BEKAL

4.1K 513 67
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

“Changbin hyung” panggil Felix pada Changbin yang terlihat serius dengan laptop didepannya. Bahkan saat ia masuk saja, Changbin tak menyadari sama-sekali.

“Felix? Sedang apa kau disini?” kaget Changbin.

“Aku membawakan makan untuk mu, Chan hyung, dan Jisung. Tapi, kemana mereka?” memang di studio 3racha ini hanya ada Changbin saja dengan laptop dan tas Chan dan Jisung masih berserakan disekelilingnya.

“Mereka sedang bertemu sutradara MV kita yang baru. Kemarilah” Changbin mendudukkan dirinya di sofa dan meminta Felix duduk juga disebelahnya.

“Kau mau makan sekarang atau menunggu mereka?” tanya Felix.

“Sekarang saja. Setelah mereka datang, gantian aku yang harus bertemu penata music”

“Aahh.. begitu” Felix membuka salah satu temapt makan yang dibawanya.

“Eh? Kau memasaknya sendiri? Makanan yang dari menejer hyung tak datang?” tanya Changbin.

Ia terlewat hapal dengan aroma masakan Felix. Selalu membuatnya lapar hanyadengan aromanya saja. Ia selalu membayangkan bisa memakan masakan Felix setiap hari di meja makan rumah mereka sendiri.

“Datang, tapi Minho hyung tumpahkan saat membawanya pulang” sungut Felix merutuki hyung bodohnya.

“Ish, hyung bodoh satu itu”rutuk Changbin juga. Hyungnyayang sati itu memang luar biasa tingkahnya.

“Sudahlah, ini, makan dulu!” Felix memberikan sebuah sumpit pada Changbin.

“Hm. Terimakasih” ucap Changbin tulus kemudian diam untuk menikmati masakan Felix.

“Masih sama” ucap Changbin.

“Hm? Apa nya?” Felix memiringkan kepalanya, tak mengerti apa maksud Changbin.

“Masakan mu. Masih sama” Changbin tersenyum dengan mulut masih mengunyah.

“Apa ke asinan? Terlalu matang? Kurang garam” berondong tanya Felix. Ia takut saja masakannya tak enak.

“Tidak”

“Lalu?”

“Masih sama. Masakan Felix sekali” Changbin tersenyum menatap makanan yang hampir habis di tangannya.

“Tak enak ya, hyung?” tanya Felix dengan nada sedih.

“Siapa bilang? Ini enak” ucap jujur Changbin.

“Jangan menghibur ku”

“Tidak kok. Aku jujur. Masakan mu itu tiga teratas makanan favoritku setelah masakan ibu dan kakak ku”
Blush.

Pipi Felix memerah seketika mendengar ucapan Changbin yang sungguh-sungguh. Jarang sekali memang lelaki dark itu memberikan pujian. Jadi, ia boleh senang kan mendapat pujian dari lelaki yang disukainya?

“Hei, ada apa dengan pipi dan telingamu? Kenapa merah sekali?” goda Changbin, menahan tawanya.

“Ah.. kau membuat ku malu sih hyung”

“Kenapa? Aku kan hanya berbicara jujur”

“Aaah, tak tahu” ucap Felix salah tingkah.

“Hahaha, lucu sekali” Changbin mencubit pipi bulat Felix yang bisa dipastikan semakin memerah.

***
**
*

“Sudah selesai. Aku pulang ke dorm ya hyung” pamit Felix setelah membereskan kotak makan bekas Changbin.

“Felix, tunggu!” ucap Changbin cepat.

“Kenapa hyung?”

“Mau temani aku bertemu pengarah music?” tanya Changbin.

Hening.

Biasanya lelaki dark itu selalu tidak suka jika member lain selain 3racha mengiktinyabertemu pengarah music sebelum lagu buatannya selesai difinishing. Ia heran sekaligus senang Changbin mulai mau memperlakukannya dengan lebih manis.

“Bo..boleh” ucapnya tak mau menyembunyikan senyum senangnya.

“Kalau begitu, ayo kita kesana sekarang saja” ajak Changbin.

“Baiklah”

Eh?! Felix baru sadar. Tangan besar Changbin masuk mengisi sela jari-jarinya. Perutnya terasa tergelitik, seperti saat dulu di acara survival, Changbin pertama kali mencium pipinya.

“Hyung?” ucap Felix masih menunduk mengamati jarinya yang terasa hangat karna tangan Changbin.

“Boleh kan ku gandeng tangan mu?” tanya Changbin tak lupa dengan senyum manisnya.

“Boleh” ucap Felix mal-malu.

“Ayo!” ucap Changbin, menarik lembut tangan Felix seolah-olah tangan Felix adalah tangan terapuh yang bisa pecah kapan saja saat ia menariknya sedikit keras.

***
**
*
*Fin*

Felix! Felix?! {END🍬}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang