Awal dari kisah

139 12 2
                                    

Flashback....

10 oktober 2015

"Ryan? Lo udah belajar nggak? kita bakalan test ujian masuk SMA kan", Fara bertanya pada seorang anak lelaki yang sedang bersandar di tembok sambil memainkan game di ponselnya.

"Mm", Ryan bergumam, "Ujiannya kapan?"

"Besok"

"Apa? Besok?" Ryan berucap kaget,

Fara hanya mengangguk.

"Gue bahkan belom belajar satu mata pelajaran pun".

"Hufft-", Fara menghembuskan nafas kasar, "Itu sih derita Lo!", ungkapnya.

"Fa!", Ryan menyenggol jail bahu Fara.

"Hmm",

"Besok kita duduk sebelahan ya?"

"Ha?", Sebelah alis Fara terangkat, ia heran, "Buat apa?"

"Kasih gue contekan ya? Pliss", Ryan menangkupkan kedua tangannya di depan Dada.

Fara kembali menghela nafas, bukannya ia tak ingin memberi contekan dengan Ryan, tapi Ryan memang sering sekali seperti ini. Sejak mereka smp Ryan slalu saja minta contekan pada Fara, terlebih pada saat ulangan. Dan sekarang. Ini kan tes masuk sekolah.

"Yan, bukannya gue nggak mau. Tapi-", Fara menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal.

"Ayolah Fa! Kalo gue gagal gimana? Kita nggak bakal satu sekolah kan di sma nanti", bujuk Ryan

Fara kembali berfikir, benar juga apa yang dikatakn Ryan, kalo seandainya Ryan gagal mereka takkan bisa satu sekolah lagi di sma ini. Fara lalu menggigit kukunya, sedetik kemudian ia mengangguk.

"Oke. Tapi untuk kali ini aja, gue berharap lain kali Lo bisa lebih rajin lagi, bisa kan Yan?"

Ryan tersenyum senang lalu bersikap hormat pada Fara, "Siap bos!",  ucapnya lalu kembali memainkan ponselnya.

-LongTime-

12 Oktober 2015

"Hari ini pengumuman rangking kan Fa?" tanya Salsa.

"Ya"

"Lo rangking berapa ya Fa? Gue penasaran",

Fara tersenyum lalu menatap mata Salsa, "Gue harap bisa peringkat satu, gue udah belajar mati-matian untuk test masuk ini, seenggaknya kalo gue peringkat satu, semester ini gue bisa dapet beasiswa"

Salsa mengangguk antusias lalu mengacungkan jempolnya, "Lo pasti peringkat satu Fara",

Fara tersenyum tipis, "Mudah-mudahan ya Sa",

Kring!!

Suara sebuah lonceng bergema di seluruh SMA Nusa Bangsa.

"Fara, belnya udah bunyi tuh"

Fara mengangguk, "Kayaknya pengumuman rangking deh",

"Oiya ya", Salsa menepuk dahinya, "Kalo gitu sekarang kita ke mading yuk!"

"Iya",

Mereka berdua lalu segera berlari mencari tempat mading sekolah itu berada, namun setelah menemukan tempat yang mereka cari, mading itu telah sesak oleh siswa-siswi baru di sekolah itu.

"Yaa- Gue peringkat sepuluh lagi,"

"Elah- masih untung Lo, kalo gue lulus aja udah syukur",

"Yaah-"

"Lo peringkat berapa?"

Berbagai suara dan pembicaraan itu terdengar ketika Fara dan Salsa berusaha masuk di kumpulan siswa yang sedang berdesakan di depan mading. Ketika telah sampai di barisan depan Salsa mulai mencari namanya, dan betapa bahagianya Salsa ketika ia melihat namanya berada di urutan kelima.

Long timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang