#chapter 7

77 16 7
                                    

"Andai di planet ini tidak ada gravitasi mungkin aku sudah terbang di angkasa karena perlakuanmu hari ini"Joven Escritor 3

◾◾◾

Pagi itu Zahra tengah menatap pantulan dirinya dari cermin. Ia merasa aneh melihat penampilannya sedari tadi sehingga ia bergonta-ganti pakaian.

Setelah dirasa memakai kaos pendek serta rok dibawah lutut, yang tidak mengekspos pahanya sudah cukup untuknya. Cukup untuk bersantai di rumah dan tidak terkesan norak dimata Rafa yang tadi telah memberitahunya akan segera datang kerumahnya. Entah dasar apa Zahra memikirkan penampilannya hanya karena akan ada Rafa yang bertamu kerumahya.

"Gini aja kali ya." Pikir Zahra setelah mengikat rambutnya keatas, kucir kuda.

"Trus mukaku kusem ga sih?" Sambungnya.

" duh kenapa sih aku jadi gini." kesalnya pada dirinya sendiri, karena terlalu bingung atas penampilannya yang sebenarnya penampilan atau dandanan apapun juga sudah cocok untuk Zahra.

Zahra memilih untuk beranjak dan mengambil hp nya duduk di balkon kamarnya, sekaligus menunggu kehadiran Rafa, sambil bersantai dan juga ia dapat melihat siapa yang akan masuk kerumahnya dari balkon kamarnya itu. Seperti biasa, jika Zahra memegang hp kesibukannya hanya terdapat pada aplikassi wattpad. Jika biasanya seseorang memegang hp untuk berbalas pesan dengan temannya maupun bermain game, berbanding terbalik dengan Zahra. Ia sama sekali tak membalas pesan-pesan yang terdapat pada room chat di berbagai sosmednya padahal chat tersebut sudah menumpuk, mungkin dari cowok yang ingin dekat dengannya karena memang pada dasarnya Zahra memang seoang cewek yang banyak dikagumi oleh cowok-cowok di sekolahnya. Kecuali pesan itu penting, ia juga bukan tipe cewek gamers yang tiap harinya membuang waktu yang tidak penting hanya untuk bermain game.

Sampai beberapa menit berlalu, Zahra berdiri dan melihat ke halaman rumahnya. Sejurus dengan itu motor sport yang sudah diketahui siapa pengendaranya yaitu Rafa, masuk kedalam pelataran rumah Zahra tersebut.

Zahra buru-buru mengecek dirinya dan berlari keluar kamar menuju halaman depan rumahnya.

◾◾◾

Terlihat seorang gadis sedang asik memakan es krim sroberynya. Sedangkan seseorang yang berada di sampingnya tengah menatap gadis itu dengan sorot mata yang tak bisa diartikan.

Mereka, Rafa dan Zahra kini berada disebuah taman kecil di ibu kota.

Drrttt....
Suara dering hp berbunyi. Ternya hp milik Zahra lah yang berdering. Dengan susah payah Zahra berusaha mengambil benda yang berdering itu di dalam tas kecilnya, karena es krim yang berada di tangan kananya.

Rafa yang melihat hal tersebut tidak tinggal diam. Ia bersimpati merebut tas Zahra dan mengambil benda yang sedari tadi berderring.

"Dari Valdo" Ucap Rafa sambil menyodorkan hp itu pada pemiliknya.

Zahra menerima dengan tangan kiri. "Makasi, maaf pakai tangan kiri."

Hanya anggukan kepala dari Rafa, yang kemudian setelah itu ia lebih memilih memainkan ponselnya.

"Yahh.. Zahra sendiri dong?" Kecewa Zahra mendengar penjelasan sang kakak dari via telepon, bahwa ia akan pulang malam hari bahkan mungkin larut malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Awal Juga AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang