Chapter 4

5.8K 215 0
                                    

Jessy POV
Jadi setelah gue ceritain tentang apa yang terjadi 10 tahun yang lalu kita makan bersama dan sekarang kita ada di ruang keluarga. Kita baru siap makan. "Jessy tinggal disini ya sama mommy daddy dan abangmu" tawar mommy "Bukannya irine ga mau mom tapi irine masih punya misi untuk diselesaikan dan yang diketahui publik mommy dan daddy hanya punya satu anak karena yang mereka ketahui irine sudah meninggal 10 tahun yang lalu" ucap gue "Mommy sama daddy bisa bilangin ke publik rine" ucap daddy gue "Jangan dad, jangan. Irine masih punya misi dan irine masih trauma dengan kejadian 10 tahun yang lalu" ucap gue seraya menunduk "Hmm gapapa kok daddy mengerti" ucap daddy dengan nada yang sedikit kecewa "Daddy jangan khawatir, kalau nanti misi yang irine jalani sudah selesai irine bakal kembali ke kalian dan irine juga bakal sering sering datang ke sini" ucap gue "Baiklah abang dan mommy daddy bakal tunggu kepulangan lo dik" ucap abang gue "Baiklah mommy sama daddy juga bakal nungguin" ucap mommy dan kami berpelukan seperti teletubbies "Okeh okeh jadi sekarang kalian pergi tidur ya dan untuk irine karena ga bilang ke mommy bakal pulang jadi ngga ada kamar yang dibersihin jadi malam ini irine tidur dengan abang mu" ucap mommy yang lebih tepatnya perintah. Setelah itu gue pergi ke garasi untuk mengambil pakaian sekolah gue yang gue taruh di belakang mobil gue yang ditemani bang Callio. "Bang besok jangan deket deket sama irine ya disekolah" ucapku ke bang callio yang menatapku bingung "Emang kenapa?" tanya bang Callio "Irine kan lagi nyamar jadi nerd sih disekolah masa bisa deket banget sama salah satu most wanted yang ada nanti dibully" ucapku yang diangguki oleh bang Callio "Selama ini lo dibully dek?" tanya abang gue "Engga sih cuma diperingatin jangan deket deket kalian" ucapku "Kalau sampai lo kena bully bilang sama abang dek, lo tau kan keluarga kita itu donatur terbesar di sekolah" ucap dan tanya abang gue yang gue angguki. Sebenarnya tuh sekolah punya gue pun bang hanya saja gue belum bisa ngasih tau bahwa jessi corp itu milik gue. Ternyata kita sudah di depan kamar bang Callio. Kita masuk dan kamar bang lio bernuansa hitam putih abu abu, sangat bagus kamar abang gue tapi kamar gue lebih bangus. lol. "Dek lo mandi dulu aja abang nanti" ucap bang lio yang gue angguki. "Handuk ada di laci ke dua ya dek" ucap abang gue setengah teriak karena gue dah di dalam kamar mandi. "Oke bang" ucap gue setengah jerit juga. Setelah mandi gue langsung berbaring di kasur king size milil abang gue dan tentu saja dibolehi. Irine imut abang gue yang baru ketemu setelah 10 dimarahi hanya karena berbaring di kasurnya? no way abang gue kek gitu. Abang gue tuh sayang banget sama gue, bisa dibilang over protective. Itu dulu dan sekarang gue sudah pernah keculik dan hampir mati gue ga bisa bayangkan bagaimana lagi abang gue skarang. lol. Setelah gue gantian abang gue yang mandi dan dia hanya memerlukan waktu sebentar setelah itu kami tidur. "Gue rindu banget sama lo dek dan lo gak akan pernah tau serindu apa gue sama lo ga bisa diukur dek" ucap abang gue yang membuatku ketawa senang. setelh itu kami tertidur. Besok paginya dengan dandanan nerd gue, gue turun untuk sarapan yang membuat ortu gue shock tetapi beda dengan abang gue yang biasa biasa aja karena di memang sudah tau. "Irine apa apaan dandananmu itu?" tanya mommy gue "Ini biasa aja lah mom cuman buat dapat real friend" ucap gue ke mommy gue "Kalau kamu kena bully cemana sayang?" tanya daddy gue "Ngga lah dad mana mungkin irine dibully orang irine aja ngga ngeganggu mereka" ucap gue dan mereka hanya ber-oh ria. Setelah itu kami makan sarapan bersama. Pancake buatan mommy gue yang gue rindu pake banget. Setelah sarapan gue dan abang pamit trus kita masuk mobil dan ke sekolah. Saat sudah hampir deket sekolah "Bang nurunin irine disini aja" ucap gue tapi abang gue ngga nurunin kecepatannya "Ngga lo dek bakal gue anterin sampe ke kelas lo dan enggak ada bantahan" ucap abang gue "Tap-" ucapan gue kepotong "Enggak ada bantahan" ulangnya lagi dan gue hanya bisa menunduk pasrah dan memikirkan apa yang bakal terjadi pada gue yang notabenya seorang nerd cupu miskin datang ke sekolah semobil dengan seorang most wanted dan dianter sampe depan kelas pula. OMG. Gue jamin 60% gue bakal dibully fans mereka dan 40% enggak dibully. Huft.

Abang gue turun dari mobil dan bukain gue pintu yang membuat orang orang berbisik.

'WTH guys si nerd datangnya bareng pangeran kita'

Fake NerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang