KHAWATIR

3.4K 371 151
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Felix berlari kencang tak meperdulikan lagi teriakan Jisung, Hyunjin, dan Woojin dibekalangnya. Ia hanya harus segera bertemu Changbin. Ia takut terjadi hal buruk pada lelaki yang sangat dicintainya. Ia tak sanggup bahkan hanya dengan membayangkannya.

“Felix” panggil Chaerin yang ternyata sudah datang. Wanita cantik itu memeluk Felix dan terus terisak didadanya.

“Changbin.. Changbin hyung mana nunna?” tanya Felix pada Chaerin yang terus menangis dipelukannya.

“Dia baik-baik saja kan? Lukanya tak parah kan?” tanya Felix lagi karna tak ada satu pun yang menjawabnya.

“Nunna, jangan menangis. Changbin hyung tak akan suka” Felix melepas pelukan Chaerin lalu memegang bahu bergetar wanita yang sudah ia anggap kakaknya sendiri itu.

“Felix” ucap Chaerin dengan suara bergetar.

“Sstt.. Changbin pasti akan baik-baik saja” ayah Changbin memutar badannya lalu memeluk tubuh kecil Felix dengan hangat, membuat Felix sedikit merasa tenang.

“Paman.. Changbin hyung...” Felix tak sanggup melanjutkan ucapannya karna dadanya yang terasa begitu berdenyut nyeri. Ia tak menangis. Tak bisa menangis. Itu semakin membuat dadanya semakin terasa sesak.

“Changbin akan baik-baik saja, Felix. Tak akan terjadi apa pun padanya” ucap ibu Changbin, tangannya mengusap rambut lembut Felix dengan sayang.

Ibu Changbin juga tak menangis. Ia berusaha tegar untuk anaknya. Ia yakin, tak akan terjadi sesuatu yang buruk pada anak kebanggaanya.

“Duduklah dulu Lixie. Kau bahkan tak memakai sepatumu”  Chan menarik Felix untuk duduk disebelah Chaerin yang masih menangis.

Chan dan Jisung yang pertama kali menemukan Changbin yang sudah tak sadarkan diri dengan kepala berdarah di studio. Lalu ia menyuruh Jisung memberitahu member lain sedangkan ia dan menejernya membawa Changbin ke rumah sakit.

Diusapnya kaki Felix yang sedikit lecet karna tanpa sadar keluar tak memakai alas kaki apa pun.
Felix tak sempat memikirkan apapun. Setelah mendengar teriakan Jisung, ia segera berlari pergi menyusul member lain yang akan pergi ke rumah sakit. Ia tak memperdulikan larangan Woojin, yang ia pikirkan adalah agar cepat sampai di rumah sakit.

“Keluarga Seo Changbin?” Dokter dengan setelan hijau keluar dari ruang operasi dengan melepas maskernya.

“Saya. Kami orang tuanya dokter” ucap ayah Changbin, menghampiri dokter.

“Bisa ikut saya masuk sebentar?” minta dokter.

“Tentu”

“Ayah, aku ikut” ucap Chaerin.

“Tunggu disini saja ya” bujuk ayah Changbin lembut.

“Tapi..”

“Nunna, kita tunggu disini saja ya” ucap Felix akhirnya. Ia tahu, Chaerin adalah wanita yang sedikit keras kepala. Hanya padanya dan ibunya ia bisa menurut.

“Felix..” isak Chaerin kembali terdengar. Direngkuhnya wanita itu untuk menenangkannya.

***
**
*

“Lukanya cukup serius. Ada pendarahan di otaknya. Tapi kami sudah berhasil mengeluarkan darahnya. Kita hanya perlu menungguya sadar”

“Berapa lama dokter?”

Felix! Felix?! {END🍬}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang