kehilangan

23 2 0
                                    

Pesawat dengan tulisan airlines itu terbang dengan gagahnya, menembus awan putih dengan langit biru di sekelilingnya. Suara bising karna pesawat mulai naik pun kini sudah tak lagi terdengar jelas. Orang-orang pun kembali sibuk dengan aktivitasnya. Ada yang tertidur, bercerita satu sama lain, ada yang berkenalan, dan ada pula yang hanya menatap ke luar jendela seperti dirinya.

"Al"

"Hmm", Alfa bergumam, pandangannya tak ia alihkan dari jendela.

"Urusan kamu sudah selesai sama teman-teman kamu?"

"Iya. Sudah".

"Ooh", Danu hanya mengangguk singkat, "Jadi tadi apa yang kamu bicarakan dengan Ryan, dan juga.. Fara?"

Alfa memejamkan mata sejenak, pikirannya kembali menerawang. Apa yang tadi mereka bicarakan? Apa yang ingin Fara sebenarnya sampaikan pada Alfa? Ia tak tau, dan mungkin Alfa tak akan mungkin mengetahuinya.

"Mungkin...", Alfa menghela nafas sejenak, "Hanya kalimat perpisahan yang singkat".

---------------------------------------------

3 jam berlalu... Ayahnya kini telah tertidur di samping Alfa, sedangkan orang-orang masih saja sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Alfa kemudian menatap bayangan wajahnya di jendela. Sepertinya, Alfa harus segera ke toilet untuk sekedar membasuh wajah. Alfa lalu berdiri dari duduknya, namun... Sebuah surat dengan sampul biru jatuh di dekat kakinya. Alfa mengambilnya. Ia kembali duduk di atas bangkunya, Alfa membuka surat itu.

Aku menyukaimu.....
Suara hati dari Fara untuk Alfa.

Dingin menusuk kulit,
Embun itu menimbulkan tanya?
Akankah hujan kembali datang...
         Langit menghitam,
       Rintik hujan turun perlahan,
    Tak kusangka ia benar kan datang, Namun....
Kini hanya kehampaan yang kurasakan. Semakin aku berdiri di sini, makin jelas ku rasakan perasaan ini.
KESEPIAN, TAKUT, MARAH DAN PENYESALAN
hingga tetes demi tetes butiran air mata jatuh bercampur dengan hujan yang kian deras, kini ku tak tau... Yang mana air mataku?

Kudapati sebuah lorong hingga aku berlari menyusurinya,
Namun semakin ku berlari,
Aku semakin tersesat dan terjerembab dalam kegelapan,
Kini ku terus bertanya?
Kemanakah aku harus pergi?

Alfa....  Sebelum aku tenggelam dalam penyesalan karna perasaan ku yang ku pendam,
Aku hanya ingin katakan kalau aku menyukaimu, aku benar-benar tak ingin ada penyesalan.

Al,  Aditya Alfa Danuwijaya.... Mungkin ini akan menjadi terakhir kalinya aku memanggil namamu seperti ini, tapi ingatlah... Aku menepati janjiku,

Aku menyukaimu...

Alfa meremas kertas yang kini ia genggam. Air matanya turun perlahan. Ia terisak, suara kecil yang tak mampu ia tahan, ia keluarkan. Tak peduli dengan pandangan bingung orang di sekitarnya..

Ia menatap langit di sekitarnya, Alfa dapat melihat bayangan wajahnya samar-samar ketika ia melihat jendela. Alfa tersenyum,

"Akhirnya aku tau perasaan kamu Fa", Alfa memeluk kertas itu erat, "Terima kasih...."

---------

Dan begitulah akhir dari cerita ini, Alfa yang memutuskan untuk kuliah di luar negeri dan Fara yang berusaha merelakan Alfa. Kisah mereka mungkin hanya angin lalu dan kejadian samar-samar di telinga setiap orang. Tapi bagi mereka yang merasakaannya, cerita itu adalah sebuah kenangan indah yang akan menjadi pelajaran hebat di hati mereka masing-masing.

So, this is ending from their story, guys!
Makasih buat kalian yang udah mau baca sampai kisah ini tamat.

See you~~~

Kini ku berharap,
Jingga mewarnai senja,
Matahari muncul menggantikan gelap, hujan yang membasahi hatiku akan berganti dengan cahaya yang terang.

Ku harap, pada akhirnya....
Semua kegelisahan, sedih, dan penderitaan, akan berakhir bahagia.//

                                  Created by NM

Nb: Baca cerita baruku juga ya,  judulnya.  Jingga Dibalik Senja -KhairiAra

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Long timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang