[11/25] Wish

35 2 0
                                    


"Suatu saat aku berharap bertetangga dengan sahabatku. Jadi ketika aku memiliki anak-anak, anak-anakku pun bersahabat dengan anak sahabatku."

Min Yoongi tersenyum. Ia masih disibukkan dengan kegiatan menggurat pasir menggunakan ujung ranting.

"Kau terlalu melankolis, Bung."

Jung Hoseok terkekeh. Pandangannya tetap lurus ke depan pada laut yang menghampar di depan mata.

"Tapi itulah harapanku, Hyung. Kedengaran menarik, bukan?"

"Kenapa?"

"Hm?" Hoseok menolehkan kepalanya pada Yoongi. Hal itu menyebabkan rambut merahnya berantakan karena angin dari laut.

"Kenapa kau berharap seperti itu?"

"Apa kau tidak ingin kita selalu tetap berdekatan, Hyung?" Hoseok pun membalasnya dengan pertanyaan.

"Tentu saja aku ingin."

"Itulah kenapa. Aku ingin nantinya setelah dari sini kita akan tetap saling berdekatan. Setidaknya meski tidak seatap lagi, kita masih bisa melihat satu sama lain dalam satu kawasan. Bagaimana dengan tinggal di apartemen yang bersebelahan? Bukankah bagus kalau kita bisa menyapa satu sama lain lewat balkon?"

Min Yoongi tersenyum membayangkan apa yang diucapkan Hoseok. Tentunya itu akan sangat menarik. Tapi....

"Kenapa kau tidak berharap kita bisa tinggal bersama lagi?"

"Tentu saja itu tidak mungkin. Kita akan menempuh hidup baru dengan orang lain yang kita cintai. Apa mungkin kita bisa tetap tinggal seatap--"

"Itu mungkin saja?"

"Huh?"

Setelah mungkin menghabiskan sekian puluh menit hanya berjongkok sambil menggurat pasir, pria berambut kelam itu akhirnya bangkit, berdiri menyejajari Jung Hoseok.

"Aku yakin kemungkinan itu ada."

Yoongi tersenyum pada Jung Hoseok yang menatapnya bingung.

"Karena orang yang kucintai adalah sahabatku sendiri."

FIN

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 16, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

White Lie [BTS Flash Stories]Where stories live. Discover now