Chapter 7

4.9K 197 5
                                    

Xavier POV
Ternyata gue engga salah. Dia memang dari keluarga Ferdinand tapi kok dia mau ya nyamar jadi nerd gitu. Udahlah ga usah dipikirin. Gue dkk lalu jalan ke meja Jessy dkk.

"Wah wah ga nyangka kalau putri tunggal Ferdinand mau nyamar jadi nerd" ucap siapa lagi kalau bukan si cerewet Orland yang duduk samping gue.

Setelah makan, gue dkk dan Jessy dkk cabut kelas dan ke rooftop. Saat di rooftop gue lihat Calio dan Jessy lagi berbicara dan gue nggak tau kenapa rasanya sakit saat gue lihat mereka ngomong deket kali. Yang gue tau saat ini hanyalah 'gue ga suka Jessy deket deket orang lain selain gue'. Gue kenapa ya?

Jessy POV
Sedari tadi gue ngerasa Xavier terus natap gue. Gue ga berani lihat dia. Gue juga ga tau napa. Nanti gue nanya orang fannie aja deh.

Btw, sekarang nih gue dkk dan abang gue dkk cabut kelas dan kami lagi di rooftop. Gue lagi menikmati pemandangan dari atas sini ketika abang gue bilang mau ngomong sebentar.

"Daddy nanya tuh kapan mau diperkenalkan ke publik" ucap abang gue

"Belum untuk saat ini bang. Gue masih... masih..." ucap gue yang dipotong abang gue

"Gue tau dek. Ga usah buru buru. Kami sekeluarga ngerti kok dek gimana lo selama ini" ucap abang gue tersenyum ke arah gue dan gue juga menunjukkan senyuman gue.

"Oh ya bang nanti sabtu ini gue bakal balik ke L.A" ucap gue yang berhasil mebuat abang gue terkejut

"APAAAAAA?!!" teria abang gue yang menarik perhatian xavier dan nesha dkk

"Hushhh kecilin suara lo bang. Gue cuman balik bentar doank kok. Mau ketemuan sama papi sekaligus ada yang mau papi bicarain" ucap gue menjelaskan

"Oow gue pikir lo bakal tinggal di L.A lagi dan itu pasti gak gue bolehin." ucap abang gue

"Napa enggak?" tanya gue. Sebenarnya gue dah tau tapi yah gpp lah ya pura pura bodo skali kali

"Gue kan rindu sama lo dek selama ini dan baru juga gue ketemu sama lo dan kalau memang lo mau pindah balik sudah seratus persen gue larang" ucapnya dangan tulus. Gue tau dia tulus makanya gue beri senyuman terbest gue.

"Irine juga rindu" ucapku dan bang Callio langsung meluk gue dan sekali lagi kelakuan abang gue menarik perhatian Xavier dan Nesha dkk.

"Cieelahh ada yang peluk pelukan" ejek siapa lagi kalau bukan Orland

"Ini bukan seperti yang klen lihat" ucap abang gue

"Peje pejee" sambung Nesha. Memang ye pasangan serasi mereka. Sama sama kejabiran mulutnya. Untung sahabat.

"Itu bukan seperti yang kalian lihat dan ayok balik sudah bel tuh" ucap gue mengalihlan pembicaraan.

Setelah turun dari rooftop karena terdengar bel istirahat berbunyi gue dkk dan Xavier dkk pun pergi ke kantin.

Saat kami masuk kantin terdengar pujian dari kantin. Yah biasa karena gue bilang gue putri tunggal keluarga Ferdinand banyak tuh yang mau jadi temen gue.

'Fake Friends' Cuman mau temenan karena keluarga gue itu keluarga terpandang. Pas gue jadi nerd mana mau temanan sama gue.

Skip>>>Pulang
Bel telah berbunyi dan gue, Nesha, dan Fannie pun berjalan keluar. Saat di koridor Nesha ngajak gue dna Fannie ke mall dan gue iyain aja. Jadi sekarang kita lagi nunggu jemputan Nesha.

Dan sini lah kita di salah satu mall terbesar di Jakarta.

"Wehh guys, nonton kuy" ajak Fannie yang dianggukin gue dan Nesha lalu kami bertiga pergi beli tiket. Jadwal nonton kami adalah jam 6. Sekarang masih jam 4 jadi kita memutuskna untuk pergi shopping baju.

Fake NerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang