Alasan aku agak lama untuk update cerita ini karena bikin capek. 😰
If you know, you know.Happy reading. 💜
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Vanessha tampak kebingungan saat membaca daftar tertulis yang diberikan Alena padanya terkait pembagian tugas harian yang harus dilakukan mereka di mansion itu. Mansion keluarga besar yang disiapkan para ayah mereka untuk ditinggali oleh para anak yang bersekolah di London. Dan mansion sebesar itu hanya ditempati olehnya, Alena, dan Ashley.
Masih membaca dengan tekun daftar itu dan duduk di tepi ranjang dimana Alena dan Ashley duduk bersebelahan di sofa kamar yang ada di depannya. Bingung, Vanessha membaca ulang dua baris terakhir dari daftar tentang mengubah penampilannya.
"Aku tidak mengerti kenapa bisa ada perubahan penampilan? Apakah itu diperlukan?" tanya Vanessha sambil mengangkat wajah untuk menatap dua sahabatnya yang sudah melebarkan cengiran di sana.
"Akan ada pertandingan sepakbola liga Inggris di Wembley, dan salah satu teman kuliahku menyukaimu saat kita bertemu secara tidak sengaja kemarin di Bond Street. Jadi, aku ingin kau menikmati tahun pertamamu sebagai mahasiswi dengan merasakan kencan yang menyenangkan," jawab Alena yang disambut anggukan kepala Ashley yang begitu antusias.
"Kau terlalu baik-baik dari segi aura, kesan, bahkan penampilanmu. Tanggalkan semua itu sebab kau bukan lagi anak sekolah melainkan mahasiswi! Jadi, kami ingin membuat perubahan yang jauh lebih dewasa dan kau akan semakin cemerlang," tambah Ashley.
"Aku tidak mau!" seru Vanessha kaget sambil beranjak dari duduk ketika mendengar rencana gila kedua sahabatnya tentang kencan yang tidak ditanyakan padanya terlebih dulu.
"Ayolah," decak Alena kecewa.
"Ini hanya kencan santai, tidak ada yang perlu dicemaskan," cetus Ashley dengan masam.
"Aku tidak pernah melakukan hal seperti ini, lagipula, ayahku akan membunuhku jika dia tahu aku akan keluar dengan pria asing dan berpakaian seperti yang kalian tulis disini!" seru Vanessha lagi.
"Justru karena kau tidak pernah maka kau harus mencobanya, lagipula, ayahmu tidak akan tahu karena kita dijauhkan dari jangkauan mereka berkat kakak sepupu tercintaku, Noel, yang begitu mengerti tentang kebebasan yang kita inginkan," timpal Alena.
"Lagipula, tidakkah kau tahu jika kau begitu cantik dan mempesona? Sudah saatnya keluar dari sangkar dan bergerak bebas untuk menikmati saat ini," ucap Ashley mantap. "Dan sudah seharusnya jika para ayah bangga karena berkat spermanya bisa menghasilkan wanita cantik seperti kita."
"Bodoh!" celetuk Alena sambil mengggelepak kepala Ashley dan mengikik geli.
Vanessha meringis mendengarkan ucapan senonoh yang sering terjadi jika dia berhadapan dengan Alena dan Ashley. Terkadang, dia ingin bisa seperti mereka berdua yang begitu berani dalam melancarkan aksi protes dan terkesan menantang para ayah, tapi dia tidak mampu. Terlalu banyak kompromi dan seakan tidak yakin pada diri sendiri, itulah yang sering dialami Vanessha.
"Ayolah, kau akan segera berusia 18 tahun sebentar lagi," bujuk Alena kemudian sambil beranjak dan merangkul bahu Vanessha dengan erat. "Selama bersama kami, kau akan menikmati indahnya masa muda."
"Betul sekali," tambah Ashley yang ikut beranjak dan menyibakkan rambut dengan santai. "Dan aku tidak akan tinggal diam melihatmu terus menjadi wanita baik-baik saja karena menjadi brengsek adalah keharusan dalam DNA kita."
Tidak ada yang bisa dilakukan Vanessha ketika dua sahabatnya itu sudah memutuskan sesuatu. Keesokan harinya, dia membiarkan keduanya untuk mengubah penampilannya dengan membawanya ke salon langganan mereka untuk potongan dan warna rambut baru, membeli pakaian baru dengan model yang tidak pernah terpikirkan oleh Vanessha untuk memakainya, juga riasan wajah baru yang dipilih oleh Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTOPPABLE PLAYER (REVISI)
RomanceUnstoppable Player (Revised) Eagle Eye series #3: Blackjack. The story of Noel and Vanessha. Dua insan yang sudah mengenal sejak lahir oleh karena persahabatan ayah mereka. Noel, seorang player yang menjadi cinta pertama dari seorang Vanessh...