" Balas dendam bukanlah hal yang tepat,ingat! Tuhan tahu dan karma itu ada! " - Joven Escritor
️◾️◾️◾️
Setelah melewati kesibukan di sekolah selama 6 hari, saatnya para remaja merefreshkan otak dan pikirannya dengan keluar rumah, malam mingguan. Sebagian besar dari mereka bersenang-senang dengan teman maupun pacar untuk jalan-jalan, belanja, dinner, dsb. Lain halnya dengan geng Galaxy. Mereka berkumpul di sebuah warung yang memang selama ini menjadi markas mereka, mungkin karena mereka rasa pas. Tempat yang jauh dari keramaian, dan terdapat beberapa gazebo juga untuk digunakan mereka duduk santai. Perkumpulan mereka bukan semata-mata untuk melepas rasa penat, namun agaknya jika semua anggota berkumpul, mereka akan membahas hal besar yang mungkin malah menambah kepenatan bagi sebagian besar anggota.
Zico berceletuk dengan sendirinya. "Anjir, mana nih si bos ga dateng-dateng"
"Udah beku kali tuh orang" Jawab Aldama seenaknya.
Tiba-tiba Zico maupun Aldama merasa ada yang memegang bahunya. Secara bersamaan dengan rasa takut mereka menoleh kebelakang melihat tangan besar dan kemudian melirik si pemilik tangan itu.
"Eh dugong. Njir gue mau pipis."
"Ampuni gue malaikat Izroil, gue masih jomblo, jangan ambil nyawa gue dulu."
Ucap Aldama dan Zico setelah melihat si pemilik tangan itu berpakaian serba hitam dan wajah tertutup. Persis malaikat pencabut nyawa yang di gambarkan di film-film.
Tawa mereka yang berada disitu pun pecah.
"Haha.. Dasar penakut." Celetuk salah seorang yang duduk dekat Aldama dan Zico.Aldama dan Zico yang merasa ditertawakan oleh teman-temannya, akhirnya mengangkat kepalanya melihat sekeliling.
"Gue ga jadi mati?" Tanya Zico entah pada siapa.
"Lo di alam barzah!" Suara berat itu berhasil membuat kepala Zico menoleh.
Zico terlonjak, kemudian memicingkan matanya." bangsat lo kak, pake nutupin wajah segala!" Omel Zico.
" celana Aldama basah hahaha.. jijique"Celetuk Aldy yang mengetahui Aldama bingung sendiri memegangi celananya.
Buru-buru Aldama berdiri tegap,stay cool "Sembarangan lo Dy "
"Ya emang celana lo basah kan, Al?" Aldama tak menjawab ia menghampiri Rafa.
Dengan satu tarikan napas."Gara-gara elo ya Raf, gue hampir kena serangan jantung dan hampir juga ngompol!"
"Nah lo ngaku ngompol." Aldy masih tak bisa menghentikan tawanya.
Valdo berdiri dari duduknya membuat keheningan sejenak disana setelah tawa demi tawa terdengar di setiap penjuru warung.
Semua mata menatap kearah Valdo."Gimana nasib adek gue?" dengan raut muka khawatir "Lo darimana sih Raf?gabawa motor?" Sambungnya.
"Gue ada urusan tadi, bawa mobil parkir di seberang."
Semua mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
"Gue minta nomor Zahra!" Pinta Rafa pada Valdo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Awal Juga Akhir
Novela JuvenilAku yang tak pernah ingin mengenal cinta Takut akan patah Takut akan penghianatan Tapi mengapa disaat kamu datang Aku tak ragu membuka hati Dan lama kelamaan perasaanku menjadi jadi dan itu karnamu - Zahra Aries Viscara Aku tak peduli dengan cinta ...