We are One, Love is You and I Love You

3.9K 319 47
                                    

Tidak terasa liburan musim panas di pulau Udo kini berakhir. Hari ini tepat setelah jam makan siang berakhir semua mahasiswa diharuskan sudah berkumpul ditempat parkir dimana mini bus sudah stan by sejak pagi hari untuk mengantar mereka kembali ke pelabuhan lalu dilanjutkan menaiki kapal menuju pulau Jeju. Panitia mulai mengecek keberadaan seluruh mahasiswa dan tak lupa mengingatkan seluruh peserta untuk memeriksa kembali barang bawaan mereka.

Irene yang sudah selesai memeriksa ulang barang bawaannya kini beralih menatap sekitar tanpa melewatkan satu bagian pun. Irene merasa perlu untuk mengingat Udo sebanyak yang ia bisa karna mungkin ia akan merindukan tempat ini. Tiba-tiba hatinya merasa sedih karna harus meninggalkan tempat yang banyak mengukir kenangan selama sepuluh hari dirinya habiskan untuk berlibur disana. Irene meloloskan nafas pendek dari celah bibirnya dan tersenyum lebar. Dirinya akan selalu mengingat tempat ini dan juga musim panas ditahun ini, dimana ia jatuh cinta pada seorang lelaki tampan nan romantis bernama Oh Sehun. Wajahnya tiba-tiba merona dengan degup jantung yang berdegup dua kali lipat disaat si pemilik nama terlintas dikepalanya. Tak bisa Irene pungkiri bahwa hanya dengan mengingat namanya saja sudah membuatnya merona seperti ini. Sebesar inikah rasa sukanya pada Sehun? Astaga, apakah ini karma yang ia dapat karna sering kali menolak pria itu?

Irene tertawa kecil mengingat bagaimana sikapnya dulu saat Sehun mendekatinya. Ya, mungkin ini karma dan Irene akan menerimanya dengan hati terbuka.

"Memikirkanku?"

Irene mendongak dan mendapati Sehun berdiri tidak jauh didepannya. Senyumnya merekah tapi tak lama keningnya mengernyit begitu mendapati gaya berpakaian yang lelaki itu kenakan. Kemeja putih yang digulung sampai siku dengan dua kancing yang dibiarkan terbuka, jas yang sengaja tidak dipakai dan ia bawa begitu saja. Tidak lupa celana katun hitam yang terlihat pas dikaki jenjangnya. Oh, lelaki itu terlihat dewasa, manly dan tentu semakin tampan dengan penampilan seperti itu. Tapi mau kemana Sehun dengan pekaian seperti itu?

Melihat tatapan bingung bercampur penasaran dari Irene, Sehun tersenyum kecil lalu berjalan mendekat. Diraihnya satu tangan gadisnya membuat si pemilik tangan terlihat semakin bingung. Tidak banyak bertanya Irene mengikuti kemana langkah lelaki itu membawanya, toh Sehun pasti akan menjelaskannya kalau mereka sudah sampai ditempat yang dituju.

Sehun membawanya berjalan-jalan ke taman belakang hotel. Tangan yang digenggamnya ia angkat dan didekatkan pada wajahnya lalu ia kecup ringan membuat Irene terkesiap.

"Kenapa tangan ini sangat kecil?"

Irene merona, tentu saja. Bukan nada ejekan yang didengarnya melainkan nada godaan bercampur pujaan dari mata Sehun yang Irene dapat artikan. Irene berdehem mencoba mengalihkan ketersipuan akibat pertanyaan biasa Sehun dengan memasang wajah sebal namun tak luput dengan senyum yang menghiasi. "Tanganku tidak kecil, tanganmu itu yang besar."

Sehun tertawa sembari mengangguk-anggukan kepalanya, "kecil dan terasa rapuh membuatku ingin terus menggenggamnya."

Tidak bisa Irene pungkiri bahwa bersama lelaki itu selalu membuatnya ingin tersenyum. Kembali ia teringat dengan gaya berpakaian Sehun, "Kenapa kau berpakaian formal seperti ini? Kau akan pergi?" Sehun mengangguk dan bertanya balik, "bukankah kita semua harus pulang sekarang?"

Kini langkah keduanya terhenti lalu saling berhadapan menatap satu sama lain. Irene menatap curiga dengan kening mengkerut. Tentu saja mereka akan pulang tapi apa harus lelaki itu berpakaian rapih seperti hendak menghadiri acara penting? Irene masih diam menunggu Sehun menyadari kecurigaannya atas pertanyaan yang Irene anggap ambigu dari lelaki itu. Penasaran kemana lelaki itu akan pergi.

"Aku harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Jadi kita tidak bisa pulang bersama."

Suasana hati Irene mendadak mendung. Haruskah pergi ke acara penting itu sekarang? Karna jika Sehun pergi entah kenapa ia akan merasa kecewa karna itu artinya mereka tidak akan pulang bersama seperti yang Sehun katakan tadi. Sesaat Irene merutuki pemikirannya yang dirasa sangat kekanak-kanakan.

SUMMER IN LOVE [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang