Sahabat

974 15 0
                                    

Summary : “M-Maaf” ucapnya sambil menundukan kepala, “Oh , eh santai aja kali” ucapku polos, memang aneh melihat prilakunya belakangan ini, setelah kami masuk ke BJHS dia yang dulunya sangat tomboy kini perlahan terlihat sangat feminim.

Chapter 2

Satu minggu setelah insiden meledakanya kantor kepala sekolah, kegiatan telah kembali normal dan seperti biasa pemandangan berkerumunnya siswi juga sudah kembali dimulai, disebuah kelas ‘VIII A’ tertulis demikian diatas pintu yang dikerumuni banyak siswi,
Seorang siswa berambut mohawk didalam kelas mendengus kesal.

“Cih, berisik sekali mereka” Rangga dengan nada ketusnya,

“Menggangu  saja” ucap datar siswa yang yang sedang membaca sebuah buku itu,

Adit yang duduk diantara kedua temannya itu hanya tertawa kecil,

“Hahaha, mungkin karena satu minggu kebelakang tidak bertemu, mereka menjadi sangat bersemangat pada hari ini”, ya memang setelah kejadian ledakan tempo hari, sekolah diliburkan selama satu minggu.

“Kalian nanti pulang sekolah ada waktu tidak?” Dimas bertanya dengan nada datarnya,

“Aku ada kegiatan exskul nanti, ada apa memang?” jawab sekaligus tanya Adit.

Rangga menaikan sebelah halisnya kepada Dimas,

“Jarang sekali kamu bertanya tentang kami” tegas Rangga

“Bagaimana jika besok aku tunggu di taman belakang sekolah?” lanjut Dimas,

Adit mendengus kesal “Hey kau belum menjawab pertanyaanku” serunya,

Dimas menutup buku yang sedari tadi dibacanya,

“Ada yang perlu kita bicarakan” ucapnya dengan nada serius,

Rangga memutar bola matanya bosan, sedangkan Adit hanya aneh melihat keserius sahabatnya ini, yang biasanya tak pernah serius menanggapi sesuatu,

‘Treng’

Tanda bahwa pelajaran pertama akan dimulai, ketiga murid itu segera duduk, yang kebetulan mereka duduk sejajar, di BJHS memang posisi kelas seperti posisi meja kuliah, terlihat seperti tribun dengan meja panjang, mereka bertiga duduk dibagian tengah dan siap memulai pembelajaran.

~o0o~

Disebuah bangunan megah berdiri di lebatnya Hutan Ruby yang berada di pinggiran Kota Banjar, seorang pria terlihat berjalan menuju sebuah ruangan besar, didepannya sekarang terlihat seorang pria yang tak terlihat wajahnya karena gelapnya ruangan itu, hanya seberkas cahaya terlihat dari jendela disamping ruangan, sedangkan disebelah kirinya terlihat seorang wanita dengan rambut bob setia berada disebelahnya. Pria yang baru datang tersebut langsung berlutut memberi hormat kepada orang didepannya,

“Bagaimana hasilnya?” wanita berambut bob itu memecahkan kehening di ruangan yang luas tersebut,

“Aku gagal untuk membunuhnya” jawab pria yang masih dalam posisi berlutut itu,

“Sudah ku duga tidak akan semudah yang dipikirkan” sekarang giliran pria disamping wanita itu yang bicara dengan nada beratnya,

“Untuk selajutnya aku tidak akan gagal lagi” tegas pria itu menyakinkan orang didepannya,

Pria disamping wanita itu  hanya menyeringai licik,

UnderHighSchool -  Under ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang