Chapter 5

5.6K 209 3
                                    

Jessy POV
Hari ini gue rencananya mau ke mansion ortu gue tapi gue belum bilangin ke abang gue. Mommy sudah tau sih. Lagian kan gue juga dibilang boleh kesana kapan pun.

Gue sudah sampe sekolah tanpa gue sadari jadinya gue turun dari mobil dan ke kelas gue. Saat gue nyampe kelas ternyata sudah ada nesha sama fanie. Iya sih, hari nih gue agak telat. Baru gue duduk bel dah berbunyi jadi gue pun mengurungkan niat gue untuk pergi ke meja fanie.

Skip>>>Waktu istirahat
Seperti biasalah hari nih gue dkk ke kantin. Hari ini gue ga takut bakal dibully or whatever soalnya Haura ga dateng dan antek anteknya otomatis ga berani. Hidup gue tenang untuk hari ini. Saat makan abang gue dkk masuk kantin yang membuat semua murid berteriak histeris. Gue mah bodoamat makan makanan gue jauh lebih penting dari ngelihat wajah wajah mereka. Ternyata di kantin sudah full dan alhasil abang gue dkk duduk bersama kami. Hari ini abang gue sering banget ketahuan sama gue lagi ngelirik fanie. Ooh tau deh gue apa yang terjadi, bakal gue interogasi nanti setelah pulang sekolah. Tapi by the way kok Xavier ngeliatin gue mulu sih. "BK 1204 CJG" ucap Xavier yang membuat gue tersedak minuman gue "Hati hati minumnya" lanjut Xavier dengan senyuman miringnya seperti mengetahui sesuatu mengenai gue. OMG bagaimana dia bisa tau plat mobil gue. Jangan jangan kemarin dia liat pas gue masuk mobil?!! Ga ga mungkin kemarin pas gue masuk kan ga ada orang di parkirannya "Gue dalam mobil" ucap Xavier tiba tiba seperti bisa membaca pikiran gue yang membuat semua orang bingung dengan ucapannya tapi tidak buat gue. Bodoh kali gue. Okelah hari ini gue bakal ke ruang CEO yang ada di skolah ini dulu nunggu semua pulang baru gue pulang. "Lo napa yer?" nanya abang gue "Gapapa" jawab xavier sambil tersenyum jahil. Gue langsung berdiri dan hendak ke kelas namun ditahan oleh sebuah tangan. Gue menoleh dan mendapati abang gue nahan gue "Napa?" tanya gue "Belum siap makan lo mau kemana?" tanya abang gue yang membuat orang orang melihat aksi tersebut. Seorang Callio Rafa Ganesh peduli pada seorang cupu yang tidak makan dan hendak ke kelas. Satu kata? WOW. Itulah yang dipikiran orang banyak. "Udah kenyang" jawab gue singkat "Kenyang dari mananya?" tanya bang Callio yang gue hiraukan. Gue langsung ke kelas. Tapi waktu perjalanan gue ke kelas gue dihadang oleh antek anteknya Haura. Gue pikir mereka ga bakal berani kalau enggak ada Haura, ternyata berani juga toh. "Heh lo nerd gue peringatin ya jangan deket deket bebeb gue kalau gak besok Haura datang lo bakal tau rasa" ucap salah satu anteknya Haura yang kalau gak salah namanya Oline yang diangguki oleh antek Haura yang satu lagi yang namanya kalau ga salah siska. Lalu mereka pergi. Tuh kan gue bilang juga apa, mana berani mereka kalau ga ada Haura. Gue pun ngelanjutin perjalanan gue ke kelas.

Skip>>>Pulang sekolah
Seperti yang gue rencanain, hari ini gue ke ruang CEO gue dulu dan nungguin semua pulang dulu baru gue. Gue duduk di sofa dan dengerin lagu. Tanpa gue sadari gue sudah disana setengah jam. Setelah itu gue keluar dan ke parkiran khusus dengan melihat lihat sekitar memastikan tidak ada orang. Dan benar di sekolah sudah kosong dan gue pun masuk mobil dan ke mansion ortu gue.

Gue masuk ke mansion ortu gue. Ternyata abang gue belum pulang. "Mommy irine datang nih" ucal gue pada mommy gue yang lagi di ruang makan. "Ahh irine sayang sini peluk" ucap mommy gue yang membuat gue terkikik kecil lalu peluk mommy gue. Setelah itu mommy gue pamit masuk kamar dan gue juga ikut masuk kamar gue yang sudah disiapin ortu gue buat gue. Gue berbaring sebentar dan itu membuat gue ngantuk dan gue tertidur. "YESHHH GUE MENANG" teriak seseorang yang suaranya menggelegar di mansion ini yang membuat gue terbangun dari tidur cantik gue.

Saat ini gue sudah tidak memakai atribut nerd dan gue juga sudah ganti baju. Gue pun turun karena penasaran siapa pemilik suara toa itu. Saat gue turun ternyata suara itu berasal dari ruang keluarga jadi gue ke sana. Saat gue sudah berada di ruang keluarga, betapa terkejutnya gue menemukan abang gue, Xavier, dan Orland sedang bermain playststion. "Siapa?" tanya Orland yang membuat semua mata tertuju pada gue.

Fake NerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang