"Jadi ini yang kalian lakukan selama aku tidak ada? Dengan pergi ke klub malam dan pulang tengah malam, kemudian membuat masalah dengan pria hidung belang dan hampir dikerjai?" desis Noel tajam sambil menatap Alena dan Ashley bergantian.
Seperti biasanya, bukan Alena dan Ashley Namanya jika tidak membuat masalah. Dia bahkan tidak habis pikir tentang ayah mereka, yaitu Nathan dan Juno, entah sudah melakukan hal sebesar apa di masa lalu sampai harus mendapatkan anak perempuan yang memiliki watak dan sifat yang sama dengan mereka. Untungnya, Vanessha tidak seperti ayahnya, batin Noel.
Setelah interaksi singkatnya dengan Vanessha, Noel harus menerima telepon Joel dan tidak senang dengan apa yang harus dilakukannya. Tidak punya pilihan selain menerima perintah dari kakak tertua yang seperti kebakaran jenggot saat mengetahui wanita kesayangannya hampir dikerjai dan harus menjemput mereka setelah menghajar teman pria yang ingin mengerjai Alena.
"Kami sudah disini, Brother. Lagi pula, kami tidak akan celaka karena kau sudah pasti ada disekitar kami, bukan?" balas Alena sambil mendesis sinis.
Menggertakkan gigi, Noel sangat tidak menyukai kelakuan adik sepupunya yang ingin sekali dia beri hukuman sekeras-kerasnya. Jika tidak mengingat tante kesayangannya, Lea, dia tidak akan berbaik hati pada anak perempuannya itu.
"Aku tidak akan segan untuk memberitahukan semua kelakuan kalian dan memberikan bukti pada para ayah saat ini juga! Kupastikan juga kalian akan dipulangkan dan diasingkan di mansion keluarga yang selalu kalian sebut sebagai penjara detik ini juga!" ucap Noel dingin dan menatap keduanya dengan tatapan seperti ingin menelannya hidup-hidup.
Ashley langsung bereaksi dengan mencengkeram satu tangan Noel karena mereka duduk bersebelahan di ruang utama mansion. "Tidak! Kumohon kau tidak melakukan hal seperti itu, Noel! Aku akan dendam padamu dan membalasmu seumur hidupku!"
"Kita tahu siapa yang akan menjadi pemenangnya, bukan?" desis Noel sambil menoleh sinis pada Ashley.
Ashley menekuk bibir cemberut dan kini memasang ekspresi memohon yang terlihat palsu. "Kau menyayangi kami, aku yakin itu, dan kau tidak akan tega melakukannya seperti yang sudah-sudah."
"Aku sama sekali tidak akan ragu untuk melakukannya jika kau terus menguras habis kesabaranku dengan drama seperti itu!" balas Noel tegas yang langsung membuat Ashley mendesah kecewa sambil melepaskan cengkeramannya.
"Kau sudah berjanji pada kami, Noel!" ujar Alena langsung.
"Kau tidak pernah menuruti apa yang kuperintahkan, jadi kenapa kau merasa berhak untuk menagih janjimu?" sembur Noel kesal.
Alena dan Ashley menatap Noel dengan heran sebab tidak seperti biasanya pria itu terlihat marah dan menunjukkan emosi sebesar itu. Bagi mereka, Noel adalah orang yang tidak pernah serius dan justru selalu mendukung mereka di setiap kali mereka berbuat ulah.
"Apa kau punya masalah? Jika ya, ceritakan saja, dan jika tidak, jangan lampiaskan kepada kami," ujar Alena dengan tatapan menilai.
Mendengus kasar, Noel menatap Alena tajam, kemudian mengubah posisi duduk untuk di sofa utama agar bisa menatap Alena dan Ashley bergantian.
"Ini adalah peringatan terakhir yang kuberikan, jika sekali lagi kalian berbuat ulah, maka aku tidak akan segan melakukan apa yang ingin kulakukan sejak lama!" tukas Noel dengan dingin dan penuh penegasan.
Dia bisa melihat ekspresi Alena dan Ashley tertegun dan mereka langsung mengubah posisi duduk untuk lebih tegak dan tampak gelisah.
Bukan tanpa alasan Noel begitu marah pada keduanya. Semua karena niat mereka dalam membuat Vanessha harus berkencan dengan pria asing yang adalah salah satu teman bajingan yang dikenal Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTOPPABLE PLAYER (REVISI)
RomanceUnstoppable Player (Revised) Eagle Eye series #3: Blackjack. The story of Noel and Vanessha. Dua insan yang sudah mengenal sejak lahir oleh karena persahabatan ayah mereka. Noel, seorang player yang menjadi cinta pertama dari seorang Vanessh...