BAU

7.1K 738 79
                                    


*Happy Reading*

***
**
*

“Seungmin, kau lihat sabuk ku?”

“Kau meletakkannya di ruang cuci Lix” jawab Seungmin dari arah dapur. Ia hanya memperhatikan Felix yang berkali-kali masuk ke ruangan satu dan keruangan lain sementara ia menyiapkan sereal dan susu untuk sarapan lelaki manis itu.

“Ah terimakasih, Seungminie” ucap Felix dari ruang cuci.

“Jika sudah selesai, duduk lah. Kau harus sarapan, Felix”

“Tunggu sebentar. Sepertinya aku melupakan jam tanganku. Apa aku meletakkannya di kamar ya?”

“Kau menaruhnya di dalam kulkas”

“ASTAGA! BODOHNYA AKU!” teriak Felix yang kini berlari kencang ke dapur.

Benar saja. Entah bagaimana jam tangan hitam kesukaannya kini hampir membeku didalam freezer. Felix memang sedikit ceroboh dan pelupa memang.

“Ya! Duduklah! Sarapan dulu!” perintah Seungmin yang berdiri dibelakang Felix yang tengah sibuk memasang jam tangannyayang terasa dingin.

“Sepertinya tak akan sempat Seungmin. Pelatih pasti sudah tiba di ruang latihan. Aaah, bagaimana ini? Aku pasti akan dimarahinya” rengek Felix.

“Ini! Aa! Buka mulutmu!” Seungmin menyodorkan sendoh berisi sereal yang sudah diberi susu ke depan mulut Felix.

“Terimakasih Seungmin” ucap tulus Felix sambil tersenyum manis pada Seungmin. Tak tahu saja Felix, kalau dada Seungmin berdebar dengan sangat kencang hanya karna senyum manisnya.

“Jangan harap kau bisa keluar rumah sebelum sarapan dahulu!” ucapnya galak. Tangannya berlari ke rambut pink Felix yang berantakan, mencoba membantu merapikan. Seungmin jadi merasa seperti induk bebek yang sedang mengurus anaknya.

“Hm. Tunggu dulu, aku akan mengambil kaos kaki ku dikamar Chan hyung”

“Ayo kesana. Dan ini, buka mulutmu lagi” sekali lagi dimasukkan nya sesendok penuh sereal sebelum berjalan mengikuti Felix bergerak kemanapun. Sesekali ia akan berhenti untuk memasukan sesendok sereal lainnya kedalam mulut lelaki yang disukainya itu.

***
**
*

“Felix, bangunlah! Pindah tidur di kamar mu sana” ucap Seungmin lembut membangunkan Felix yang tertidur di sofa ruang tengah.

“Eeh.. aku sedang menunggu Jeongin selesai mandi. Apa dia sudah keluar?” jawab Felix masih dengan matanya yang tertutup tak bisa menahan kantuk.

“Belum. Mandi besok saja. Ini sudah terlalu larut untuk mandi. Badan mu akan deman jika mandi selarut ini”

“Tapi aku bau”

“Aku yakin tak sebau Jisung” jawab Seungmin.

Biar saja jika Jisung dengar. Memang kenyataanya begitu. Saat Jisung lelah setelah seharian terkurung di studio untuk membuat lagu, ia bahkan sampai melupakan untuk mandi. Bahkan pernah, Jisung lupa mandi selama 3 hari.

“Badan ku lengket, Seungmin” renger Felix.

“Cuci muka saja” ucap Seungmin lembut diiringi usapan sayang pada surainya.

“Aish, apa Jeongin masih lama?”

“Sudahlah. Besok saja mandinya. Aku akan membangun kan mu sebelum aku pergi ke sekolah. Jadi kau bisa mandi pagi-pagi”

“Hm, baiklah. Bangunkan aku ya Minnie” ucap Felix yang akhirnya menyerah juga pada rasa kantuknya.
“Hm. Pergilah ke kamar”

“Selamat malam Seungminie” ucap Felix sebelum menghilang ke kamarnya.

“Hm” gumam Seungmin.

***
**
*

“Hei, Lix, bangun lah. Katanya kau ingin mandi?”

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Sebentar lagi ia harus berangkat ke sekolah agar tidak telat.

“Hm” gumam Felix yang malah asik bergelung dengan boneka plushie nya.

“Aku harus cepat pergi ke sekolah. Buka dulu mata mu Lix” ucap lebut Seungmin, tak mau membangunkan Woojin dan Minho yang masih asik tidur.

“Aaah, aku tak akan mandi! Bahkan sampai besok sekalipun!”

“Sekalipun sampai sebau Jisung?” Seungmin terkekeh gemas pada tingkah lelaki manis didepannya.

Tangannya menarik selimut pink Felix yang hampir terjatuh ke lantai lalu memasangkannya kembali pada Felix.

“Hm. Walaupun sebau Jisung sekalipun, wajah ku tetap tampan” bela Felix.

“Baiklah. Aku pergi dulu. Jangan lewatkan sarapan mu” ucap Seungmin. Sebelum pergi, ia mengusap sayang surai Felix.

“Hm”

Seungmin tak perduli. Mau Felix sebau Jisung atau lebih, baginya Felix akan terlihat menakjubkan baginya. Sejak bertemu anak lelaki itu pada hari audisi, atensinya langsung berpaku pada Felix. Bahkan sebelum Felix yang jatuh hati pada hyung darknya.

Itu mengapa ia agak senewen dengan Changbin. Apa lagi saat Changbin dengan sengaja mengacuhkan Felix dan membuat lelaki kesayangannya itu sedih. Ingin rasanya ia menjambak rambut hyungnya itu sampai botak.

Baginya, Felix akan selalu menakjubkan dalam keadaan apapun.

***
**
*

*FIN*

Felix! Felix?! {END🍬}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang