Bae Irene, satu nama yang akan membuatku secara spontan tersenyum cerah. Rasanya aneh, bahkan aku sempat berfikir bahwa aku mulai kehilangan sedikit kewarasanku. Bagaimana bisa hanya dengan sebuah nama membuatku tersenyum tak mengenal waktu dan temp...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"A-aku ke-kekasih apanya." - Bae Irene
Udo Island
Perjalanan menuju Pulau Udo harus dicapai dengan menaiki kapal dari Pulau Jeju. Hanya memakan waktu 15 menit para wisatawan dari Hanseol akhirnya menginjakkan kaki mereka disana. Mereka diarahkan oleh Panitia yang bertanggung jawab menuju hotel tempat dimana mereka akan menginap selama di Udo. Ada beberapa mini bus yang menunggu mereka setibanya disana untuk mengantar mereka ke hotel. Sekitar 20 menit para mahasiswa Hanseol termasuk Irene dan Yeri sampai di hotel. Satu persatu mereka turun dari mobil beserta barang bawaan mereka dan berkumpul di halaman depan hotel ketika sang panitia berseru dengan pengeras suaranya memerintahkan mereka semua berkumpul guna memberikan informasi mengenai pembagian kamar selama mereka disana.
"Perhatian semuanya. Tolong dengarkan baik-baik karna aku tidak akan mengulanginya lagi."
Semua serempak memberikan atensinya, berhenti memberi berbagai macam pujian dengan keadaan disekitar mereka disaat panitia terdengar sudah kehabisan kesabarannya untuk membuat semua mahasiswa mendengarkannya.
"Bagus, terima kasih sebelumnya untuk perhatian kalian semua..."
"Sekarang ini kalian berada di Hotel yang akan menjadi tempat kalian menginap selama liburan di Udo. Hotel ini merupakan satu-satunya hotel yang ada di Udo.. " terdengar seruan tak percaya dari para mahasiswa memotong penjelasan panitia.
"Baiklah, biar kupersingkat saja karna pastinya kalian sudah lelah selama perjalanan.. Kalian akan ditempatkan dalam satu kamar dengan dua orang, jadi temukan roomate kalian dan perwakilan maju kedepan, ambil kunci kamar yang akan aku bagikan."
Irene dan Yeri dengan kompak menggandeng tangan masing-masing. Tentu mereka akan satu kamar karna sejak dulu setiap berlibur mereka selalu sekamar jadi tidak ada alasan lain untuk mencari roomate lain. Mereka juga bersahabat, alasan yang paling kuat.
"Biar aku yang maju." usul Yeri tanpa menunggu persetujuan Irene. Yeri melangkah kedepan menuju panitia untuk mengambil kunci kamar. Mereka mendapatkan kamar bernomor 197. Setelah panitia meminta mereka semua bubar untuk pergi ke kamar masing-masing barulah Irene dan Yeri menyeret koper mereka memasuki Hotel.
"OH's Diamond Udo Hotel."
Irene menengadah membaca tulisan besar yang terpampang diatas bangunan hotel begitupun dibagian halaman utama saat memasuki area hotel terdapat tulisan yang sama. Tidak ada yang salah dengan bangunan dan juga tulisan nama hotel sebenarnya namun ada satu kata yang membuat Irene menghentikan langkahnya lantas mengerutkan dahi merasa tak asing dengan satu kata.
"Oh's.." gumamnya yang masih sanggup Yeri dengar. "Apa?" tanya Yeri ikut menghentikan kegiatan menyeret kopernya. Mereka saling bertatapan hingga perlahan Yeri terlihat membulatkan matanya dan sukses membuat mulutnya membentuk huruf 'O' begitu ia meresapi gumaman tak jelas Irene yang berhasil ia cerna.