#chapter 2

119 36 16
                                    

"Mungkin untuk membentuk cinta di hati yang rapuh, itu akan sangat sulit. Tapi aku ingin membuat cinta itu di hatiku untukmu. Ingin melupakan luka dan kembali bahagia."Joven Escritor

◾◾◾

Setelah membuka mata secara jelas mata Zahra bertemu dengan pria yang ada di sampingnya dan "Aaaaaa...." Zahra menjerit dan kembali tidak sadarkan diri.

Semua yang ada didalam ruangan itu panik tak terkecuali Rafa yang mengetahui Zahra pingsan akibat bertatap muka dengannya.

"Lo siapa sih, kok Zahra kayak takut pas liat lo?" Celetuk Fayra bingung.

"Dia itu sepupu gue, emang sih mukanya datar nyeremin." Jawab Adel yang memang tahu siapa Rafa.

"Udah ih, ini bantuin Zahra nya pingsan lagi" Omel Hintan karena kesal teman-temannya malah ngobrol sendiri tidak menghiraukan Zahra yang pingsan dan susah untuk disadarkan.

"Lo sono dulu, kalo mau ngomong sama gue tungguin dulu diluar, ntar kalo lo masih disini yang ada Zahra malah pingsan lagi gara-gara muka serem lo itu!" Ucap Adel sambil mendorong Rafa menuju pintu kamarnya.

◾◾◾

Zahra akhirnya tersadar, ia membuka matanya perlahan, teman-temannya yang menyadari hal itu kemudian mendekat ke kasur untuk melihat keadaan Zahra.

"Zahra, lo udah sadar?" Tanya Adel memastikan dengan wajah panik.

"Nih ra minum dulu" suruh Hintan menyodorkan segelas air putih kepada Zahra, Zahra meminum air yang diberikan kepadanya dengan perlahan.

Setelah beberapa menit, keadaan Zahra pun mulai membaik.

Terdengar suara derap langkah dari arah pintu, semua yang berada disana mengamati pintu kamar sebab suara derap langkah yang mulai mendekat kearah pintu,
Braakkk.. Suara dari pintu kamar yang terbuka membuat lamunan mereka tersadar. Seorang pria bertubuh tinggi itu membuka pintu dengan wajah cemas, mata pria itu menyapu ke seluruh kamar dan setelah pandangannya bertemu dengan sosok yang ia cari, ia berjalan kearah cewek yang terbaring diatas kasur.
"Raa, kamu kenapa?" Tanya cowok itu penuh kekhawatiran. Zahra diam.

"Hintan, adek aku kenapa?" Tanyanya pada Hintan yang berstatus sebagai kekasihnya.

"Aku nggak tau. Adel tuh, tadi sama Adel." Jawab Hintan sembari menunjuk Adel yang tengah duduk disamping Zahra. Lalu tatapan cowok itu mengarah pada Adel.
"Gue ga tau, tiba-tiba dia jerit-jerit trus pingsan."Kata Adel.

"Rara, kenapa kamu bisa pingsan?" Tanya cowok itu, Valdo kakak Zahra dan kekasih Hintan.

"Ta-tadi aku li-lih-lihat penjahat dirumah A-adel" Jawab Zahra

"Hah!" Ucap teman-temannya kompak sambil mengernyit bingung dengan jawaban Zahra.

Tiba-tiba terdengar suara derap langkah dari arah pintu dan terhenti disebelah Valdo, semua yang ada didalam ruangan itu menoleh kesumber suara yaitu Rafa.

"I-itu" Ucap Zahra tergagap sambil menunjuk Rafa, semua pun kebingungan.

"Apaan!" tanya Fayra semakin bingung atas tingkah Zahra.

Awal Juga AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang