xxi. Joy

968 171 13
                                    

Hanbin dan Ten akhirnya sampai di rumah Joy, mereka segera bergegas turun dari mobil dan berlari menuju rumah Joy, Hanbin dan Ten terus mengetuk pintu rumah Joy dengan brutal tidak peduli jika nanti pintu itu hancur.

Bagaimana dengan Joy? Joy masih dengan posisi meringkuk di kasurnya dengan isak tangis yang tidak berhenti, bahkan teriakan Hanbin dan Ten tidak bisa ia dengar. Joy ketakutan saat ini dan mengkhawatirkan nasib Yerin dan Chungha.

Karna habis kesabaran akhirnya Hanbin mendobrak pintu rumah Joy, berkali-kali Hanbin mencoba mendobrak namun tetap tidak berhasil. Sementara itu, Ten mencoba mencari cara agar dapat masuk ke rumah Joy.

"Bin, stop! Kita lewat pintu belakang aja kayanya gak dikunci" kata Ten yang berhasil membuat Hanbin berhenti mendobrak.

Tanpa pikir panjang Hanbin dan Ten segera berlari kearah pintu belakang rumah Joy, dan benar saja pintunya tidak dikunci. Mereka masuk dan mencari keberadaan Joy.

"JOY KAMU DIMANA? INI AKU SAMA TEN DISINI, JOY?" teriak Hanbin.

Joy yang mendengar teriakan itu segera bergegas turun kebawah mencari Hanbin dan Kun, Joy mencari asal suara Hanbin dan menemukan kekasihnya berada di ruang tengah. Joy berlari dan menghambur kepelukan Hanbin.

Hanbin terlonjak kaget karna kedatangan Joy yang tiba-tiba, tapi tak lama dia membalas pelukan Joy dan berusaha menenangkan kekasihnya.

Ten pun menghampiri mereka berdua dan ikut menenangkan Joy.

"Bin, hiks"

"Kita kerumah Hayi sekarang" ajak Ten.

Hanbin menganggukan kepalanya dan melepas pelukannya. Hanbin menangkup wajah mungil kekasihnya dan menghapus airmata Joy.

"Tenang, ada aku. Kamu aman sekarang"

Joy justru menggelengkan kepalanya membuat Hanbin mengernyitkan dahi.

"Kita gak akan pernah aman, Bin"

Hanbin menarik Joy kembali kepelukannya dan mengusap rambut Joy.

"Sssstttt jangan bilang gitu, aku yakin setelah ini kita bakalan aman"

"Iya, Joy. Setelah semua ini gue jamin gak akan ada lagi korban" timpal Ten.

Joy melepas pelukannya dan menatap Hanbin serta Ten bergantian.

"Tau darimana kalian kalo gak akan ada lagi korban? Apa kalian berhasil nangkep si peneror dan pembunuh itu sampai kalian bisa bilang kaya gitu? Apa kalian pikir dengan berhasilnya nangkap mereka gak akan ada lagi korban? Gak! Mereka ada banyak! Bukan satu atau dua, mereka ada dimana-mana! Dan-dan sekarang apa kalian tau dimana Yerin sama Chungha? Gak kan! YERIN SAMA CHUNGHA SEKARANG DALAM BAHAYA BESAR! Mereka-mereka....MEREKA BAKALAN DIBUNUH!"

Tangis Joy kini semakin deras mengingat foto dan video tadi siang, dimana Yerin dan Hayoung disekap.

Hanbin dan Ten kaget saat Joy mengatakan keadaan Yerin dan Chungha. Hanbin memegang bahu Joy erat dan menatap kekasihnya itu dalam.

"Kamu gak bercanda kan?!"

"BUAT APA AKU BERCANDA DISAAT KAYA GINI?! MEREKA BENER-BENER DALAM BAHAYA!"

"Joy, tenangin diri lo dulu"

"GAK KUN! GUE GAK BISA TENANG SEKARANG DAN SETERUSNYA"

"Dimana Chungha sama Yerin sekarang? Dan darimana lo tau mereka berdua dalam bahaya?"

Joy mengambil nafas sebanyak mungkin sebelum menjawab pertanyaan Kun.

"Tadi siang gue dapet chat dari si peneror dan disana ada foto Chungha sama Yerin lagi disekap disuatu ruangan"

"Mana fotonya?"

"Gak ada....hiks, tadi gue udah simpen sebagai tanda bukti buat gue laporin ke polisi tapi anehnya foto itu hilang padahal.....hiks, gue gak ngehapus foto itu....hiks"

"Kamu tau dimana mereka sekarang?"

Joy menggelengkan kepalanya.

"Lo masih inget gimana keadaan ruangan itu?"

"Ruangannya gelap, yang bisa gue liat cuman Yerin sama Chungha lagi diikat"

"Telpon Doyoung, kita bakal nyari Chungha sama Yerin. Kasus Hayi kita serahin ke dia dulu"

"Oke"









"It's not easy you guys can find your friends. Hahahahahaha"













Are Ten, Hanbin and Joy able to find where Yerin and Chungha are?

Who's Next Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang