16

1.7K 45 3
                                    

"Varo bangun... Varo bangun sayang" Ucap sang Bunda dengan lembut sambil mengguncangkan tubuh Varo.

"Lima menit lagi Bun.. Varo masih ngantuk." Ucap Varo sambil membalikkan badannya untuk memunggungi bundanya.

"Bangun sekarang ato mau bunda suruh ayahmu bangunin kamu." Ucap sang bunda mulai tegas.

"Hmm iya bun. Varo bangun." Ucap Varo sambil mencoba duduk dan mengucek matanya kemudian berjalan ke kamar mandi. Dan bundanya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat anaknya yang sangat susah untuk dibangunkan.

"Varo bunda tunggu di bawah ya..." ucap sang bunda.

"Iya bun.." sahut Varo dari kamanr mandi.
 

*****

Dimeja makan disana sudah ada Varo, Lita (bunda Varo), Adi (ayah Varo). Mereka makan dengan tenang.

"Yah kok ayah nggak berangkat kerja?" Tanya Varo

"Ini kan weekend jadi ayah libur. Ayah sama bunda nanti mau pergi ke pernikahan temannya bunda. Kamu di rumah sendiri nggak papa kan?" Tanya Adi.

"Nggak papa kok yah. Lagi pula nanti Varo mau kencan sama gebetan Varo." Ucap Varo

"Emang ada yang mau sama Varo? Varo kan anaknya pecicilan." Ucap Lita sambil mengolesi roti dan menyerahkannya kepada Adi.

"Bunda kok ngomongnya gitu sih. Ya adalah orang Varo cakep, baik hati dan tidak sombong siapa sih yang gak mau sama Varo."

"Iya iya.. anak bunda emang cakep baik hati dan tidak sombong." Lita hanya terkekeh melihat kepercayaan diri Varo.

Setelah itu Varo kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap siap untuk pergi bersama El. Sudah siap dengan setelan kaos hitam yang dipadukan dengan jaket jeans. Serta celana pendek selutut dan tak lupa pula dengan jambulnya. Varo siap pergi berkencan dengan El.

"Udah gans lah gue. Pasti El bakal tersepona ama gue." Ucapnya dalam hati.

Sesampainya di rumah El. Varo langsung memencet bel dan merapikan kembali dandanannya. Pintu pun terbuka. Dan alangkah terkejutnya Varo ketika yang membukakan pintu bukan El melainkan sesosok lelaki jangkung, berkulit putih, dan bermata tajam.

"Siapa anda?" Tanya lelaki itu dengan tatapan menilai Varo dari atas sampai bawah.

"Emmm gue Varo. Gue mau ngajak El pergi." Ucap Varo sambil menggatuk kepalanya karena ia merasa gugup di tatap oleh lelaki itu karena tatapannya sangat tajam.

"Demi sempaknya doraemon. Gue gugup njirr. Itu mata tajam amat. Bisa mati berdiri nih gue." Batin Varo.

"Oh." Respon lelaki itu.

"El nya udah siap? Maksutnya ada?" Tanya Varo.

"Hm. Gue panggilin." Ucap lelaki itu kemudian pergi memasuki rumahnya.

"Hufft"

"Hai Alvaro" ucap El dengan tiba tiba. Yang langsung membuat Al melongo melihatnya. Bagaimana tidak? Sekarang dia sedang memakai setelan yang sama seperti dirinya. Dan itu membuat mereka seperti sepasang kekasih. Tapi sayangnya El memakai topi.

"Lo cantik banget El." Ucap Al pada El dan hanya dibalas gumaman saja.

"Kak El pergi dulu ya..."

"Ya."

****

Maaf guys gue lama dah gak update. Karena kekosongan ide. Jadi maaf yah...

My Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang