dik, Quilda." mata itu mengerjap menyesuaikan cahaya disela bulu matanya. ia menatap seorang pria yang kini menampilkan raut wajah penuh khawatir.

"Its' Okey."

"Aku membutuhkan seorang suami kak. Yang menjagaku dan melindungiku juga dirinya." ucap gadis itu lirih, satu usapan lembut di rambutnya yang berwarna coklat kemerahan.











"""""""""""""""""""""
Terimakasih😇😇😇
Buat cerita selanjutnya, Author enggak janji bakal publish cepet ya. Karena jadwal Author juga Berguna buat belajar dan meningkatkan daya ingat. Semoga aja selalu ingat sama kalian yang udah setia sama ceritaku. Yeeeee🙆🙆🙆
Bye;

Mate For Reansdra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang