Chapter 11: Penyandraan Paksa

278 26 12
                                    


HUAAAH FINALLY ADA HP YANG BENER DAN BISA AKU PEGANG TERUS JADI AUTO INSTAL WP DAN REVISI CHAPTER SEBELUMNYA & KETIK PART INI 😢 HIKS FINALLY!!!! Walaupun rada ngeselin juga nih hp suka error karena ga ada memori jadi suka jalan sendiri dan bikin was was takut kehapus tulisannya

maaf ngegas btw aku seneng bgt! Semoga masih ada yang mau baca tapi kalo gaada pun gapapa karena aku seneng bgt ngetik cerita ini

Penyegaran dulu sebelum mulai kita liat Mas Heesung yang gantenk bin soft 😍

Penyegaran dulu sebelum mulai kita liat Mas Heesung yang gantenk bin soft 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






🌹🌹🌹

Liolyna menatap pantulan dirinya di cermin yang terlihat kacau karena matanya terlihat sembab lengkap dengan lingkar mata yang hitam. Semalaman ia menangis sambil menertawai quotes bodoh yang pernah ia lontarkan sampai Somi dan Adeline menjadikan itu mantra paling mujarab untuk menyembuhkan rasa sakit mereka.

Kemarin masih terekam dengan jelas di ingatan Liolyna sambil tersenyum Somi mengucapkan. "Lo yang selalu bilang kalo Tuhan selalu memegang kendali di hidup kita dan kemanapun hidup kita di bawa sama takdir itu pasti di arahkan ke tempat yang baik karena memang sifat Tuhan itu maha pengasih dan penyayang"

Tapi nyatanya itu bukan mantra yang mujarab untuk dirinya sendiri karena setiap ia terluka, Apapun kata-kata yang pernah ia lontarkan atau ia tulis tidak pernah mampu memenangkan pertarungan dengan rasa sakitnya. Ia selalu kalah. Selalu yang pulang dengan babak belur di habisi luka.

Kemudian Liolyna menghela nafas panjang dan mengeluarkan pouch pink berisi make up miliknya. Ia balut lingkar hitam di bawah matanya kemudian menabur bedak ke semua sisi wajah dan memakai lipstick matte yang ia ombre seperti biasa. Terakhir ia semprot parfum ke badannya. Agak aneh memang baru berdandan setelah sampai ke tempat tujuan, sebelum masuk ke dalam perpustakaan kota Liolyna lebih dulu ke toilet untuk merapihkan wajahnya sebelum merusak pemandangan orang lain dengan tampilan wajah yang memprihatinkan.

Setelah selesai merapihkan penampilannya, Liolyna bergegas keluar dari toilet dan menghampiri kantin yang berisi makanan murah tapi soal rasa selalu juara. Sebenarnya kedatangan Liolyna ke tempat ini karena ada buku yang ia ingin pinjam terakhir kali ia datang ke tempat ini tapi sayangnya tertinggal.

"Hai kak, tumben baru dateng"sapa Kayla perempuan cantik yang masih duduk di bangku SMA sekaligus sosok anak dari pemilik usaha makanan di kantin

Karena sejak Liolyna masih duduk di bangku SMA ia sudah selalu menjadikan Perpustakaan kota sebagai tempat hiburannya setiap minggu jadi hampir semua orang yang bekerja di dalamnya pasti mengenal sosok Liolyna bahkan formasi orang dalam dalam perpustakaan ini nyaris tidak pernah berubah. Semalam Liolyna sampai di ingatkan untuk mengambil buku yang ingin ia pinjam oleh penjaga perpustakaan.

"Iya habis sibuk, Kay. Aku mau burger dua terus nasi goreng setengah porsi dan minumnya cappucino ya"sahut Liolyna

"Tumben pagi kak biasanya rada siang atau sore kesini?"tanya Kayla

BORING HUSBAND 🔸Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang